๑Dua๑

31 1 0
                                    

Jam istirahat pertama, Abercio bersama tiga sahabatnya, Dareen, Rafzin dan Daffin memutuskan untuk kekantin guna mengisi perut mereka. Jika ditanya sudah sarapan, memang sudah, tapi menurut mereka aktifitas belajar cepat menguras energi sehingga perlu diisi ulang walaupun belum waktu makan siang.

"Wah, ada challenge baru nih." Daffin duduk santai sambil menscroll salah satu aplikasi diponselnya.

"Palingan dance lagi." Sela Abercio.

"Ayo buat bareng gue." Ujar Rafzin.

"Ngga deh, gue sendiri aja. Lu ga pernah serius, males gue." Jawab Daffin sekenanya.

"Dih lu kan cowok, masa minta seriusin." Sambung Rafzin lagi.

"Dareen noh, habis lulus ini mau seriusin Windy." Ujar Abercio.

"Wiiih, ga nyangka si anak ambis ternyata diam-diam mau nikah muda." Seru Daffin bersemangat sehingga mengundang perhatian siswa-siswa lain disamping mereka.

"Ber, jangan nyebar berita hoax anjir. Lu tau sendiri mulut Daffin volumenya 70% keatas." Dareen yang merasa menjadi topik utama mulai menyangkal dan kemudian direspon tawa oleh ketiga temannya.

"Ruri dan kawan-kawan mana nih, biasanya nyusul kita kesini, walaupun abis tu cuma cek cok sama si Mel." Rafzin merotasikan kepalanya ke sekeliling kantin, berharap orang yang dicari terlihat batang hidungnya.

"Kata Zayyan mereka ngumpul ditaman belakang sekolah, mereka beli makanan terus makan disana." Jawab Abercio.

"Habis makan kita kesana yok." Usul Rafzin.

"Emang sempat? Ini makanan aja belum datang, waktu istirahat tinggal 20 menit lagi." Ujar Dareen.

"Istirahat kedua deh kita nyantai disana." Saran Abercio.

"Tapi kan belum tentu Ruri sama yang lain kesana juga." Jawab Daffin lagi.

"Ya gapapa sih, kecuali kalau lu mau ketemu si Mel." Ujar Rafzin dengan senyum meledek.

"Ga lah, apaan sih njir. Gue mau ngajak Ruri ngelakuin challenge ini. Dia kan keren juga dancenya." Elak Daffin.

"Permisi.. Ini pesanannya." Bapak kantin datang membawa nampan berisi pesanan mereka yang disambut ceria oleh keempatnya.

___________________________________________________

Istirahat kedua, Abercio dan keempat sahabatnya telah duduk bersantai di taman belakang sekolah seperti rencana mereka tadi. Sementara itu Ruri dan teman sekelasnya baru keluar dari labor komputer dan melewati taman belakang.

"Eh Kai, itu bang Cio sama yang lain disana. Kita kesana yuk." Ajak Ruri pada Kaisar.

"Gue ikut." Tanpa diundang Melania telah berlari menyamakan langkahnya sedangkan Ruri dan Kaisar tidak memperdulikannya.

"Eh Ruri, tadi kok ga kekantin?" Tanya Rafzin setelah Ruri, Kaisar dan Melania sampai kedekat mereka.

"Ini si Kaisar kaya ga ada semangat hidup. Makanya kami duduk disini aja tadi. Lagian gue kan ada bekal, yang lain beli makanan dulu baru kesini." Jawab Ruri.

"Lu sakit Kai?" Tanya Abercio lagi.

"Udah ketempelan kayanya sih." Sela Melania.

"Ketempelan apa?" Tanya Daffin sambil mengerutkan dahinya.

"Temennya Ruri, hehee." Jawab Melania sekenanya namun tersenyum sangat manis pada Daffin.

"Apaan sih lu Mel, anjir." Ruri menepuk sedikit kepala Melania.

Not a TrialWhere stories live. Discover now