Chapter 17 : Terkadang...

963 154 17
                                    

===================================

"Text" : Berbicara.

'Text' : Pikiran.

-Name : Penanda agar kalian tidak bingung siapa yang berbicara.

Warning!
-Bahasa Lokal
-Istilah Korea
-Bahasa Formal
-Bahasa Jahanam
-Bahasa Kasar

===================================

"Anak itu kan?"

"Iya, kau tahu? Anak dari pembunuh itu"

'Berisik'
Itulah satu satunya kata yang ada dipikiran Dokja, dia tidak menyukai cara orang memandangnya, Dokja yang saat itu berumur 8 tahun sama sekali tidak mengerti kenapa dia mendapat tatapan itu.

Dia hanya terus berjalan melewati kerumunan orang sambil menundukkan kepalanya, dia sama sekali tidak berani melihat tatapan orang orang. Itu sangat....menjijikan, orang orang itu memandangnya dengan jijik.

Thump!
Dokja terjatuh karena menabrak seseorang, Dokja mengerang dan secara cepat menoleh keatas hanya untuk bertemu tatapan bingung seorang wanita cantik juga pria tampan yang bersamanya.

"A-Ah! M-Maaf!" -Dokja.
Dokja dengan cepat berdiri dan membungkuk sangat dalam.

"Hei nak, apa kamu sendirian?" -Persephone.

"Ya, kenapa anak kecil berjalan sendiri? Kamu harus didampingi orang tuamu" -Hades.

".....aku-" -Dokja.

===================================

"Do-"
"Dok-"

.
.
.

"DOKJA ANJENG!!! BANGUN WOYY!!!!"
Dokja membuka matanya dengan tergesa gesa karena teriakan yang membuatnya terkejut. Dia segera beralih ke posisi duduk dan menoleh hanya untuk mendapatkan Sooyoung yang sedang memegang toa tepat disamping tempat tidurnya.

"Oh? Bangun juga lu" -Sooyoung.

".....anak anj**" -Dokja.

"Hah? Ngomong apa lu?" -Sooyoung.

"Gak, gpp" -Dokja.

Dokja mengambil dan menyalakan smarphone nya untuk melihat jam.

[06.00]
5 Pesan belum terbaca.
21 Pesan belum terbaca.
2 Pesan belum terbaca. ]

".....siapa lagi yang ngechat pagi pagi dihari libur begini?" -Dokja.

Sooyoung mendekat dan ikut melihat Smartphone Dokja. Sooyoung dan Dokja, mereka menginap di apartemen Jonghyuk semalam karena salju yang lumayan lebat menyebabkan mereka tidak bisa pulang sehabis ngegibahin orang.

"Itu sih yang 21 pesan gw tebak antara Jooheon atau Gongja. Anak anak dakjal itu memang suka ngespam orang" -Sooyoung.

"....." -Dokja.

Dokja mengabaikan pesan pesan itu dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Beranjak dari tempat tidurnya dia berjalan keluar kamar dan menuju kearah kamar mandi.
Melihat Jonghyuk yang sudah selesai memasak sarapan Dokja mengernyit saat melihat jumlah piring di meja makan.

"....kenapa lu masak sarapan untuk 5 orang?" -Dokja.

"Oh, gw lupa kasih tahu lu tadi. Jinwoo sama Choi Han datang jam 5 pagi tadi" -Sooyoung.

Sooyoung berbicara sambil menunjuk sofa, dan Dokja melihat 2 orang yang tertidur pulas disana.

'Wow, kombinasi monster' -Dokja.

Class 1-ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang