𝐓𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠 & 𝐉𝐞𝐧𝐧𝐢𝐞 : 03

253 39 3
                                    

— o0o —

"Aku tidak akan pernah mau satu kelompok dengannya, guru. Aku ini seorang pangeran dan dia hanya anak dari seorang pengemis didekat istana avantazy. Dia.."

"Aku sama sekali tidak pernah mengajarkan murid - muridku memilih milih dalam berteman ataupun kelompok. Jika aku sudah memutuskan, kalian semua harus menurutinya."

"Tapi, guru..."

"Kau bisa kembali ke kerajaanmu jika tidak ingin mematuhi perintahku, pangeran sunwell."

Tidak mau memperdebatkan hal sepele ini, akhirnya pangeran dari kerajaan sunwell itu mematuhi perintah dari sang guru, junmyeon.

"Baiklah, aku setuju satu kelompok dengannya guru. Kalau begitu... aku permisi sebentar."

Guru junmyeon hanya menanggapi jawaban dari pangeran jaehyun dengan anggukan. Setelah itu pangeran jaehyun pergi meninggalkan mereka berdua disana.

Guru junmyeon kemudian mendekati taehyung lalu menepuk nepuk pundaknya pelan. "Aku tahu apa yang kau rasakan saat ini. Kau harus bersabar untuk sementara ini. Belajarlah untuk bisa mengendalikan amarahmu, taehyung. Jangan pernah sekali kali kau membuat keputusan disaat pikiranmu dikuasai oleh amarah."

"Baik, guru. Aku mengerti tentang itu. Terimakasih atas semua jasa jasamu padaku, aku akan mengingatnya."

Guru junmyeon tersenyum. Ia membalikkan badannya menghadap jendela dengan wajah datarnya.

"Malam besok, kau akan melakukan penyamaran di sekitar area istana. Kau harus mencari tahu apa saja kelemahan dan kekuatan dari raja kejam itu. Karena itu bisa menjadi juru kunci kita untuk bisa memenangkan peperangan ini."

"Setelah kita berhasil menyingkirkan raja bengis itu, kehidupan rakyat rakyat kita akan kembali seperti sedia kala. Penyamaranmu harus berhasil, tidak boleh sampai ketahuan."

"Aku berharap penyamaranku berhasil. Tolong berkati aku, supaya aku bisa menang dalam mencari keadilan inu dan bisa mewujudkan semua impian rakyat rakyatku dan juga guruku, ahn junmyeon."

Guru junmyeon membalikkan badannya menghadap murid kesayangannya itu. "Tentu. Tentu saja aku akan memberkatimu, rajaku."

Junmyeon kemudian memberikan salam hormat pada taehyung. Melihat itu, taehyung langsung memegang tangan gurunya yang menyatu itu.

"Meskipun aku rajamu dan kau guruku.  Derajatmu lebih tinggi dariku, guru. Karena, seorang raja tidak akan bisa apa apa tanpa adanya seorang guru. Kau yang selalu mengajarkanku membaca, menulis dan belajar dalam ilmu seni bela diri juga peperangan dan politik. Aku yang seharusnya menghormatimu. Kau merawatku layaknya anak sendiri. Meskipun sedari kecil aku belum pernah diajarkan apapun oleh ayahku, tapi kau mengajarkan itu semuanya padaku."

"Aku bangga memiliki guru sepertimu."

Akhirnya kedua guru dan murid itu saling berpelukan. "Aku juga bangga memiliki anak didik sepertimu, pangeran kim taehyung."

"Apa kau tidak bangga memiliki seorang istri sepertiku, kim?."

— o0o —

"Yang mulia, anak buah hamba tidak berhasil menemukan tuan putri."

"Mereka.."

"Apa maksudmu, eoh?."

"Mereka merasa tuan putri tidak lompat kedalam sumur melainkan sungai."

Dengan kesal, akhirnya wonyoung menghampiri menteri kerajaan itu dengan wajah merahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬 𝐉𝐞𝐧𝐧𝐢𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang