Sepuluh tahun telah berlalu, Jaehyun berhasil menyembunyikan rahasianya selama ini.
Beomgyu telah beranjak remaja, jaehyun merasa sangat sedih melihat pertumbuhan anaknya yang begitu cepat karena ia tak bisa lagi memangku dan menggendong anaknya tanpa sepengetahuan orang-orang.
Beomgyu sudah mengerti semuanya, jika ia bersikap di luar batas, beomgyu pasti akan berpikir hal lain.
Karena itu ia sering mencuri kesempatan seperti sekarang ini, agar ia bertemu bersama sang anak.
"Tuan Jung teh nya. " Ucap Beomgyu menyajikan segelas teh hangat diatas meja.
Saat beomgyu mendekat, tangan jaehyun tiba-tiba gatal ingin mengelus rambut panjang itu.
Ia dengan sekuat tenaga menahan tangannya agar tidak menyentuh rambut itu.
"Bagaimana sekolah mu? " Tanya Jaehyun ketika beomgyu hendak pamit undur diri.
"Baik Tuan Jung. " Ucap Beomgyu memeluk nampan yang ia bawa.
"Kau satu sekolah dengan Sungchan kan, bagaimana dia di sekolah?" Jaehyun mencari topik itu agar ia bisa menahan Beomgyu lebih lama lagi, sudah lama ia tidak berbicara banyak dengan anaknya itu.
"Tuan muda Sungchan-"
"Duduklah aku perlu tahu informasi tentang Sungchan darimu. " Perintah Jaehyun membuat Beomgyu merasa tak pantas.
"T-tapi tuan. " Ucap Beomgyu merasa gugup
"Duduklah." Perintahnya lagi dengan nada tegas.
Dengan tak enak hati Beomgyu langsung duduk dihadapan Jaehyun, Ia merasa segan jika berada di hadapan Jaehyun karena bagaimana pun Jaehyun adalah pemilik rumah besar ini.
Kegugupan Beomgyu yang terlihat jelas bisa dirasakan oleh Jaehyun, Jaehyun merasa sedih dengan fakta ini, ia bahkan tak bisa berbicara dengan leluasa bersama Beomgyu.
"Apa Sungchan nakal di sekolah? " Tanya Jaehyun memulai pembicaraan, dengan mata yang tertuju pada anaknya, Jaehyun merasa tak ingin melepas pandangan matanya.
"T-tidak Tuan Jung. Tuan muda Sungchan terlihat pendiam jika di sekolah, dia menaati peraturan yang ada dan hanya bergaul dengan beberapa teman saja."
Jaehyun mengangguk paham, ia kemudian berdeham kecil berpikir untuk mencari pertanyaan lain. "Apakah anak itu sudah punya pacar? "
Pertanyaan Jaehyun membuat beomgyu sedikit ragu untuk menceritakan semuanya, namun karena Jaehyun seperti menunggu jawabannya, beomgyu akhirnya menceritakan semuanya.
"Tuan Muda Sungchan sangat populer di sekolah karena kepiawaiannya dalam bermain panah . Satu minggu yang lalu saat tuan muda Sungchan tak sengaja meninggalkan bekalnya, ibu menyuruhku untuk memberikan bekal itu pada tuan muda sampai kesalahpahaman itu terjadi. Mereka menganggapku pacarnya tuan muda dan selama seminggu ini aku menjadi bulan-bulanan warga sekolah-"
"Apa kau di bully?! " Jaehyun mengepalkan tangannya geram.
Beomgyu yang baru menyadari bahwa ia telah menceritakan yang seharusnya tak ia ceritakan pada tuannya langsung merutuki dirinya dalam hati.
"Tapi tuan muda sering menyelamatkanku. " Lirih beomgyu mulai tak enak hati.
"Jadi luka di tangan mu itu karena kau di bully? " Tanya Jaehyun membuat beomgyu langsung menutupi luka itu dengan baju lengan panjangnya.
"I-ini bukan apa-apa tuan Jung. " Cicit beomgyu mencoba untuk menutupi punggung tangannya.
Jaehyun yang telah menyadarinya dari awal, terjawab sudah pertanyaan yang berada dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twist
Teen FictionTaeyong tak pernah mendapatkan keadilan hidupnya, ia bisa bertahan sejauh ini hanya karena anaknya.