Happy reading
•••
"Afsar keadaannya gimana?" Tanya agenda, ia baru saja pulang dari kampusnya sore ini, dan ia juga terkejut saat mendapatkan kabar jika afsar di rawat di rumah sakit.
"Gue sendiri juga gak tau bang,dokter masih meriksa dia di dalam, kita tunggu aja di sini"Ucap vano, pandangan tidak luput dari pintu rawat yang masih setia tertutup.
siang tadi Aron pulang bersama juna,aron merasa badanya kembali terasa sakit, dan dia di paksa oleh arjuna untuk pulang,padahal ia masih ingin di sini menunggu afsar hingga sadar.
Sabiru dan juga adam sudah kembali ke kampus nya, sebab hari ini mereka mendapat jadwal sore.
"kalo lo lapar ke kantin rumah sakit aja, biar gue yang disini,Lo baru pulang kuliah kan? "Tanya vano,kini pandangannya sudah beralih ke kedua bola mata milik agenda.
"Tau aja Lo,gue tinggal sebentar, dari tadi perut gue bunyi minta diisi makanan" jawab agenda sedikit menyengir, menampilkan gigi-gigi nya yang begitu tersusun rapi.
Sepeninggalan agenda,vano hanya diam, namun tidak dengan pikiranya,ia khawatir,sudah hampir berapa jam tapi afsar masih belum sadar.
"Alvano" Panggil seseorang yang berhasil membubarkan lamunan vano.
"Bang julio, kok Lo ada di sini"tanya vano,bodoh. seharusnya ia sendiri tau kenapa para Abangnya datang kesini secara bergantian,ya karena ingin memastikan keadaan afsar.
"Gue pengen pastiin keadaan afsar, katanya dia sakit"Jawab julio, setelah ia pulang dari kantornya julio mendapatkan kabar,bahwa afsar si paling bungsu sekarang sedang mendapatkan tanganan di rumah sakit.
"bagaimana keadaan nya,apa ada perkembangan?"Lanjutnya bertanya,menatap ruangan afsar dengan tatapan sendunya,bahkan afsar tidak diizinkan melakukan cuci darah oleh arjuna,tak tau apa alasannya dia melarang,bukankah bagus jika afsar menjalankan cuci darah dan penyakit yang katanya diderita oleh afsar akan sepenuhnya hilang.
Mereka mengira hanya dengan bermodalkan cuci darah akan membuat afsar sembuh,tapi nyatanya sudah lebih dari lima kali afsar merasakan sakitnya cuci darah,tapi Tak ada perubahan sama sekali.
"dokter belum keluar, gue udah nungguin dari jam 10 siang sampai sore ini." jawab vano, sedikit merasa kesal dengan arjuna yang tidak sedikitpun memberitahu kepada mereka tentang keadaan afsar, bukankah ia juga adalah sahabat dari afsar.
Julio hanya mengangguk "lo gak pulang no?" Tanya julio,ia merasa anak SMA yang satu ini juga membutuhkan istirahat yang cukup.
"Lo pulang aja no, biar gue yang nunggu di sini,lo juga pasti capek kan?"Lanjutnya,ia belum menyadari jika agenda sudah kembali dengan dua botol minuman di kedua tangannya.
Yang dikatakan julio benar, ia sangat lelah hari ini,jadi ia memutuskan untuk pulang, setidaknya ia masi bisa sedikit beristirahat hari ini.
Vano sudah berada di perjalanan pulang,tidak lupa ia juga mampir ke supermarket untuk membeli camilan dan minuman,untuk ia bawa ke rumah sakit nanti malam.
Vano mulai memasuki rumah,baru saja ia menginjakkan kaki di depan pintu masuk sudah di sambut oleh dua orang yang sedang bertengkar,siapa lagi kalau bukan aron dan adam.
Adam tadi pulang karna kelas sore nya hanya sebentar, tapi sabiru masih ada tugas di sana, lebih baik ia pulang dulu karna jika menunggu biru,belum tentu juga biru akan pulang cepat kan.
"Adam, seharusnya lo itu gak perlakuin afsar kayak gitu,lo tau kan kalau afsar trauma waktu dia di bentak apalagi Lo pake kekerasan segala,gue tau dam kalo afsar itu cowok tapi Lo mikir apa yang dia rasain disaat kejadian lalu terjadi lagi" ucap Aron, sedikit menenangkan hati agar tak terbawa emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐅𝐒𝐀𝐑 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐋𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 [𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶]
General Fiction"Bahkan di saat aku berucap maaf atas kesalahan yang tak ku perbuat,mereka masih setia untuk membenci." Hal yang paling menyakitkan bukanlah perasaan yang tak terbalaskan,bukan pula patah hati sebab diduakan,hal yang paling menyakitkan adalah disaat...