Taeyong menatap sedih tuan mudanya yang tengah murung diruang tengah dengan beberapa mainan.
Ia memutuskan untuk menghentikan langkahnya setelah selsai membereskan ruang tamu.
"Tuan muda sungchan apa kau baik-baik saja? " Tanya Taeyong hati-hati.
Sungchan yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri langsung terbuyarkan begitu saja.
"Jeno Hyung tidak mau bermain denganku lagi. Lalu tadi pagi sebelum ayah berangkat kerja dia mengabaikanku begitu saja. " Adu sungchan pada Taeyong.
Taeyong mengepalkan tangannya merasa antusias ketika sungchan menjawab pertanyaannya, biasanya anak itu selalu mengabaikan dan menatapnya tak kasat mata karena ia hanya seorang pembantu.
"Kalau tuan muda tidak keberatan aku bisa menjadi teman bermainmu." Tawar Taeyong membuat sungchan menatapnya remeh.
Tatapan remeh sungchan langsung membuat Taeyong merasa tidak percaya diri, ia dengan gugup mendudukkan dirinya dihadapan sungchan.
"Bermain dengan mu pasti tidak seru. " Decih sungchan tak yakin, ia melipat kedua tangannya arogan.
"Tuan muda. Kau tidak tahukan jika di belakang rumah ada kolam ikan? Disana banyak sekali ikan kesukaan tuan muda. " Ucap Taeyong membuat sungchan langsung beranjak dari duduknya.
"IKAN." Teriak sungchan tak percaya."KENAPA KAU TIDAK BILANG DI RUMAH KU ADA IKAN! "
.
.
.
.
.
.
.
.
"Wow bagus sekali!" Takjub sungchan ketika melihat pemandangan halaman belakang rumahnya. " Kenapa aku baru mengetahuinya. " Lirih sungchan sedikit kecewa.
"Itu karena tuan muda sering menghabiskan waktu bermain dengan tuan Jeno di dalam rumah. " Kekeh Taeyong merasa gemas melihat wajah antusiasnya sungchan yang berubah secepat kilat menjadi lesu. "Halaman ini baru saja di bangun atas permintaan tuan Jung. Pohon-pohon yang ditanam juga belum terlalu tinggi. " Jelas Taeyong membuat sungchan menganggukkan kepalanya.
Sungchan hobi sekali memelihara ikan di dalam kamarnya, jaehyun yang tidak suka dengan bau amis di dalam kamar anaknya, langsung menyuruh sungchan untuk tidak memeliharanya lagi. Sebagai gantinya, jaehyun langsung membuatkan kolam ikan di belakang rumah khusus untuk sungchan.
" Ayah ternyata menyayangi ku. "Lirih sungchan berjongkok disisi kolam untuk menatap ikan-ikannya itu.
" Tentu saja Tuan Jung sangat menyayangimu. Tuan muda adalah anaknya."
"Tapi ayah lebih menyayangi Mark Hyung. Mama juga lebih menyayangi Jeno Hyung. Tidak ada yang lebih menyayangiku. " Lanjutnya dengan mata berkaca-kaca ketika mengingat perlakuan kedua orang tuanya yang menurutnya tidak adil dalam membagi kasih sayang.
"T-tuan muda. " Taeyong ikut berjongkok di samping sungchan saat tubuh anak tuannya itu bergetar kecil menahan isakan.
"Aku ingin disayang ayah dan mama juga. " Isaknya melipat kedua tangannya di atas lututnya kemudian menyembunyikan matanya yang berair.
Untuk beberapa saat taeyeong membiarkan sungchan meluapkan perasaannya, ia dengan sabar menunggu sungchan meredakan tangisannya.
"Tuan muda apakah kau keberkatan jika aku lebih menyayangimu daripada tuan Mark dan tuan muda Jeno? " Ucap Taeyong membuat sungchan menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twist
Teen FictionTaeyong tak pernah mendapatkan keadilan hidupnya, ia bisa bertahan sejauh ini hanya karena anaknya.