03

44 8 0
                                    

Tak terasa kini Junkyu dan teman-temannya sudah berada di akhir semester ganjil. Libur panjang menanti di depan mereka.

Di Kantin FISIP

"Katanya minggu depan udah libur ya?"
"Di kalender pendidikannya sih iya."
"Main gak sih kita?"
"Hmm... Ayo sih. Tapi kalo bisa jangan pas deket-deket pergantian tahun, gue tahun baru pasti pulang kampung."
"Ya udah 2 minggu lagi aja, gimana?"
"Gue sih bisa aja. Yang lain gimana?" Semua orang mengangguk setuju.

"Kemana nih?"
"Ke vilaa gue mau gak?" Tanya Hyunsuk.
"Mauuuu." Jawab Junkyu antusias.
"Kalo mau tar gue biar telepon orang disana dulu, biar dibersihin dulu tempatnya."
"Boleh deh, bair gratis juga haha."
"Temenan sama sultan enak gini yak."
"Heuu dasar sukanya gratisan."
"Bodo."

2 Minggu kemudian, sehari sebelum keberangkatan.

Hari ini Haruto menginap di kosan Junkyu. Katanya biar besok bisa langsung pergi bersama ke rumah Hyunsuk. Yakin? Gak modus?

"Bawaan kamu udah semua?" Tanya Junkyu kepada Haruto yang mengistirahatkan kepalanya di atas paha Junkyu. Mereka baru saja selesai makan malam.
"Udah kayaknya."
"Awas ada yang ketinggalan."
"Ya apa? Paling bawa baju doang kan? Makanan kita bisa beli di jalan. Hyunsuk sam Jihoon juga pasti udah nyiapin kalo urusan makanan."
"Alat mandi?"
"Pake punya kamu aja."
"Idih apaan."
"Kok pelit?"
"Ya kan kamu punya sendiri."
"Ya kan gak bawa."
"Suruh siapa gak bawa?"
"Ya udah kalo gak mau kasih jangan." Haruto membangkitkan dirinya kemudian duduk dan kembali fokus pada ponselnya.

Merasa suasananya jadi dingin Junkyu pun mendekat kepada Haruto.

"Ini kamu ngambek?"
"Ngambek apaan?" Haruto masih fokus pada ponselnya.
"Ya udah nanti sabunku kita pake berdua aja."
"Gak usah. Besok aku bisa mampir mini market dulu."
"Ih beneran ngambek."
"Apa sih ngambek apa. Awas berat." Haruto mencoba menjauhkan tubuh Junkyu yang kini bersandar padanya.

Junkyu terus saja mengganggu Haruto untuk mengalihkan fokusnya dari ponsel. Namun nihil, Haruto tetap fokus pada ponselnya.

"Tau ah capek." Junkyu berlalu menuju kamarnya kemudian ke kamar mandi. Haruto pun merebahkan dirinya di sofa.

20 menit kemudian Junkyu keluar dari kamar mandi, semilir wangi tercium ketika Junkyu melewati Haruto.

Junkyu diam di kamarnya, menjauhkan diri dari Haruto. Haruto pun masuk ke dalam kamar Junkyu. Mereka hanya bertatap sekilas kemudian Haruto mengambil handuknya dan berlalu ke kamar mandi.

"Hih. Nyebelin."

Saat Haruto selesai mandi dan masuk ke kamar Junkyu, terlihat Junkyu sudah memejamkan matanya dengan ponsel masih menyala di genggamannya.

"Kebiasaan." Haruto mengambil ponsel Junkyu dan menyimpannya ke atas nakas.

Merasa terganggu, Junkyu membuka matanya.

"Aduuh rambut kamu ni masih basah." Junkyu mendorong Haruto menjauh namun Haruto semakin mendekatkan dirinya.

"Haruto basah ih."
"Tolong keringin."
"Ish." Junkyu pun mendudukan dirinya kemudian menggosokan handuk di kepala Haruto.

"Tadi Hyunsuk chat, katanya jadinya pergi jam 8."
"Lho? Nggak jadi subuh?"
"Gak tau deh. Tapi katanya kita ke tempat Hyunsuk jam 7 aja, biar sarapan dulu semua disana."
"Oh, ya udah."

Haruto menengadahkan kepalanya dan Junkyu menunduk mentap Haruto.

"Apa?"
"Gapapa."
"Sakit kepalanya ntar."
"Bagi sabun mandi kamu nanti."
"Masih mau bahas sabun mandi?"
"Nanti aku beliin yang baru, tapi sekarang pake punyamu dulu."
"Hahahah. Iyaa baweelll nanti pake bareng-bareng aja."
"Hehe, thank you."
"Iyaa." Junkyu mencubit gemas kedua pipi Haruto.

Malam sudah larut, kini Junkyu dan Haruto sedang menyamankan diri di atas kasur dan siap menganyam bulu mata.

"Ruto Ruto apa yang ganteng." Junkyu dan Haruto berhadapan. Junkyu memainkan jemarinya pada wajah Haruto.
"Watanabe Haruto."
"Salah."
"Lah? Terus apa?"
"Ruto pacarnya Junkyu."
"Hahaha, apaan sih. Dangdut banget." Haruto menarik Junkyu ke pelukannya.

"I love you."
"Apa sih Kyu. Tiba-tiba banget."
"Ih kamu mah, bukannya I love you too malah ngomel."
"Nggak ngomel."
"Alah, sama aja."
"Ih sensi."
"Tadi kamu yang sensi."
"Oh? Jadi balas dendam nih ceritanya?"
"Balas dendam apaan. Orang bilang I love you masa balas dendam."
"Hahaha, sorry, I love you too." Haruto mengecup singkat kening Junkyu.

Haruto sedikit menundukkan wajahnya menatap Junkyu. Mengusap lembut pipi Junkyu dengan jemarinya yang hangat.

"I love you, always."
"I love you more."

.

.

.

TBC.

---

Guys.. I really forget that i have this project ㅠㅠ
Hahaha

But anyway, maybe i'll continue this book (tapi gak janji rajin update)
Hehehe lopyu! <3

November 28 22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang