Journey

1.3K 86 5
                                    

Jaehyun POV

"Hyung.... Mari kita putus" ucapannya meruntuhkan segala cerita cinta yang telah aku rencanakan

"Apa aku melakukan kesalahan?" Aku yakin tak pernah sekalipun membuat kesalahan

Melihatnya menggelengkan kepala membuatku semakin heran, hingga aku terpikir ada sosok lain yang mengeser posisiku di dalam hatinya

"Apa ada yang lain?"

"Tidak.... Hyung bisa menatap mataku, aku tak mungkin berbohong pada hyung. Atau hyung bisa bertanya pada Haechan ataupun Shotaro"

"Lalu apa yang membuatmu meminta mengakhirnya? Apakah ini candaan? Sungguh Renjun aku tidak bermasalah dengan apapun alasan yang akan kau berikan, tapi ku harap jujur padaku"

"Hyung tau bahkan sampai detik ini jika orang bertanya siapa yang aku cinta... Tanpa perlu berpikir aku akan menyebutkan nama hyung

Namun... Aku sedikit tidak yakin jika aku telah sampai titik jenuh hubungan ini, sungguh ini sepenuhnya kesalahanku. Hingga aku memutuskan untuk melepaskan hyung...

Ini mungkin berat ada awalnya tapi aku yakin akan ada yang bisa mengantikanku menjadi alasan senyum hyung"

"Ren.... Apa yang sebenarnya kau inginkan" aku mencoba mengenggam tangannya, yang dengan cepat ia tarik. Membuatku mengenggam udara

"Rasa itu mulai berbeda hyung, aku tak bisa lagi merasakan kupu-kupu yang terbang di perutku. Merasakan hal yang sama saat aku dulu"

"Aku tak bisa memaksakan kehendakku bukan"

"Maaf hyung..."

"Jika kita memang ditakdirkan, kemanapun kita melangkah pada akhirnya kita akan kembali dipertemukan"

"Hyung..." Aku mendengar isakkan itu, aku berusaha menjaga airmata tak keluar dari mata indahnya. Bahkan hingga akhir pertemuan ini, akulah yang menjadi alasan dibalik tangisannya

"Can you give me last kiss? Sorry just last hug" ia menganggukkan kepalanya. Aku merasakan kehangatan di dadaku, aku mencoba merekam segala tentangnya. Karena setelahnya aku pastikan tidak akan menampakkan diriku dihadapannya, aku hanya berharap takdir mengembalikkan kita

Aku mengantarkannya ke rumahnya, kami terdiam cukup lama di mobil. Ia mendekatiku dan mencium cepat bibirku.

"Terima kasih hyung, ku harap engkau menemukan kebahagiaanmu"

"Dan kamu juga Renjun"

Kali ini aku tak menunggunya masuk, aku bergegas kembali ke rumah. Sesampai di kamarku semua terasa menyakitkan, aku seolah berjalan di atas es yang tipis. Rasa dingin yang menyakitkan setiap kakiku melangkah, aku berjalan menuju figura foto yang berisi fotoku dengannya.

Aku tak bisa membantah, hubungan ini memang sampai pada titik jenuhnya. Senyum miliknya memang berbeda dan aku mengakuinya.

Aku merebahkan tubuhnya, memutar kembali memori dengannya. Semua sudut kamar ini memunculkan memori-memori itu, bagaimana aku mengajarkannya bermain gitar, menemaninya melukis, mengajarinya matematika, dan berbagai kenangan yang kini menyayat hati.

Aku meraih hp ku dan menghubungi orang tuaku, mengabarinya jika aku akan pindah menyusul mereka disana. Karena sudah tidak ada alasan bagiku untuk disini.

Aku harap kita dapat dipertemukan kembali dan menjadi pasangan yang direstui oleh takdir, tapi jika tidak aku berharap kebahagiaan untukmu

🌱

7 Tahun kemudian

Renjun POV

Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang