Cleo menjambak wanita yang sedang memeluk lengan pak jay, siswi itu terlihat manja pada pak jay kesayangan cleo. cihh enak saja so sweet so sweetan di sekolah.
The devil tampak panik dan menahan cleo. Namun gadis itu masih terus menjambaknya. Pak jay terkejut dengan aksi cleo.
"EH LO APA APAAN SIH?! SAKIT BEGO!" gadis yang mengenakan jaket itu tampak menahan tangan cleo.
"Clee tahan emosiii anjirr" ceva menarik tangan cleo agar lepas dari rambut wanita itu.
"CLEO?! LEPASIN!!" Pak jay sangat marah dengan sikap cleo barusan. Ini pertama kalinya pak jay membentak seseorang.
Guru inggris itu terkenal ramah, terutama pada siswi wanita. Sangat ramah.
Cleo terdiam lalu melepas tangannya dari rambut siswi itu. Semua teman cleo terdiam juga. Terkejut.
"LO APAAN SIH?! MAEN JAMBAK RAMBUT GUE!" siswi yang diketahui bernama Joy itu mendorong bahu cleo sampai hampir jatuh.
"LO YANG APA APAAN NYOSOR GITU KAYA JABLAY?!" Teriak cleo tak terima.
"APA LO BILANG?! LO YANG JABLAY!" joy hendak menjambak cleo namun pak jay memisahkan keduanya hingga terhuyung kebelakang.
"KALIAN DIAM!!" Murka! Pak jay memijat pangkal hidungnya. Pusing.
semuanya tampak diam namun masih dengan emosinya masing-masing. Tatapan kedua kubu itu sangat sengit.
"Baikan." Suruh pak jay. Keduanya tampak enggan meminta maaf.
"Minta maaf atau saya bawa kalian ke ruang BK" ucapnya pelan namun menusuk.
Akhirya cleo mengulurkan tangan untuk meminta maaf. Joy enggan namun melihat tatapan pak jay yang seperti elang. Dia akhirnya menjabat tangan cleo. Keduanya tampak meremat tangan masing-masing dan memasang wajah sengit.
"Ayo kembali ke kelas kalian" semuanya bubar menyisakan cleo dan Jay disana.
"Cleo kecewa sama bapak" ucapnya lirih lalu pergi menyusul yang lain. Jay tampak menatap punggung mungil itu lalu menghela nafas lelah. Lelah karena terlalu tampan.
"Minum dulu nih" soobin memberikan jus apel pada cleo. Pasalnya jus dia yang sebelumnya sudah tumpah, akibat ulahnya sendiri. Dan yang merapihkan soobin juga.
"Hmm thanks" cleo meminum jusnya sekali teguk. Sampai tuntas.
"Ehh mereka kelas 12-4 tuh, kakel menel" ujar vela pada sahabatnya.
"Mau kakel, mau guru, mau siapapun juga kalo dia ngusik, gue jabanin!" Wajahnya memerah menatap lurus kedepan dengan tangan yang meremat botol jus yang sudah kosong.
Teman yang berada di sekitar cleo dibuat merinding dengan ucapannya.
"Gue juga gedek sih kalo sampe ada yang kaya gitu sama kesayangan gue" ceva ikut geram pada joy. Meskipun belum memiliki status jelas dengan para kesayangan. Tapi tetap saja akan geram jika crush nya di ganggu wanita lain.
"Gue kayanya pernah ketemu sama si joy itu deh, dia ada geng jamet juga" chesee tampak berfikir.
"Iyaa dia ada geng jamet bener" vela melihat ponselnya, sehun. Kakel yang sedang ia dekati memberinya info pada vela.
Mudah bagi vela mengetahui informasi seseorang. Banyak cemceman.
"Mending kita ke kantin dulu, gue udah laper banget" ajak ceva pada teman-temannya.
Keempatnya berjalan menuju kantin, tidak sengaja di jalan bertemu sehun. Pria itu menghampiri vela.
"Hai! Mau ke kantin?" Sapa pria jangkung itu.