Hai, selamat berakhir pekan!
Apa kabar hari ini?
Maafkan slow update, ya. Sedang berbenah rumah yang hampir tiap hari berantakan. >.<
Happy reading! Eh, jangan lupa masukin ke reading list kalian biar kalau update selalu ada notif. Vote dan komentar jangan lupa. :)
====***====
====***====
"Iya, Ma, besok Rendra mampir."
Pria itu berkata dengan nada lembut. Berusaha agar perempuan di seberang telepon tetap mau bersabar dan tak tersinggung karena ia melewatkan makan malam bersama keluarga hari ini. Baru seminggu Rendra kembali. Kembali menikmati kebisingan empat perempuan ketika berkumpul di rumah keluarga besarnya. Lima tahun tinggal di New York tak lantas membuatnya lupa dengan mereka.
"Iya, Mama, Rendra pasti ati-ati nyetirnya. Aku bukan lagi ...."
Rem mobil berdecit seketika kaki jenjang Rendra memijaknya terburu-buru. "Shit!" umpatnya.
Hampir saja kening pria berkemeja putih dengan dasi yang terpasang kendur itu membentur setir kalau saja ia tak mengenakan sabuk pengaman.
"Ya, ampun, Ren! Kenapa?!" Suara sang ibu memekik panik.
Rendra tak menyahut. Dadanya masih berdentum-dentum tak keruan. Manik hitam kelamnya menyipit, menatap ke depan. Gadis itu menghilang? Tadi ia hampir saja menabrak seorang gadis berambut panjang dengan kaus kebesaran warna kuning.
"Rendra tutup dulu telponnya, ya? Kayaknya aku nabrak orang," sahutnya seraya tergesa membuka pintu mobil.
"Hah?! Kok, bisa?! Di ma—"
Sambungan Rendra putus sepihak. Ia melempar benda pipih di tangan kiri ke kursi sembarangan. Harapannya, ponsel pintar miliknya tak memantul dan jatuh membentur bagian keras apa pun dalam kendaraan yang ia tumpangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sania
Roman d'amour[21+] Narendra Bakhtiar--Rendra alias Tiar--sudah sering menjalin kerja sama dengan anak gadis orang, entah itu dalam hal bisnis atau romansa. Dalam bisnis, Tiar percaya setiap orang pasti mengejar keuntungan serupa materi. Dalam romansa, ia percaya...