Chapter 18 : Maklumi

993 148 15
                                    

===================================

"Text" : Berbicara.

'Text' : Pikiran.

-Name : Penanda agar kalian tidak bingung siapa yang berbicara.

Warning!
-Bahasa Lokal
-Istilah Korea
-Bahasa Formal
-Bahasa Jahanam
-Bahasa Kasar

===================================

Sekolah kembali di jalankan karena saljunya sudah tidak seberbahaya sebelumnya. Juga cuaca yang perlahan menjadi dingin stabil dan tidak berubah ubah. Murid sekolah SMA Iris kembali bersekolah dengan normal, hanya saja para guru dan kepala sekolah mewajibkan mereka untuk benar benar berpakaian hangat agar tidak terkena flu.

Kelas 1-E. Sekarang mereka sedang jamkos karena tidak hadirnya guru pelajaran mereka dengan alasan guru mereka melahirkan. Jadi murid kelas bermain main dikelas mereka.
Sedangkan Dokja, Gongja, dan Yoojin sedang melakukan video call dengan Barrow yang masih berada di luar negeri.
Mereka bertiga bisa melihat Barrow yang sedang berjalan di kota penuh salju di layar smartphone milik Dokja.

"Halo~gimana cuaca disana?" -Yoojin.

"Dingin banget anj**!! sumpah demi apapun Alaska dingin banget anjim!!" -Barrow.

"Wow, kalau lu bilang dingin. Nasib Cale disana gimana?" -Gongja.

"Dah tepar dia. Demam terus dari kemarin" -Barrow.

"Ini gw lagi beli sup hangat buat dia" ucap Barrow sambil menunjukkan kantung berisi makanan di tangannya.

"Kan~. ngapain lu ke Alaska? gw kira lu mampir ke keluarga lu?" -Dokja.

"Berarti keluarganya ada di Alaska lah dongo" -Gongja.

"Serius?" -Yoojin.

"Iya, gw juga gak tau. Kita berdua dah sempat mampir ke rusia tapi waktu kami ke sana abeoji dan eomeoni gak ada di mansion. Ternyata mereka ada bisnis di Alaska." -Barrow.

"Waktu itu juga hampir aja salah milih tiket. Syukur Cale walaupun demam tinggi dia masih bisa mikir, jadi dia yang pesan tiket." -Barrow.

"Lu nya aja yang terlalu bodoh. Pesan tiket aja gak bisa" -Gongja.

"Anjay, 'mampir' dia bilang. Lu mampir ke negara orang dah kaya mampir ke rumah tetangga" -Dokja.

"Pfft-" -Yoojin.

"Hahaha...orang kay-" -Dokja.

"Lu juga orkay" -Gongja.

"Kaya cumi"
ucap Sooyoung nyerocos asal.

"100 buat Sooyoung!" -Gongja.

Dokja langsung menutup mulutnya dan tidak bisa berkata kata sedangkan Yoojin sudah tertawa lepas.
Barrow yang sedang melakukan video call dengan mereka hanya bisa terkekeh pelan, sampai ia mengingat sesuatu.

"Ahh- nanti tolong catatan pelajaran yang tertinggal ke gw ya. Buat belajar." -Barrow.

Seakan seperti tombol. Tawa dan keriangan Dokja, Yoojin, dan Gongja digantikan dengan wajah terkejut. Rahang mereka jatuh dan mata mereka melebar. Mereka tidak salah dengar kan?

'Hah? Apa tadi yang gw dengar?' -Dokja.

'B-Barrow? B-Be-Belajar?' -Gongja.
Gongja menepuk nepuk telinganya karena meragukan pendengarannya. Begitu juga dengan Yoojin yang tercengang.

Barrow di layar smartphone hanya menatap dengan wajah kosong. Barrow setidaknya bisa menebak apa yang teman teman laknatnya ini pikirkan.

"Buat Cale" -Barrow.

Class 1-ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang