AWAL

35 1 2
                                    

Happy reading

🍁🍁🍁

Gemuruh suara guntur terdengar menggelegar dan mencengkam dengan kilatan petir yg menyambar membuat hati ini merinding bukan main. Hujan yg tadinya gerimis pun kini menjadi lebih deras.

Jika kalian berada disuasana seperti ini,apa yg akan kalian lakukan?, menarik selimut dan menyamankan diri diatas kasur?atau mungkin saling membagi kehangatan bersama orang tersayang dengan minuman hangat mungkin?.

Tapi semua itu tidak berlaku bagi seorang remaja yg tengah berlari di bawah guyuran hujan seraya mengendong tas yg sedikit mengembung di pundaknya.Kini yg hanya ada di pikirannya adalah mencari tempat untuk dia berteduh dari dinginnya air hujan yg mengenai tubuhnya.

Sampai pada akhirnya dia melihat sebuah halte yg membuat dia mempercepat larinya agar bisa sampai ke halte tersebut sebelum bajunya semakin basah kuyup.

"Alhamdulillah..akhirnya bisa berteduh juga." Remaja itu langsung mendudukkan dirinya di kursi halte lalu Melepaskan tas dari pundaknya yg kini terasa pegal.

HACIM!

Karna baju yg di pakainya basah dan udara yg begitu dingin menerpa tubuhnya,membuat dirinya menggigil dan langsung terserang flu. Dengan sigap dia langsung mengambil baju kering didalam tasnya dan mengganti bajunya itu.Tak lupa pula dia mengambil satu sarung untuk menghangatkan tubuhnya.

"Ah..sigana mah harus ditidur keun dulu iyeu mah.biar pusing na hilang."
(Kayaknya harus di tidurkan dulu ini,biar pusingnya hilang)

Monolognya seraya memijat keningnya sebentar lalu membaringkan tubuhnya di kursi tersebut dengan tas sebagai bantalnya. Kain sarung yg tadinya hanya menutupi bagian atas tubuhnya saja,kini sarung itu menutupi seluruh tubuh kecilnya kecuali kepala.

Tiga puluh menit telah berlalu.Langit yg tadinya gelap kini dihiasi oleh bulan yg terang benderang dengan bintang yg bertaburan membuat langit malam terlihat indah.

Namun remaja itu masih setia memejamkan matanya sampai dia merasakan tepukan pelan di pipinya. Hal itu tentu membuat dia terusik dan langsung di tarik keluar dari mimpinya.

Dengan berat hati dia membuka matanya. Dikarna kan pandangannya terasa samar,ia langsung mengedipkan matanya beberapa kali.

Hal pertama yg ia lihat saat pandangannya kembali jelas adalah wajah seorang pria paruh baya yg begitu dekat dengan wajahnya sekitar satu jengkal.

Dengan reflek dia bangun dari tidurnya sambil menabok wajah pria paruh baya tersebut sedikit keras saking terkejutnya.

Plak

"Astagfirullah,eh maaf om gak sengaja"ucap remaja itu dengan perasaan bersalah karna telah menabok pria tersebut.

Bahkan sekarang dia sedang merutuki dirinya sendiri akibat kebiasaan dia jika ada orang yg mengejutkannya maka dia akan refrek menabok atau memukul orang tersebut.

"HEI!"Teriakan itu mengambil alih atensi remaja tersebut,di mana ia melihat dua orang berbaju hitam sedang berdiri di dekat mobil.

Saat orang tersebut hendak melangkah,pria paruh baya yg di taboknya tadi langsung mengangkat tangannya memberi isyarat agar tidak melakukan apa apa.Ia pun meneguk salivanya susah dengan badan yg menegang saat melihat dua orang berbadan besar itu tengah menatapnya marah.

Buru buru ia memutuskan kontak mata dari kedua pria tersebut dan menundukkan kepalanya kebawah.

Javin Galindra Bagaskara.Ia adalah seorang CEO dari salah satu perusahaan terbesar diindonesia. Bahkan kini perusahaannya telah memiliki beberapa cabang didalam maupun luar negri.Selain itu dia juga dikenal dengan sosok yg baik dan juga ramah dikalangan kolagen bisnisnya.Tapi mau seramah atau sebaik apapun dirinya,masih ada yg tidak suka dengan kesuksesannya sehingga banyak yg memusuhinya dan itu membuat keselamatan dirinya dan keluarganya dalam bahaya.Oleh karna itu dia memperkerjakan bodyguard.

Thank For The Happines So Far (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang