01

189 11 0
                                    


"Jeonghan jangan buat ulah lagi lain kali, udah berapa kali saya ingetin kan-"

"duh, saya juga gamau bikin ulah terus-terusan kayak begini, abis nya lo ganteng sih, kan jadi betah di ruangan ini" potong Jeonghan sebelum dosen nya itu melanjutkan kata-katanya.

"lagian, kita kan seumuran, lo nya aja yang hoki udah lulus kuliah duluan terus jadi dosen baru disini, Cheol" lanjut Jeonghan kesal.

"kamu yang terlalu betah kuliah, Jeonghan. Saya lulus emang lebih cepet dari yang lain, tapi kamu paling lama dari yang lain" jawab Seungcheol yang geram dengan Jeonghan.

"dih, apaan? itu ada kok si Soonyoung, dia ga lulus-lulus bareng gue" jawab Jeonghan gamau kalah.

"kalau Soonyoung itu dulu masuk kuliah setelah kamu Jeonghan. Angkatan kamu yang belum lulus tinggal 3% termasuk kamu" Seungcheol memutar bola mata nya malas, Jeonghan memang tidak mau kalah dalam perdebatan.

"terserah deh, sekarang gue harus ngapain?" tanya Jeonghan pada Seungcheol.

"gatau, gatau lagi apa yang harus saya kasih ke kamu biar kamu kapok"

"jadi free?" Seungcheol mengangguk lemah, malas menanggapi Jeonghan.

"serius? terserah gue kan mau ngapain?" tanya Jeonghan semangat.

Jeonghan mendekati kursi Seungcheol, memberi hp nya ke Seungcheol.

"kasih nomor lo ke gue" Jeonghan mengedipkan matanya sambil duduk di meja Seungcheol.

Seungcheol menatap Jeonghan yang ada di depannya "cih, sok banget, saya ga ke goda" Seungcheol mengambil hp Jeonghan kasar dan mengetikkan nomor nya.

Jeonghan mengubah posisi nya mengarah ke Seungcheol, masih di atas meja. Jeonghan menarik kursi Seungcheol membuat kaki Seungcheol masuk ke bawah meja, dan setengah badannya tepat di tengah kaki Jeonghan yang terbuka.

"kiss sekali-kali" Jeonghan mengalungkan tangannya di leher Seungcheol.

Seungcheol reflek memundurkan wajahnya.
"ngapain lo?"

Jeonghan terkekeh "nah gitu, ga usah formal-formal ngomong nya, kita seumuran Cheol kalau lo lupa" Jeonghan langsung melepas tangannya, dan turun dari meja Seungcheol.

Entah kenapa wajah Seungcheol terlihat merah, entah karena marah, malu? atau...

"dadah! nanti gue chat pas butuh bantuan lo, atau.. lo juga bisa hubungin gue kalau butuh bantuan kayaknya"

Jeonghan pergi menuju pintu keluar ruangan Seungcheol. Seungcheol masih diam di tempat duduknya.

"sial, bangun" Seungcheol memegang bagian selangkangannya, terasa sesuatu menonjol disana, hanya karena pikiran kotornya.

Seungcheol pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya.

Jeonghan's POV

AKHIRNYA, setelah berapa lama, gue bisa dapet nomor nya Seungcheol, temen yang aslinya angkatan gue yang pinternya melebihi batas wajar, dan jadi dosen disini.

Jujur gue kaget, karena ga nyangka Seungcheol emang sepinter, sejenius, dan lain lain. Intinya bikin gua kepincut deh.

Sebenernya banyak mahasiswa-mahasiswa disini yang suka juga sama Cheol, tapi gaakan gue biarin, ini kesempatan emas, gue punya nomornya, mungkin kita bakal sering chattan? wkwk.

Liat aja deh Cheol, lo bakal nangis-nangis minta gue jadi pacar lo AHAHAHAHAH.

Mood gue baik sekarang, karena abis dapet nomor doi, tapi anjlok lagi. Gara-gara? tuh Seungcheol lagi berduaan sama Karina, mahasiswi cantik yang baru join ni kampus tahun lalu.

Gengsi | JeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang