Happy reading
•~ DANGER ~•
"Ren!"
"Rena bangun udah pagi, aduh gimana nih!"
Ziva kebingungan harus dengan cara apa ia membangunkan sahabatnya itu.
Matahari sudah naik, tapi Rena masih tertidur pulas.
Tak ada waktu lagi akhirnya Ziva mengambil botol minumnya dan menyiram wajah Rena.
"pfttttttt...WOY BANJIRRRR!!" panik Rena yang langsung terbangun dengan nafas tersengal.
"Lu ngapain siram gue, ZIVA!" protesnya.
"Ya sorry, abis lu susah bangun!"
Rena mendengus sambil mengusap wajahnya kasar.
"Udah yuk, pak Danu nyuruh ngumpul tadi." ujar Ziva sembari berjalan keluar tenda.
Tak menghiraukan sahabatnya itu Rena malah terdiam mengingat apa yang terjadi padanya semalam.
Bayang-bayang Gavin yang menyambar bibirnya itu malah membuat Rena merinding.
Dengan memegang kepalanya batin Rena berucap. "Bego banget si Ren! Ngapain lagi lu diem aja!"
"RENA, BURUAN!"
"IYA BENTAR ELAH."
Beberapa menit berlalu jam sudah menunjukkan pukul 07:15, semua diminta berkumpul di tempat perapian semalam.
Malas rasanya ketika Ziva terus menerus menarik tangannya untuk cepat-cepat berkumpul.
"Pagi anak-anak" ujar pak Danu.
"Bagaimana malamnya? Baik-baik saja bukan?" lanjutnya.
"Baik pak~"
"Baik untuk pelaksanaan hari ini kita akan mencari tahu tentang bagaimana caranya untuk bisa bertahan hidup dihutan, ada beberapa kelompok yang harus pergi ke hutan untuk mencari beberapa ranting, batu, jamur, juga air!"
"Kalo jamurnya beracun gimane pak?" ucap Raka yang mengundang beberapa tawa dari murid lain.
"Lah kok ketawa? Gua tanya serius, kalo nanti ada yang bawa jamur beracun terus lu semua pada makan gimane ntar keracunan?" lanjutnya
Tak ada yang menjawab pertanyaannya, kini semua orang bubar setelah menentukan tugas kelompok masing-masing.
Kelompok Rena bertugas untuk mengumpulkan air dari sungai dan membawanya ke perapian.
"Duh!! Ngapain si gue harus bawa-bawa kompan gini!" ucap Rena yang berjalan malas.
"Jipaaaa!!!" rengeknya tak di hiraukan Ziva.
"JIJIPAPAA JIPAAAAA!!" ulang Rena yang masih tak di hiraukan Ziva.
"Arghh! BANGSAT!!" kesalnya dengan melempar kompan kosong itu ke sembarang arah.
"BUSET REN!" kaget Raka menengok ke belakang.
Semua anggota berhenti, kecuali Gavin.
"Kenapa si ren?" tanya Wanda.
"Wandaaaaaaaaa!!"
"Kenapa??"
"Gendong!!!"
Wanda memutar bola matanya malas seraya mengambil kompan yang Rena lempar.
"Lu kayak gitu ga bakal bikin tugas kita selesai!"
"Bangun!" tegas Diar sambil mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGER [ Park Jisung ]
Teen Fiction[ On going ] SMA Kalingga 01 menjadi pusat perhatian para siswa siswi ajaran baru tahun 2022-2023. Bukan karena prestasi apa yang sekolah itu berikan sehingga menarik minat belajar para siswa/i tersebut, tapi itu karena Gavin. Yap, Gavin. Pria tampa...