Bab 4 : Kencan Buta

15 4 0
                                    

Alluna menyeruput lemon teanya dengan perasaan kesal. Pasalnya, Alluna tidak bisa memenuhi janjinya dengan sang ibu untuk membawa pacarnya dalam waktu seminggu.  Alluna sudah berniat menyewa pacar gadungan agar ibunya membatalkan kencan buta ini. Namun, sang ibu malah mengancam akan menikahkan Alluna dengan pacar gadungannya  jika ketahuan berbohong.

Alluna melirik jam tangannya dan berdecih pelan. Sudah lewat lima belas menit dari jadwal kencan buta yang diatur oleh ibunya. Pria itu terlambat.

Alluna memang sengaja datang lebih awal agar pria itu tidak perlu menunggu kedatangannya karena Alluna berencana akan membatalkan kencan buta ini secepat yang dia bisa. Alluna bahkan sudah menyusun skenario alasan untuk membuat pria itu tidak menyukainya.

Tapi apa pria itu tidak akan datang?

Alluna akan sangat bersyukur bila pria itu tidak datang. Alluna membuka kembali ponselnya yang menampilkan kolom chatnya dengan sang ibu.

Alluna mendengus pelan membaca pesan dari ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alluna mendengus pelan membaca pesan dari ibunya. Keren sekali penjabaran pria itu dimata sang ibu. Dari semua teman kencan butanya, pria ini adalah pria ke empat yang ibunya sebut tampan bahkan ibunya terkesan terlalu melebihkan pria yang berprofesi sebagai dokter itu.

Alluna mendesah pelan. Tangan Alluna tergerak untuk mencari nama Jovan Adnawijaya dalam aplikasi instagram. Alluna penasaran dengan ketampanan yang dimaksud sang ibu. Pasalnya, standar tampan ibunya itu cukup tinggi.

Alluna mengerjapkan matanya ketika tidak menemukan nama Jovan Adnawijaya dalam aplikasi instagram.
Zaman sudah sangat canggih, apa pria itu tidak menggunakan instagram?

Seketika Alluna bergedik ngeri mengingat ucapan sang ibu yang menyebutkan usia pria bernama Jovan yang memasuki 33 tahun. Usia yang terpaut cukup jauh dari Alluna. Alluna mengelengkan kepalanya dengan kuat pasalnya bayangan dikepalanya adalah seorang dokter berkepala botak dengan perut buncit serta wajahnya yang terlihat tua.

Alluna membuka buku menu karena perutnya mulai lapar akibat menunggu pria tersebut.

"Selamat malam, Alluna."

Alluna mendongak ketika suara berat seseorang menyebut namanya. Alluna membeku, jantungnya bahkan berdebar kencang saking terkejutnya ketika dokter tampan yang tempo hari bertemu dengannya dirumah sakit kini muncul dihadapannya.

Tapi tunggu, Alluna tidak salah dengar kan? Dokter tampan itu memanggil namanya tapi bagaimana bisa dokter itu tahu namanya?

Seolah baru saja ditarik pada kenyataan, Alluna sontak terkesiap bahkan langsung berdiri dari duduknya. Begitupun dokter tampan dihadapannya yang langsung menatap Alluna dengan pandangan bingung.

"Dokter namanya Jovan? Jovan Adnawijaya?" Tanya Alluna dengan nada sedikit panik karena ini diluar ekspetasi Alluna.

Dokter dihadapannya menganggukkan kepala kemudian melihat jam tangan mahal di tangannya. "Maaf saya terlambat, tadi ada pasien yang harus saya tangani."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Doctor CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang