15. Gelsomina

382 72 45
                                    

JEFRI POV

Gue lagi nganterin Jasmine beli mainan untuk anaknya.

Iya, gue nggak bisa nahan diri gue lagi. Kangen banget dan rasanya gue makin takut di jauhin lagi sama Jasmine.

Gue jadi tau perasaan orang yang nekat deketin pasangan orang lain.
Nggak semuanya karna iseng. Tapi ada juga yang mungkin merasa urusan masa lalunya belum kelar kaya' gue gini.

Jasmine berusaha ambil mainan di rak paling atas. Keliatan kesusahan tapi karna terlalu menjaga jarak sama gue, dia malah kaya' jadi nahan untuk nggak minta tolong.

"Minta tolong kek." Kata gue lalu ambilin buat dia.

Mirip adegan klise di drama romantis. Jasmine seolah lagi gue peluk waktu gue ambilin mainannya.

Dia keliatan nggak siap.. Jasmine terlihat gugup. Pipinya memerah. Gue tau dia pasti masih punya perasaan itu even cuma sebesar kerikil.

Gue mendekat ke telinganya dan berbisik, "I miss you Jasmine."

Jasmine langsung menjauh dari gue. Iya, pasti aneh buat dia karna tiba-tiba gue kaya' gini lagi.

Gue bahkan jadi lupa ada Ning yang statusnya masih sebagai istri gue sekarang.
Tapi sumpah nggak pernah selama dua belas tahun ini gue punya perasaan lebih untuk Ning. Gue cuma ada di sekitar dia demi Ella. Bertahan selama ini demi Ella.

.

Hujan lumayan deras dan kita terjebak macet sekarang.

"Duh.. aku harus jemput Zayn les nih." Jasmine keliatan sibuk sama hapenya, mungkin lagi hubungin Jeno atau anaknya.

Nggak lama kemudian dia angkat telpon. Dari Jeno sih kaya'nya.

"Beneran bisa? Aku kejebak macet nih sayang.. oke deh kalau gitu.. hati-hati di jalan ya.." Kata Jasmine di telponnya.

"Gimana?" Tanya gue saat panggilan itu udah berakhir.

"Udah Jeno yang jemput." Jawab Jasmine yang keliatan lega.

Gue belai rambutnya. "Emang Mama yang baik."

Jasmine jauhin tangan gue dari kepalanya. "Jef.. kamu kenapa sih?"

Gue hela nafas. "Urusan kita belum selesai Jasmine."

"Urusan apa? Semuanya udah berakhir Jef.."

"Iya buat lo, buat gue belum pernah berakhir rasanya. Lo pergi tiba-tiba. Abis itu bener-bener kaya' udah nggak kenal lagi sama gue. Lewat depan Coffee Shop tapi nggak pernah mampir lagi. Papasan sama gue pura-pura nggak kenal. Gue udah berusaha cuek tapi sakit banget kalau gue inget-inget."

"Ya kan--"

"Nggak gampang jadi gue, asal lo tau aja." Lanjut gue. "Mana abis itu lo ngilang kaya' ditelan Bumi." Lanjut gue lagi. Masih nyesek aja kalau inget hari-hari dimana gue kaya' hilang arah. Ditinggal tiba-tiba sama cewek yang gue pikir bakal jadi istri gue.

"Jefri mending kamu pikirin anak sama istri kamu deh.."

"Gue pikirin mereka makanya bertahan sejauh ini.
Gue belain Ning sampai setengah mati di keluarga gue, padahal semua pada nggak suka sama Ning dan masih pengen elo yang jadi istri gue.
Gue juga selalu berusaha terlihat bahagia sama Ning di depan Ella.
Dan sebelum ketemu lo lagi, gue tuh selalu berpikir -yaudahlah gue lanjutin aja semua keterpaksaan ini demi anak gue-. Semuanya gue lakuin demi Ella. Tapi sekarang lo dateng lagi kaya' gini Jasmine. Apa yang berusaha gue kubur jadi mendadak gue gali lagi. Maaf, gue tau ini nggak masuk akal. Tapi gue nggak bisa kontrol diri gue lagi."

Be Alright [ Jisoo x Jeno / Jaehyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang