Kini para tenaga medis kembali bertugas di perbatasan lagi sementara timnya Sehun harus menuju ke suatu tempat untuk meninjau hal penting. Mereka berpisah di Iiark dengan tim Sehun berangkat menuju ke Arthdal dan tim medis kembali ke perbatasan. Selama perjalanan di dalam helikopter, Irene terus terpikirkan dengan sikap Sehun belakangan ini. Menurutnya ini sangat aneh dan Sehun tidak seperti biasanya. Bayangkan saja kemarin mereka duduk berdampingan dan saat Irene mengambil sesuatu yang terjatuh tiba-tiba dokter cantik itu merasa ada sebuah tangan yang menyentuh dahinya dan ternyata itu tangan Sehun yang menutupi lancip di ujung meja. Tentu Irene yang melihat itu otomatis langsung menoleh ke pria di sampingnya dan Sehun terlihat seperti biasanya, dengan wajah datar dan sibuk berbincang-bincang dengan tim medis lain di hadapannya.
Tidak hanya itu, Irene juga ingat betul saat Sehun tiba-tiba mendekat ke wajahnya dan mengelus wajahnya. Saat ditanya ada apa, pria itu langsung menunjukkan bulu mata Irene yang terjatuh di pipi dan setelah itu Sehun langsung pergi. Tentu Tentu Irene sangat sangat sangat merasa tidak biasa dengan perubahan sikap mendadak dari Sehun tersebut. Bagaimana tidak? sikap pria itu berubah setelah dia menyuruh untuk jangan mencintainya.
Arrghhhh
Irene bingung. Irene tidak mengerti dengan sikap tentara itu saat ini.
"Dokter Bae?"
Irene langsung tersadar kala seorang perawat di sampingnya memanggilnya, "Ya?"
"Apa dokter Bae sudah tahu jika kita bulan depan akan di pindah tugaskan ke Italia selama 3 bulan?"
"Mwo?!" ujar Irene terkejut, "Dari siapa kau tahu itu?" lanjutnya.
"Aku tak sengaja mendengar pembicaraan sersan Park dan Kapten Oh"
Irene yang mendengar itu hanya bisa diam karena tak tahu bahwa mereka akan di pindah tugaskan ke Italia. Irene bahkan tidak tahu Italia sedang terjadi apa hingga mereka di kirim kesana. Wanita itu nampak bergelut dengan pikirannya sendiri sampai helikopter itu mendarat di perbatasan.
Sementara itu di Arthdal nampak para tentara sudah berada di sebuah tempat dimana bangunan-bangunan yang tersusun dari batu bata itu terlihat tak terawat. Mereka nampak berbaris siaga dengan pistol yang berada di genggaman masing-masing.
Sehun nampak berada di barisan paling dengan memberi aba-aba kepada tim di belakangnya untuk berpencar ke arah lain. Saat ini mereka berada di bangunan terbengkalai guna menyelamatan seorang wartawan yang di sandera oleh pemberontak.
dor
dor
dor
Para tentara itu berhasil menembak mati penjaga yang sedang berjalan di sekitar tempat itu. Chanyeol nampak berada di barisan paling akhir untuk menjaga timnya dan bersiapa untuk kondisi di belakang. Sementara itu Sehun terus berjalan menuju kesebuah ruangan yang memiliki banyak sekali pintu. Pria itu dnegan perlahan membuka satu persatu pintu tersebut sembari melihat ke adaan di dalamnya karena bisa jadi ada jebakan. Hingga mereka menuju ke pintu terakhir dan didalam sana benar-benar terlihat wartawan yang disekap dengan kedua tangan yang di ikat di kursi. Sehun rupanya menangkap gerakan kakiwartawan tersebut hingga pria itu menghentikan langkah anak buahnya yang hendak melepaskan ikatan wartawan tersebut. Sehun nampak memberi sinyal ke timnya dengan tatapan matanya dan mereka pun bergerak hingga...
dor
dor
dor
dor
Kejadian tembak menembak pun tak terhentikan, Chanyeol dengan cepat melepaskan ikatan tangan dan kaki wartawan tersebut sementara tentara yang lain sibuk menembaki para pemberontak yang jumahnya ternyata cukup banyak. Chanyeol tak menyadari bahwa salah satu pemberontah kembali bangkit dan mulau nodongkan pistok ke arahnya, hingga suara tembakan pun terdengar dan membuat para tentara itu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Angel
Fanfiction"Hiks, maaf aku takut" ujar gadis itu ditengah sunyi dan gelapnya malam. Seorang pria muda keluar mobil dan mengambil alih sepeda gadis itu, "Naiklah, aku akan mengantarmu" -- Jatuh cinta pada pandangan pertama membuat Bae Irene selalu teringat akan...