[4/10]

1.2K 139 16
                                    

Aku pernah membuatnya marah...

═════════════════════════════

Hari ini Kaizo dan (name) memutuskan untuk berkencan bersama.

(Name) yang pertama kali berkencan tentu sangat gugup terlebih dia berkencan dengan pacarnya. Sama seperti (name) Kaizo juga gugup.

Mereka berjanji akan berkencan di cafetaria. Mereka suka tempat yang tak terlalu ramai.

(Name) yang sudah siap menunggu di kamarnya. Dia memeriksa ponsel mencoba menunggu pesan dari Kaizo ia ingin menge chat Kaizo duluan tapi dia gengsi. Alhasil dia hanya menunggu saja di kamarnya.

"Apa dia sudah di cafe?" Monolog (name).

Karena sudah lama menunggu akhirnya gadis cantik itu memutuskan untuk berangkat langsung ke cafe karena berpikir Kaizo mungkin sudah di sana.

(Name) masuk ke dalam cafe dan memesan white coffee. Sambil menunggu dia meminum minumannya.

30 menit....

(Name) masih menunggu dia memilih bermain ponsel sambil menunggu Kaizo.

"Mungkin dia ada urusan sebentar.." gumam (name).

50 menit...

(Name) sudah berkali-kali melihat ke arah luar berharap ada Kaizo yang segera datang. Dia sudah bosan di sini jujur dia sangat bosan tapi masih mencoba berpikir positif.

"Mungkin dia terjebak macet..." Monolognya lagi.

1 jam 20 menit...

(Name) sudah kesal dia sudah menunggu lama dan kenapa Kaizo belum datang? Bukankah setidaknya Kaizo bisa mengabarinya kalau ada urusan atau mereka gagal kencan?

"Sepuluh menit lagi aku akan menunggu..."

1 jam 30 menit...

Selamat! Kaizo berhasil membuat (name) sangat kesal. Gadis dengan ekspresi yang biasa terlihat datar sekarang semakin datar saja bahkan tatapannya menyiratkan kekesalan.

(Name) beranjak dari tempat duduknya. Tepat dia melihat Kaizo yang berlari ke arahnya.

Kaizo mengatur nafasnya yang terengah-engah seperti nya dia baru saja berlari dengan jarak yang cukup jauh.

"M-maaf (name) aku terlambat." Ucap Kaizo.

(Name) hanya menatap datar Kaizo dia terlihat kesal.

Kaizo yang paham bahwa (name) kesal sedikit gugup karena ia baru pertama kali melihat (name) marah.

"A-aku bisa menjelaskan"

"Jelaskan." Ucap (name).

Ya. (Name) bukan tipe wanita yang akan memetingkan emosi yang membuat hubungan menjadi runyam dia lebih suka mendengar penjelasan secara langsung dan memutuskan tindakan yang akan dia ambil.

"Tadi ponselku kehabisan baterai dan juga di jalan macet. Aku terpaksa lari ke sini mobilku di parkir di tempat lain...maaf (name)" jelas Kaizo.

(Name) tetap menatap Kaizo ia tak bisa menyalahkan Kaizo sepenuhnya tapi dia juga sedikit kesal karena menunggu Kaizo dalam waktu lama.

Alhasil (name) hanya mengangguk dan berdiri akan pergi.

"Mau kemana?" Tanya Kaizo.

"Pulang. Aku hanya ijin pergi sebentar." Jawab (name).

Sebenarnya (name) sedang mengelak dia butuh waktu.

"Biar ku antarkan." Jawab Kaizo.

(Name) pun di antarkan Kaizo sampai rumah gadis itu. Dalam mobil tak ada pembicaraan sama sekali mereka canggung. Sebelum pergi Kaizo juga yang membayar minuman (name) ia merasa bersalah.

Hingga saat (name) sudah sampai dan pamit untuk masuk rumahnya Kaizo memeluk (name) dari belakang.

(Name) terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Kaizo. Dia gugup.

"Maaf....jangan marah ya?" Bisik Kaizo pelan.

(Name) hanya berdehem dan langsung masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Kaizo yang salting sendiri.

"Sepertinya organ dalam tubuhnya sedang bekerja keras...."gumam Kaizo.

═════════════════════════════

°•°Bonus°•°

(Name) menutup pintu kamarnya agak kencang dan melompat ke kasurnya dia memeluk guling erat menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Hah...aku tidak bisa marah padanya." Gumam (name).

Kaizo sendiri sedang menyetir pulang dengan wajah yang merah padam.

"Memalukan sekali.."gumam nya.

 sekalian saja ku buat salting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

... sekalian saja ku buat salting.

My Cool Darling || KaizoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang