Chapter 4

1.2K 210 22
                                    

Taeyeon sudah masuk sekolah lagi. Demamnya telah sembuh.. Dan kini dirinya tengah dikelilingi oleh para siswi dari berbagai jurusan dan tingkat.. Kebanyakan mereka berasap dari kelas 2 dan 3. Mereka menanyakan keadaan Taeyeon.. Tak lupa 2 siswi yg paling dekat dengannya memegang tangannya supaya dirinya tak kabur..

"Urie-Yeonie.. Kudengar kemarin kau sakit.. Apa kau sudah baikan?" tanya siswi pertama yg bernama Go eunhye dari Jurusan Musik kelas 2. Ia memegang tangan kanan Taeyeon posesif.

"Ah ak-"

"Yeonnie, kalau kau masih tak enak badan.. Ayo kita ke Uks.. Buar Nunna ini yg men-ja-ga-mu~" ucap kakak kelas 3 dari jurusan Vocal, Yoo Joyeon. Sisiwi tersebut memegang tangan kiri Taeyeon tak kalah posesif.. Tak lupa mendekatkan bibirnya pada telinga Taeyeon saat mengatakan kata terakhirnya.. Walaupun ia harus menjinjit karena perbedaan tinggi badan.

"Ah, biar Nunna saja yg menjagamu, Yeonie.. Joyeon- sunbae kan sudah kelas 3.. Pasti dia sibuk.." ucap Eunhye sambil memandang tajam pada Joyeon.

Tatapannya seakan mengatakan..
"Pergi kau nenek sihir... Kau lebih baik mempersiapkan ujianmu yg akan datang.. Memalukan jika seseorang tak lulus dari sekolah ini!!"

"Aku tak pernah sibuk jika menyangkut mesayangan kita.. Yeonnie.. Mau sekalian ku berikan service spesial untukmu!" balas Joyeon dengan nada menggodanya.. Tak lupa ia membalas tatapan Eunhye.

"Kau pergi bocah.. Yg lebih muda mengalah dulu sama yg tua sana!" itulah yg terlihat dari tatapan Joyeon pada Eunhye.

Sikorban hanya pasrah.. Mau kabur tak bisa, dirinya dikerumuni oleh sekumpulan siswi serta tangannya di pegang oleh 2 siswi yg paling agresif diantara semuanya..

"Mama... Tolong anakmu yg masih normal ini... Jika yg mengerubuniku cowok imut macam Dowoon aku terima..." jerit batinnya menangis pilu.

Dilain sisi, terlihat sosok Hyungseok yg tercengang melihat hal itu.. Pasalnya dirinya sudah tahu bahwa Taeyeon itu perempuan.. Dan ia bisa melihat raut wajah Taeyeon yg menampilkan ekspresi tertekan.. Ia ingin membantu.. Tapi merasa ngeri juga dengan kelakuan siswi-siswi yg kebanyakan adalah sunbaenya..

"Semoga kau tenang di alam sana!" gumam Zin, sama sekali tak peduli sahabatnya dimerumuni oleh para siswi yg macam semut mengerumuni gula.. Karena yg ia pedulikan adalah Mijinnya.. Ia bersyukur Mijin tak ikutan mengerubuni orang macam Taeyeon..

Lalu ada Jang Hyun yg sama² dikerumuni oleh sekumpulam siswi, namun JangHyung terlihat masih mending karena yg mengerumuninya hanya siswi kelasnya saja.

"Yeon terlihat tampan.. Tapi kamu lebih tampan, Hyun!" ucap siswi A yg disetujui oleh siswi lainnya.

"Tapi bukankah Taeyeon terlihat kesusahan.. Apa perlu ku bantu?" tanya JangHyun..

"Itu terserah Hyun saja.. Tapi jangan sampai Hyun terluka!" ucap siswi tadi.

Janghyun menatap sejenak kerumunan Yeon sebelum akhirnya melangkah kearah mereka dengan percaya diri..

"Yeonnie.. Jika kau mau-"

"Maaf mengganggu Sunbae sekalian.. Tapi aku diperintah oleh guru untuk pergi keruangannya bersaka Taeyeon.. Bolehkah aku meminjamnya?!" tanya Janghyun dengan ramah.. Tak lupa senyuman manis menghiasi wajahnya membuat semua siswi merona.. Siswi yg mengerumuni Taeyeon mengangguk seketika dan mulai melepaskan Taeyeon..

Taeyeon menghela nafas lega.. Lalu mengikuti Jang Hyun memasuki gedung sekolah.

"Terima kasih!" ucap Taeyeon.

"Ya, tak masalah.. Aku juga pernah merasakan hal yg sama.." jawab Jang Hyun.

"Hmm.. Aku tak suka berhutang budi.. Aku akan segera membalasnya" ucap Taeyeon sambil melangkah pergi meninghalkan Janghyun yg tersenyum kearah Taeyeon lembut..

The Girls 180 (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang