Kairoscleros (New Version)

ada prolognya

Tidak bisa bersatu di dunia nyata, mungkin di dalam dunia novel aku dan kamu bisa menjadi kita. Itulah yang Amira pikirkan saat membuat novel berjudul 'My lov-E lov-E Darling'.

Novel tebal yang ia buat itu mempunyai ratusan halaman, menceritakan tentang seorang gadis pendiam yang menyimpan seribu rahasia, terutama rahasia kalau dirinya menyukai sang ketua osis. Gadis itu menghalalkan segala cara demi untuk mendapatkan pujaan hatinya. Bahkan dirinya tidak segan-segan mengotori tangannya untuk menyingkirkan siapapun yang berani mendekati kekasihnya, ah tepatnya calon kekasihnya. Hingga pada suatu hari gadis itu berhasil mendapatkan pujaan hatinya dan mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Dan cerita novel itu ia tamatkan tanpa memikirkan siapa saja yang di 'singkirkan' oleh gadis sang peran utama.

•••

Hari ini Amira memiliki jadwal untuk wawancara di kampusnya mengenai novel yang baru ia terbitkan saat ini. Jalanan tampak begitu ramai karena sekarang jamnya untuk makan siang. Dirinya berjalan pelan menuju kampusnya yang hanya beberapa langkah saja dari kost yang ia tempati. Ketika ingin menyebrang, dirinya tidak menyadari jika ada motor melaju berlawanan arah darinya. Dia ingin menghindar, tapi naas takdir tidak berpihak kepadanya, dirinya tertabrak motor itu.

Amira pikir, dirinya akan meninggal saat itu juga. Namun, ada suara yang tidak ia kenal memanggil namanya. Ah, bukan namanya, tetapi nama yang seseorang yang pernah ia dengar.

"Dir, Dira. Lo udah sadar??"

Amira terdiam sejenak, orang itu memanggilnya dengan nama Dira?
Dirinya berfikir mungkin mereka salah orang atau salah kamar. Pasalnya saat ini dirinya berada di rumah sakit. Tetapi ada salah satu dari mereka yang baru datang dan memanggilnya menggunakan nama lengkapnya, hal itu sontak membuat Amira mematung.

"Adira Puspita? Kamu gapapa? Kata Bima kamu tadi jatuh dari pohon?" tanya seorang lelaki culun berkacamata yang baru saja datang dari balik pintu.

Yap! Adira Puspita. Nama seorang gadis yang ia buat di novel terbarunya. Seingatnya ia menciptakan Adira hanya sebagai tokoh figuran dan jika dirinya bertransmigrasi, harusnya ke tubuh sang peran utama, bukan ke sang figuran.
Mengingat sang pemeran utama, Demi Tuhan dirinya baru sadar jika Adira ia jadikan tokoh figuran terakhir yang akan dilenyap ditangan sang peran utama perempuan. Artinya, dirinya yang tak lain adalah Adira, harus mengubah alur dari cerita ini.

Tapi bagaimana jika alur yang ia harapkan malah tidak sesuai dengan keinginannya??

For the first time, buat cerita tentang transmigrasi. Semoga bisa, semoga bisa!