Sudah sekitar seminggu ini, Jeonghan mulai agak kuwalahan dengan banyaknya tugas. Walaupun Sowon selalu memberinya semangat, tapi rasanya tetap melelahkan.
Jeonghan sedang menikmati dingin nya malam, di depan supermarket sambil meminum coklat hangat di tangannya. Tiba-tiba, Jeonghan merasa bulu kuduknya berdiri saat seseorang memanggilnya dari belakangnya.
"Jeonghan" suara itu serak, membuat Jeonghan meremang mendengarnya.
"y-ya?"
"gue numpang" ucapnya dan duduk di hadapan Jeonghan-- kursi kosong.
Jeonghan hanya mengangguk, jujur setelah kejadian 'itu' di kamar mandi, dia tidak bisa tenang saat berdua dengan nya. Benar, orang itu adalah Seungcheol.
"l-lo.. serek?" Seungcheol mengangguk dan meminum pereda sakit tenggorokan.
"Lo suka sama Sowon ya?" tanya Seungcheol tiba-tiba. Mata Jeonghan membulat kala mendengar penuturan tersebut.
"apaan, ngga"
"masa?" Jeonghan mengangguk yakin.
"kalau Sowon udah ga ngajar, lo bakal segininya ga?" Jeonghan tidak mengangguk, malah bingung ingin menjawab apa.
"emm... gatau?" jawab Jeonghan.
"Lo sekarang udah bergantung sama Sowon, masa Lo ga suka sih? ga mungkin Lo ga suka sama--"
PLAK
"sialan, Lo pengen bikin gue suka sama Sowon hah? biar gue ga suka sama Lo lagi? iya?"
Seungcheol terpaku dengan tangan di pipi kirinya.
"ooh biar Lo bisa santai-santai aja sama si dosen baru itu? Lo pengen gue ga ganggu hidup Lo lagi? HAH?!"
"sialan"
"anjing"
"tai"
"tau gitu gue ga suka sama Lo"
"gue nyesel, kontol"
"brengs--""h-hmmphh" Jeonghan kehabisan napas nya ketika Seungcheol berdiri dan menarik tengkuknya dengan cepat.
"don't you dare to say it again, di depan gue. Yoon Jeonghan"
Jeonghan masih terengah-engah dan mengelap sudut bibirnya yang basah dengan saliva-- entah saliva siapa.
"gue ga salah kan ngira kayak gitu? satu kampus Jeonghan. SATU KAMPUS, pasti mikir kalau lo sama Sowon punya hubungan"
"YA TAPI KAN-- lo...lo kan tau--"
"ya namanya juga prasangka? walaupun Lo tau, prasangka tetep bakal ada kan?" Jeonghan mengangguk.
"kayak lo barusan, Yoon Jeonghan. Lo tau gue single, dan bahkan... lo tau kalau gue bakal nunggu lo kan?"
Jantung Jeonghan berdetak tidak beraturan mendengar kata-kata Seungcheol, jadi itu bukan pengaruh nafsu?
"a-apaansih? diem aja deh" Seungcheol tersenyum kecil.
"eh?! pak Cheol!!" seorang gadis muncul di samping meja mereka.
"Karina? Kamu ngapain?"
Jeonghan memutar mata malas, bertemu dengan Karina tanpa tau kebenarannya membuat Jeonghan masih kesal.
"jajan sama Minjeong" Jeonghan mendelik kala menyadari sisi lucu Karina, di kampus Karina terlihat berkarisma.
"kenapa ketemu dia terus sih Rin? aku yang bosen tau" Minjeong menatap Seungcheol dengan tatapan sinis.
Tapi wajah Minjeong melembut kala melihat Jeonghan "ini siapa nya? lucu"
Mata Karina membulat mendengar pertanyaan serta pernyataan Minjeong.
"gue?! bukan! gue bukan siapa-siapanya Seungcheol, sumpah" Minjeong tertawa kecil melihat tingkah Jeonghan, bahkan sekarang dia yang di tatap sinis oleh dua orang di depannya.
"nama nya siapa kak?"
"IHH MINJEONG UDAHH, PULANG SEKARANG! PULAAAANG HUAAA" Karina menarik lengan Minjeong beberapa kali, tapi Minjeong berusaha menahan untuk tetap fokus ke arah Jeonghan dan menunggu jawaban.
"Yoon Jeonghan, Jeonghan" jawab Jeonghan bingung dengan keadaan di depannya.
"such a pretty name, kaya orangnya, hehe--" Minjeong langsung di tarik paksa oleh Karina yang sudah kesal.
"MAAF YA KAK JEONGHAN, PAK CHEOL, LANJUTIN AJA PACARANNYA" ucap Karina sambil berteriak.
Saat Jeonghan mulai menatap Seungcheol lagi, dia dikagetkan oleh tatapan mematikan Seungcheol.
"apa?"
"mereka pacaran, Karina sama Minjeong" mata Jeonghan membulat, pasalnya selama ini dia mengira Karina menyukai Seungcheol.
"lo masih ga percaya? kalo gue beneran nunggu lo? liat, banyak orang-orang yang naksir lo, cewe kayak Minjeong aja demen, apalagi gue" lagi dan lagi, Jeonghan bersemu untuk kesekian kalinya malam ini.
"sadar diri Cheol, banyak juga orang yang naksir lo, gue aja suka, apalagi cewe"
Seungcheol mengangguk, tapi dia mengatakan "ke apart gue yuk?"
Mata Jeonghan membulat, wajah nya memerah--lagi. "N-NGAPAIN?
"becanda" Jeonghan menghela napasnya, jantungnya tadi seakan berhenti berdetak.
Seungcheol tertawa "Jeonghan... ekhm" Seungcheol yang gugup menatap ke arah lain.
"kalau gue nembak lo--"
"ya bakal gue terima lah?!" Jeonghan memotong perkataan Seungcheol.
"tapi-- backstreet" jawab Seungcheol, Jeonghan mengangguk.
Sebenarnya Jeonghan sedikit tidak rela, bahkan kata Seungcheol temannya-- Mingyu dan Soonyoung--pun tidak boleh tau tentang hubungan mereka.
"ga masalah, gaakan terbebani. Kecuali lo selingkuh" kata Jeonghan, jelas Seungcheol menggeleng.
"Han, kalau gue selingkuh, lo bisa nampar gue sepuasnya. Lagian gue harusnya bersyukur kan punya lo?"
Jeonghan mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gengsi | Jeongcheol
Fantasy"gengsian ah, gasuka" "gue ga gengsi, gue emang ga suka sama kakak lo"