ΣProlog

16 6 0
                                    

Dia tersenyum, digelapnya malam ia tertawa. Lantas, dia pun menangis lagi. Menangisi kekasih yang sudah mati, dan hanya meninggalkan tubuhnya dibumi.”

***

Hanagaki Jisoo, 27 years old

Hanagaki Jennie, 24 years old

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanagaki Jennie, 24 years old

Hanagaki Jennie, 24 years old

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanagaki Rosé, 22 years old

Hanagaki Lalisa, 20 years old

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanagaki Lalisa, 20 years old

Hanagaki Lalisa, 20 years old

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Halo? Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang perempuan. Tampak berkelas, dengan vibesnya yang mahal. Perempuan itu berjalan menyusuri lorong-lorong tempat kerjanya.

"Ya, Noona Hanagaki. Kami dari Rumah Sakit Weyso, ingin bilang... Bahwa rumah yang ada tinggali terbakar. Pelakunya belum ditemukan. Dan naasnya, adik-adik anda belum ada yang keluar dari rumah yang terbakar itu. Mereka belum menyelamatkan dirinya. Namun, Noona tetap harus tenang saja ya? Para pemadam kebaran mencoba untuk menerobos masuk." jawab seseorang dari sana. Perempuan itu lantas memberhentikan langkahnya, membuat hak sepatu mahalnya sedikit berdecit.

"Kau bercanda 'kan? Kau musuh dari mana lagi, hah?" tanyanya dengan geram. Sial, kenapa harus membawa adik-adiknya? Ia jadi tidak tenang.

"Tapi, Noona Hanagaki Jisoo, kami tidak berbohong." setelah itu, telfon dimatikan. Dan, sebuah pesan masuk kenomornya.

Pesan itu berisi gambar. Gambar rumah yang ia tinggali bersama adik-adiknya telah hangus kebakar.

***

"K-kenapa bisa terjadi seperti ini?!" teriak Jisoo. Perempuan itu membelah kerumunan dengan tergesa-gesa. Jantungnya terus berdetak dengan cepat. Katakan, ini hanyalah halusinasinya! Tapi,

"Noona! Noona!" panggil seorang pelayan, namanya pelayan Kim.
Jisoo langsung dihampiri oleh pelayan Kim. Ibu-ibu setengah tua itu sudah tampak berderai air mata, serta keringat yang mulai menghujaninya.

"Apa? Apa yang terjadi?! Katakan apa yang kulihat itu hanyalah sebuah halusinasi! Dimana Lisa?! Dimana Jennie?! Dimana Rosé?! Kemana adik-adikku?" Pelayan Kim langsung memeluk Jisoo. Bermaksud menenangkan sang anak Almarhumah majikannya.

Tapi, itu malah membuat Jisoo semakin panik. Ia bisa meresakan dipeluk, berarti... Dia tidak bermimpi! Dia tidak ber halusinasi karna kebanyakan kerja! Dia, lantas Jisoo menangis dengan keras. Banyak orang ramai, membuat sebagai an dari mereka melihat kearah Jisoo. Mengasihani gadis itu. Malam ini, benar-benar malam yang Jisoo benci.

Lantas, Ia melepaskan pelukan sang pelayan. Dan menerobos untuk memasuki rumah yang masih terbakar lebatnya api. Walaupun pemadam kebaran sudah tiba, tapi, api itu belum padam.

"LISA!! JENNIE!! ROSÉ!!" teriak Jisoo. Tepat saat Jisoo ingin memasuki perkarangan rumahnya, langsung ditarik lengannya oleh bodyguard.

"Maaf, itu sangat berbahaya Noona Hanagaki."

"Kau pikir aku perduli?! Tidak! Aku harus menyelamatkan adik-adikku, sialan! Mereka masih terkurung disanaa!" raung Jisoo. Namun, bodyguard itu abaikan. Ia lantas meminta salah satu suster, yang memang ikut untuk melihat keadaan.

"Sus, boleh minta tolong? Tolong suntikkan obat tidur untuk Noona Hanagaki. Noona tampak sangat terpukul." suster itu awalnya agak ragu, namun melihat Jisoo yang terus meraung dan menangis dengan kencang bak orang gila, membuat suster terpaksa mengikuti kemauan bodyguard itu.

Bless

Tepat saat jarum itu menyentuhnya, Jisoo langsung diam, dan menutup matanya.

"J-Jennie... "

***

🄽🄾🅃🄴;

Hallo semuanya! Aku kembali lagi, dengan ceritaku yang baru. Well, semoga kalian suka! Jangan lupa pencet bintangnya ya! Sama jangan lupa untuk meramaikan setiap partnya, Terimakasih 😘💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BURN & RUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang