Dan disinilah aku sekarang. Aku memakan makanan yang aku pesan, dengan pemuda di depanku yang sedari tadi memperhatikan ku.
Singkat ceritanya, pemuda didepanku yang bernama Hakaze Kaoru ini, menyuruh Mao untuk berpindah pada meja milik teman-temannya. Dan disinilah di berada, mempertanyakan ku, mengajak ku berkencan dan ku tolak, lalu tatapan mata nya yang tidak berpaling pada wajah ku.
Jujur saja, kalau ada orang lain yang melihat ku makan, rasanya tidak nyaman. Terutama Kaoru-san yang berstatus Idol dan Playboy ini. Aku harus terbebas dari sini!
"Makan lah dengan pelan, Natsuki-chan. Waktunya masih banyak kok, dan tidak ada yang akan memakan makanan mu juga." Ucap Kaoru yang masih menatap ku dengan tawaan kecilnya saat aku sedang makan terburu-buru. Aku makan terburu-buru karena ingin pergi dari sini dan kembali pada Arashi!
"M-maafkan aku.." Aku pun memelankan cara aku makan, tapi saat aku ingin menyuapkan nasi itu pada mulutku, ada tangan yang mengambil sumpit ku dan mangkok nasiku. Siapa lagi kalau bukan Kaoru, dia seperti mengambil nasi dan lauk lalu mengarahkannya pada wajahku.
"Agar lebih cepat, akan aku suapi."
Skakmat. Aku tidak bisa kabur ataupun menolaknya. Kalau aku kabur, makanan yang aku pesan akan sia-sia. Kalau aku menolak suapan dia, itu berarti adalah tindakan yang kurang sopan. Kalau dia bukan Senpai ku, aku sudah melemparkan makanan ku lalu menendangnya hingga melayang.
Mau tidak mau, aku harus menerimanya. Aku pun membuka mulutku lumayan lebar, lalu Kaoru pun menyuapi ku dengan lembutnya. Untung saja disini lumayan sepi, jadi aku tidak perlu malu. Kecuali dimeja seberang. Mereka bertiga melihatku dengan tatapan.., penuh benci-?
"Bagaimana rasanya? Enak bukan kalau aku yang menyuapimu?" Goda Kaoru dengan wink nya.
"Rasanya biasa saja, tidak ada yang menarik." Jawab ku dingin. Samar-samar, aku mendengar suara tawaan dari meja seberang. Dan saat aku menoleh ke arah meja itu, ternyata mereka tertawa hanya karena Kaoru-san."Lihat! Dia bahkan tidak tertarik denganmu. Biar aku saja yang melakukannya, kau minggir dari sana." Ucap pemuda berambut abu-abu bernama Izumi. Ia bangun dari meja tersebut, lalu menghampiri meja milik ku dan melihat Kaoru.
"Kenapa kamu sekarang ingin mencobanya? Bukannya kamu tidak tertarik, Senacchi?" Tanya Kaoru yang kebingungan melihat perubahan temannya itu. Apakah tadi Izumi-san tidak tertarik sebelum aku kemari?
"Sejak kapan aku menjawab nya seperti itu?"
"Tadi. Di meja sana bersama Moricchi."
"Mungkin kau salah mendengar nya."
"Sudah sudah! Kalian jangan adu bicara terus! Cape aku liatnya." Ucap Chiaki menengahi mereka berdua agar tidak melanjutkan adu bicaranya. Izumi-san seperti ibu-ibu diluar sana.
"Uhmm.., permisi Senpai-tachi. Tapi aku harus melanjutkan memberikan Tour pada Tenkousei ini." Ucap Mao yang datang di sebelah Izumi. Mao-kun, engkau penyelamat ku!
"Hah? Makanan nya masih belum habis. Lebih baik dihabiskan terlebih dahulu." Balas Izumi dengan ketus nya."Aku sudah kenyang, jadi terimakasih atas makanannya. Ayo Mao-kun, kita lanjutkan Tour nya." Ucapku setelah sudah selesai menegak segelas air putih, dan bangun darisana. Aku menarik tangan Mao-kun dengan cepat untuk menjauh dari hadapan mereka.
Sungguh, aku baru menemui laki-laki yang seperti ini dalam seumur hidupku.
Apalagi, bagaimana dengan laki-laki lain disini?°•°•☆☆☆•°•°
《Author Pov》
Setelah berkeliling di tempat yang penting untuk Natsuki, sekarang mereka akan pergi ke tempat yang selalu di huni oleh murid lain. Ya, kelas.
Karena tadi Mao memakai jalan yang akan menuju luar sekolah, jadi dia tidak sempat memperkenalkan kelas lainnya.
Tempat kelas pertama yang mereka datangi adalah, Kelas 1-A."Ini adalah kelas 1-A. Disekolah kami, hanya mempunyai 2 kelas saja. Karena kami lebih berfokus pada impian kita, yaitu menjadi Idol. Jadi kami memiliki dua tugas disini, yaitu belajar dan berlatih." Jelas Mao sambil memperlihatkan kelas 1-A.
Banyak anak-anak yang membuat Natsuki penasaran dengan mereka. Bahkan ia ingin berkenalan dengan mereka.
"Oh! Isara-senpai, Konnichiwa. Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya pemuda dengan Earphone berwarna merah muda di leher nya. Terlihat pemuda itu, seperti menyembunyikan sebuah kertas-kertas di belakangnya."Konnichiwa, Hinata. Aku memberikan Tour kecil untuk Tenkousei."
"Tenkousei?" Seketika membuat Natsuki terkejut saat pemuda yang bernama Aoi Hinata itu, melihat pada diri nya yang berada di samping belakang Mao.
"H-halo Kouhai-kun.." Sapa Natsuki dengan terbata-bata nya. Baru pertama kalinya ia berbicara dengan Adik Kelas nya sendiri, jadi dia harus menjaga Image nya."Ah! Senpai adalah sahabat nya Hanami-senpai bukan?"
°•°•☆☆☆•°•°
Yeayyy!! Update lagi!
Ngomong-ngomong, maaf kalau aku update satu doang.
Soalnya suasana ku lagi ga enak, ini aja aku cepat-cepatin buat selesaikan chapter ini-Baiklah, Happy Reading~!☆
°•°•☆☆☆•°•°
744 words.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Producer? | Ensemble Stars X Oc |
Romance°•°•♤♡◇♧•°•° Tsumiko Natsuki, seorang murid baru yang pindah dari sekolahnya karena pembullyan nya. Berkat tawaran sahabat lamanya, ia bisa masuk ke sekolah Yumenosaki Gakuen dengan mudahnya. Apakah kehidupan sekolahnya akan berjalan lancar, atau ti...