10

6.6K 470 25
                                    


Vote !!

Coment !!

Follow yuk Bantu 1K !!

Alexia sudah di beri tahu oleh emely mengenai Amanda dan Ana dan sekarang Mereka sedang makan bersama dengan Fahreza dan Ratih.

"Mulai makan."Ucap Fahreza.

"Siapa anda ?? Disini saya tuan rumahnya."Ucap Arsen sinis.

"Dasar menantu tidak tahu diri."Grutu Reza pelan.

"Makan."Titah Arsen dingin sungguh Arsen tidak suka suasana ini.

"Cih tidak tahu diri, sudah numpang malah ngefitnah dasar jalang."Gumam Alexia yang jelas bisa di dengar semua orang sambil menatap Ana.

"Dasar tidak sopan."Ucap Ratih.

"Nek, aku cucu nenek loh kok malah nenek membela dia ??"Tanya Alexia.

"Kamu itu terlalu memanjakan dia Arsen, coba kamu lihat Ana dia pintar dan juga tidak membuat masalah seperti anak kam..."Ucapam Ratih terhenti.

Brak.

Arsen menggebrak meja "Keluar dari Mansion saya."Tegas Arsen.

Ratih Dan Fahreza mengerutkan keningnya "Kamu ngusir kita Arsen."Ucap Ratih tak percaya.

"Kalian juga, Kemasi barang kalian dan pergi dari Mansion saya sekarang."Ucpa Arsen pada Amanda.

"Kau lupa dengan Ancaman saya Arsen."Ucap Reza.

Arsen menatap Reza dengan datar "Saya tidaj takut, jika anda fikir bahwa uang anda bisa melkukan itu apa anda lupa siapa Saya ??"Ucap Arsen membuat Reza terdiam.

"Kemarin saya diam karena saya masih menghormati Anda sebagai Mertua saya, tapi semakin saya diam anda semakin semena mena terhadap keluarga saya."Ucap Arsen lagi.

Fahreza mengepalkan tanganya "Pergi dari sini dan jangan lupa bawa jalang ini sekalian, mansionku terlaku suci untuk dia yang penuh dosa."Ucapnya.

brak

Fahreza menggebak meja kemudian berdiri dan meninggalkan ruang makan keluarga Arsen "Ngapain kalian disini, sana pergi kalian tidak di terima disini."Ucap Arsen lagi.

"Sekeras apapun mencoba di usir ya akan tetap di usir."Ucap Alexia.

Amanda dan Ana keluar dari mansion dengan keadaan sangat kesal, di luar mansion Amanda bingung harus pergi kemana "Nih kunci Rumah, saya sudah belikan kamu Rumah di dekat sekolah Ana jadi kalian bisa kesitu."Ucap Reza.

"Te-terima kasih tuan sudah banyak membantu kami."Ucap Amanda.

"Dan maaf karena kami hubungan Anda dengan anak Anda berantakan."Ucapnya merasa bersalah.

"Sudah jangan di fikirkan, ini semua bukan salah kamu, kamu sudah kami anggap sebagai anak kami jadi gak usah sungkan."Ucap Ratih.

"Ya itu benar, kamu telah menyelamatkan nyawa saya jadi kamu gak perlu berterima kasih."Ucap Reza.

"Ya sudah kalo begitu saya dan istri saya mau kembali ke paris, kalian jaga diri ya."Ucap Reza

Amanda melihat mereka dengan tersenyum miring "Mudah sekali membodohi mereka."Ucap Amanda.

"Sudahlah ma, kita ke rumah  yang di berikan dia aku sudah capek."Ucap Ana yang di angguki oleh Amanda mereka kemudian berangkat sambil menarik koper mereka.

***

Disisi lain di sebuah ruang yang gelap "Katakan sejujurnya."Bentak seseorang dengan wajah snagar.

"Hiks se-sebarnya hiks saya di suruh Ana hiks hiks dan ana mengunci dirinya dari dalam hiks tolong ampuni saya hiks."Ucap Seseorang Remaja dia adalah Siswi yang di suruhbana untuk memberi tahu kepada Angkasa dimana dia berada.

"Dan kamu."Sentaknya pada cewek di samping.

"Hiks hiks aku disuruh membuat loparan palsu hiks dan darah di tubuh ana itu hanya Saos hiks hiks."Ucap seorang Gadis di sampingnya yang tak lain adakah anggota PMR yang merawat Ana di Uks.

"Sudah kau rekam semua."Ucap orang di sampingnya.

"Sudah, tinggal kirim ke Bos."Ucapnya kemudian mengirimkan Rekaman itu ke seseorang.

*****

Thing !!

Arsen melihat ponselnya berbunyi kemudian melihat isi pesanya, Senyum Arsen terbit namun bukan senyum manis tapi senyum Smrik yang menakutkan.

"Bukti sudah ada, tinggal eksekusi tapi tidak seru kalo aku beberkan sekarang."Gumam Arsen.

"Kenapa mas ??"Tanya Emely yang berada di sampingnya.

"Enggak ini sudah ada bukti dimana Ana memfitnah Xia."Ucap Arsen.

"Terus mau kamu beberkan ??"

"Tidak, Nanti aja kalo sudah banyak bukti mengenai mereka."Ucap Arsen.

"Yaa, terserah mas."Ucap Emely.

Arsen menarik Emely kedalam pelukanya "Dari pada kamu mikirin mending sekarang kita melakukan sesuatu yang biasa di lakukan seorang suami istri yang berada di dalam kamar berdua."Ucap Arsen.

"Mau progam sekarang ??"

"emmm...Boleh."

Arsen dan Emely kemudian saling berciuman hingga emely merasakan Ia sesak Nafas "Kau selalu menggoda sayang."Ucap Arsen kemudian mendorong Emely ke kasur.

"Waktunya Berbakti pada suami Honey."Ucap Arsen kemudian mematika lampu.

*****

"APA YANG KAU LAKUKAN DEVAN." bentak seorang pria paruh baya pada Devan.

"Apa sih pah !!"Ucap Devan yang tak tahu apa-apa.

"Kau tahu, gara gara ulahmu perusahan keluarga Narenda membatalkam kerja sama kita dan itu membuat saham kita turun Devan."Ucap Ayah Devan.

"Sial !!" Umpat Devan Dalam hati.

"Sekarang papah tanya apa yang kau perbuat sama anak Tuan Arsen Devan, Jawab !!"Devan kebingungan.

"Dia yang muali Pah, kalo dia tidak membully ana Devan tidak akan mengusiknya."Ucap Devan membela.

"Saipa Ana, Sampai-sampai kau di buat Bodoh olehnya."Ucap Ayah Devan.

"Kau buat masalah lagi, ku lenyapkan Gadis bernama Ana itu."Ucap Ayah Devan membuat Devan mengepalkan tanganya.

"Ini semua gara gara Xia, awas saja kau Xia." Batin Devan

Bersambung....

tinggalkan Pesan.

Alexia

Ana

Angkasa

Devan

Nathan

Fira

Vina

Emely

Amanda

Arsen

Orang tua Emely

Orang tua Arsen

Dadah Besok lagi yh !!

Be a good parent ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang