"Siang aunty, Nodt. Dew disini!" seru Dew
"Eh, ada Dew. Ada apa kau datang kesini nak? Ingin menemui Archee?" tanya Nodt
"Bukan aunty, Dew ingin menemui aunty" jawab Dew
"Ohya? Oke, ada keperluan apa, nak?" tanya Nodt membawa Dew duduk
"Aunty tau sesuatu, kan. Tentang trauma mommy?" tanya Dew
"Aku sudah minta izin dengan daddy untuk mencari tau. Aku yakin, aunty pasti tau sesuatu" jelas Dew
"Iya. Aunty tau sesuatu. Lebih tepatnya aunty tau semuanya" jawab Nodt
"Bolehkan Dew tau, aunty?" tanya Dew
"Kau yakin ingin tau semuanya?" tanya balik Nodt
"Iya aunty" jawab Dew
"Oke. Biar aunty ceritakan" terima Nodt
Nodt menceritakan keseluruhan cerita pada Dew setiap detailnya. Sementata Dew yang mendengar hanya diam membeku tidak menyangka bahwa kisah dan asal mula trauma yang dialami ibunya itu semengenaskan itu.
Dew bahkan tidak paham, ternyata manusia berhati iblis itu sungguh ada dan banyak didunia ini. Manusia yang tidak punya hati nurani. Dew bahkan tak habis pikir dengan cerita yang diterimanya. Disatu sisi, Dew senang karna sudah mengetahui cerita tentang ibunya itu. Tapi disisi lain, Dew merasa sedih dan teramat kasihan pada ibunya itu.
"Janji pada aunty, kau jangan pernah sekalipun membahas masalah ini pada siapapun. Rahasia ini sudah mati matian ditutupi daddymu untuk melindungi mommymu. Jadi aunty berharap penuh kau tidak membocorkan cerita ini. Bisa kan?" pinta Nodt
"O-oke aunty. Dew tidak akan bilang pada siapapun, termasuk Barcode" terima Dew
"Terimakasih atas informasinya aunty. Dew permisi dulu" ucap Dew
Nodt mengantar Dew sampai depan. Nani membuka pintu dan Dew masuk tanpa mengucap sepatah katapun. Nani masuk dan menjalankan mobil menuju rumah.
Sementara dimobil, Dew merasa kepalanya seakan dihantam ribuan batu membuat kepalanya menjadi pusing. Mencoba mencerna apa yang dia terima itu.
"Dew? You okey?" tanya Nani
"Sakit kepalaku, Nan. Terlalu mengerikan informasi yang kudapat hari ini. Terlalu menyakitkan untuk dibayang apalagi diingat" jawab Dew
"Memangnya ada apa? Apa aku boleh tau?" tanya Nani
"Kau bukan orang penting di keluargaku, Nan. Jadi kau tidak perlu tau. Aku juga tidak ada niatan untuk menceritakan semuanya padamu. Mengingatnya saja aku tidak mau" jawab Dew
"Apa semenyakitkan itu?" tanya Nani
"Sekarang kau bayangkan sendiri. Orang yang tidak pernah belaku jahat padamu tiba tiba jadi setan, bahkan hampir membunuhmu" jelas Dew
"Ditambah lagi, akhhhhh! Sudahlah Nan, jangan ditanya lagi! Sakit kepalaku!" gerutu Dew
"Baiklah. Tapi apa kau perlu kubelikan obat? Siapa meredakan sakit kepalamu" tawar Nani
"Nan. Hal seperti ini tidak bisa hanya menggunakan obat. Tidak akan mampan dan berguna juga" tolak Dew
"Baiklah kalau begitu. Aku mempercepat laju mobil agar kau bisa segera istirahat menenangkan pikiranmu" ucap Nani
"Babe? You okey, now?" tanya Mile
"Still afraid, honey, jawab Apo
Mile bergabung di kasur dan memeluk istrinya itu.
"Babe, it's oke. Jangan diingat lagi, semuanya sudah baik baik saja" ucap Mile
"Tapi semua memori itu terus berdatangan dan menghantui pikiranku" balas Apo
"Ingin melakukannya lagi? Menghapus semua memori itu" tawar Mile
"Babe. 3 tahun yang lalu kita juga pernah mencoba membuat ingatanku tentang itu semua terhapus. Tapi tidak berbuah hasil yang baik" jelas Apo
"Lalu kau ingin aku bagaimana, babe?" tanya Mile
"Please, stay around me. I really need you, honey" pinta Apo
"I'll babe. I'm not gonna leave you, don't worry" terima Mile
Mile dan Apo saling berpelukan satu sama lain. Apo menutup matanya, dia butuh istirahat. Sementara Mile dengan tenang mengusap lembut rambut kepala istrinya itu.
"Baby, everything is fine. Aku tidak akan pernah membiarkan ada yang mencoba melukaimu lagi. Sekalipun aku harus berkorban nyawa, aku akan lakukan untukmu. Asalkan senyumanmu tetap hadir di wajah manismu, babe" gumam Mile
Mile begitu mencinta Apo. Dia memenuhi seluruh janjinya untuk selalu mencintai dan menjaga Apo dengan baik. Nodt salah satu saksi betapa cintanya Mile pada Apo, tidak ada yang bisa mengalahkan rasa cinta Mile pada Apo.
Bagi Mile, Apo jauh lebih berharga dan satu satunya prioritas yang harus selalu dia utamakan, jauh melebihi kedua anaknya. Bagaimana juga, hanya Apo satu satunya orang yang selalu menemani Mile sampai masa tuanya. Sementara kedua anaknya, nanti akan menemukan pasangan mereka masing masing.
Mile tidak beranjak dari kasur. Walaupun dia mendapat panggilan dari kantor dan markas untuk datang, Mile tidak mengindahkan. Dia menyuruh Bible yang mengatur semuanya, karna dia perlu menemani istrinya sampai semuanya kembali baik baik saja.
Pintu diketok dan seseorang masuk. Menunduk hormat pada Mile.
"Tuan, maaf menganggu waktu anda. Kantor dan markas sedang membutuhkan anda saat ini. Tuan Bible tidak sanggup menghandle semuanya sendiri, tuan" ucapnya
"Kau ingin kutembak kepalamu menggunakan pistol apa, hah? Sudah kukatakan aku tidak akan beranjak jika istriku belum pulih. Sekali lagi kau mengangguku, aku akan memisahkan kepalamu dari tubuhmu. Paham kau?" gertak Mile
"Baik tuan. Maaf menganggu waktu anda" turutnya
Orang itu keluar. Mile tetap mengusap kepala istrinya itu agar istrinya tetap tertidur pulas. Tapi ada yang masuk lagi membuat Mile sudah mempersiapkan kalimat manisnya, tapi dia urungkan melihat yang datang ternyata Dew.
"Dad. I know everything. Jadi ini alasan kenapa daddy tidak mau bilang? Jadi ini alasan kenapa daddy sangat mencintai mommy?" tanya Dew
"Yes. Sorry, son. Daddy tidak membuat pilihan. Karna daddy hanya punya satu piliahan, yaitu mommymu. Kau sudah pasti tau sebesar apa rasa cinta daddy pada mommymu" jawab Mile
T.B.C
Makasih untuk yang udah mampir..
Jangan lupa vote sama comment..
2 chapter lagi kelar yaa..
Stay healthy and have a nice day!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Cherries [MILEAPO]
FanfictionMain Cast! Phakphum Romsaithong Nattawin Wattanagitiphat Tinnasit Isarapongporn Jirawat Sutivanichsak Thanayut Thakoonauttaya Theme Song! NIGHTCORE - Middle Of The Night Mile dan Apo sudah lama menikah. Ada seorang anak yang sudah diasuh oleh Apo s...