Secret Admire

276 19 2
                                    

Cinta yang paling indah adalah cinta zaman remaja
Cinta yang penuh ketulusan
Tanpa menuntut balas ataupun materi
Sesederhana tanah yang di hujani air
Menerima segalanya tanpa ada maksud tersirat

💌

Kata orang setiap individu adalah pemeran utama dalam cerita dirinya, begitupun aku yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini

Aku selalu berpikir, kenapa setiap cerita yang ku baca selalu memperlihatkan para tokoh utama yang memiliki istimewa.

Tapi nyatanya dikehidupan nyata... hal itu hanyalah semu belakang, seseorang yang biasa-biasa saja hanya bisa menjadi pemain figuran.

Aku tidak seputus asa itu, setidaknya aku masih menjalani hidup dengan baik. Aku sampai lupa memperkenalkan diri

Namaku Huang Renjun, tak ada hal menarik yang bisa aku ceritakan mengenai diriku. Aku menjalani hidup hanya sebatas manusia menjalankan tugasnya dibumi sebagai seorang manusia

Tapi....

Aku ingin menceritakan sebuah kisah tentang seseorang yang berhasil memporak-porandakan perasaanku. Mungkin terkesan berlebihan tapi pasalnya aku tak menyangka jika jatuh cinta adalah sebuah kenangan yang indah

Dan dari sinilah ceritaku dengannya dimulai....

💌

Pria itu bernama Jung Jaehyun, seorang pria tinggi berlesung pipit dengan kacamata tebal yang tak pernah lepas dari wajahnya

Aku mengenalnya secara tak sengaja, ia membawa kamera untuk festival sekolah dimana aku bertanggung jawab terhadap dekorasi.

Satu kata pertama yang melekat pada pandangan pertama adalah aneh, pria itu begitu aneh. Pria yang cocok di anggap kutu buku dan kurang pergaulan, aneh memang kata yang pas mengambarkan dirinya

Kami tak pernah berbicara, bahkan aku mulai lupa mengenai dirinya. Setahun berlalu tak banyak kenangan yang tercipta olehku dan dirinya, bahkan sesederhana saling menyapa...

Aku tak pernah melakukannya, bagiku kala itu ia hanya seorang pria aneh dengan kacamata dan kamera dalam genggamannya

Aku sendiri hanya seorang siswa biasa, aku bisa menjamin tak banyak yang tau keberadaanku. Eksistensiku begitu tipis, sehingga mungkin bisa dianggap antara ada dan tiada

.
.
.

.

Dewi keberuntungan sepertinya berpihak padaku, karena untuk pertama kalinya aku melihat sisi lainnya

Aku melihatnya tanpa kacamata tebal yang biasa bertengger di hidungnya. Mari ucapkan terima kasih pada air yang membasahi rambutnya, membuatnya terpaksa untuk mengeringkan rambutnya

Mulai saat itu aku melihat dirinya dengan cara yang berbeda

Entah aku terlalu polos atau memang ketidak tahuan diriku akan cinta, saat itu aku merasa jika dirinya menarik dan ia mengambil semua perhatianku

Menjadi hobi baruku untuk selalu mencari keberadaannya dan mencoba mencuri-curi pandang. Aku tak memiliki keberanian untuk mendekatinya meski hanya sebatas menyapa

Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang