"Ibu membersihkan lantai atas dulu. beomgyu main di sini dulu ya." Ucap taeyong pamit pada anaknya yang masih berusia lima tahun itu.
"Janan lama-lama. " Ucap Beomgyu memeluk boneka beruang lusuhnya.
"Iya ibu tidak akan lama-lama. " Kekeh taeyong mengelus rambut anaknya dengan sayang, sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan anaknya.
Beomgyu menatap kepergian ibunya dengan mata berbinar, ia kemudian bangkit dari duduknya dan pergi dari kamarnya itu.
"Lama-lama juga boleh ibu. " Kikik beomgyu mulai melangkahkan kaki kecilnya keluar kamar.
.
.
.
.
.
.
.
"Sungchan jangan merusak mainan ku! " Geram Jeno merebut paksa mainannya ketika sungchan memukul-mukul mainan itu ke lantai.
"T Kau juga kemarin merusak mainanku! " Kesal sungchan merebut kembali mainannya.
"Aku tidak sengaja merusaknya! "
"Aku juga tidak sengaja!" Sungchan yang kepalang kesal langsung melempar mainan Jeno sampai robot itu patah menjadi beberapa bagian.
Jeno yang melihat mainan kesayangannya hancur membuka mulutnya tak percaya, ia kemudian menatap sungchan dengan ekspresi marahnya.
"SUNGCHAN! " Jeno langsung mengamuk dan mendorong sungchan untuk melampiaskan marahnya.
Sungchan yang tak sempat menghindar, kepalanya hampir terbentur ke sudut meja jika taeyong tak segera menahannya.
"Tuan muda kau tak apa? " Lirih Taeyong menatap sungchan dengan perasaan cemasnya, jujur saja jantungnya hampir lompat di tempat saat melihat sungchan hampir terjatuh membentur sudut meja. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jika itu terjadi, punggung tangannya saja bahkan sampai berdarah karena menahan kepala sungchan.
Sungchan yang masih dengan perasaan kagetnya hanya diam mematung di posisinya.
Jeno yang merasa gagal memberikan pelajaran kepada adiknya, langsung menyerang sungchan kembali dengan brutal.
"Tuan muda Jeno hentikan! " Peringat Taeyong memeluk sungchan untuk melindungi sungchan dari pukulan kakaknya.
Sedangkan Sungchan meringkuk di pelukan Taeyong untuk menghindari amukan kakaknya.
Bugh!Bugh!
Bugh!
Jeno berusaha mencari celah untuk memukul sungchan, namun yang kena pukulan justru tangan dan kepala Taeyong.
"Apa yang kau lakukan Jung Jeno. " Suara mengerikan yang berasal dari ambang pintu langsung membuat Jeno mematung di tempat.
"Ayah! Jeno Hyung memukulku! " Adu sungchan melepaskan pelukannya dari Taeyong lalu menghampiri ayahnya.
"Kenapa kau memukul adikmu? " Tanya Jaehyun datar.
"Sungchan merusak mainan pemberian dari mama. " Lirih Jeno dengan mata berkaca-kacanya.
Jaehyun menatap sekilas Taeyong yang tengah menunduk, menatap tangannya yang terus meneteskan darah.
"Obatilah segera. " Ucap jaehyun memusatkan perhatiannya kembali ke arah Jeno.
Dengan patuh Taeyong menuruti ucapan jaehyun, ia segera membawa peralatan bersih-bersihnya kembali ke lantai bawah setelah membersihkan darahnya yang berceceran di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twist
Teen FictionTaeyong tak pernah mendapatkan keadilan hidupnya, ia bisa bertahan sejauh ini hanya karena anaknya.