.
HAPPY READING
Keesokan paginya afsar terbangun, dan Arjuna lah yang menyadari afsar sudah sadar setelah koma selama beberapa hari, iapun memilih untuk segera memanggil dokter.Karna penggerakan pelan dari afsar membuat Aron terbangun.
"Sar, bilang ke kita mana aja yang sakit?"tanya aron yang baru saja terbangun.
Ya memang aron tertidur di sebelah afsar semalam, ia khawatir dengan keadaan nya,maka dari itu ia ingin menjaga afsar di sini,lagi dan lagi Arjuna mencegahnya,tapi aron keukeuh ingin tetap di sini menjaga adik bungsu nya,dan harus bagaiman lagi Arjuna pun memutuskan untuk menginap juga di sini.
Afsar tidak menjawab,ia merasa sangat haus, hampir dua hari lamanya ia tidak merasakan apa itu makan dan minum.
"lo haus?" tanya aron peka, dan afsar hanya menganguk.
Aron segera mengambilkan afsar minum,ia masih takut dengan keadaan nya.
Arjuna dengan dokter muda di sebelahnya, bisa di bilang mereka hampir seumuran.
Dokter muda itu memeriksa keadaan afsar.
"bagaimana keadaan nya?"Tanya aron,antusias.
"syukurlah keadaan afsar jauh lebih baik dari sebelumnya"ucap dokter itu menjelaskan keadaan afsar saat ini.
"syukurlah,terima kasih dok"ucap Arjuna ber terima kasih.
"ya sama-sama, kalau begitu saya pergi dulu ya"pamit dokter tersebut,dan mereka bertiga hanya membalas dengan agukan dan senyuman.
Vano, sabiru, agenda dan adam baru saja sampai di ruangan afsar, mereka menghampiri afsar, kecuali adam, entahlah ada apa dengan pria satu ini,sikapnya berubah secepat itu hanya karena kejadian 2 hari yang lalu.
"Bang adam.."panggil afsar.
"apa?" jawab adam,namun tidak sesekali berniat melihat keadaan afsar.
"Gue minta maaf"ucap afsar dan adam tidak menjawab satu katapun.
"selamat ulang tahun abang, maaf terlambat 1 hari"lanjutnya, lalu ia mengeluarkan kotak kecil dari laci disebelahnya.
"ini hadiah dari gue," ucap afsar memberikan kotak tersebut kepada adam.
"Makasih"jawab adam, afsar hanya mampu tersenyum.
"kalian sudah makan?"tanya sabiru kepada Aron dan Arjuna,sudah jelas jika mereka sama sekali belum makan sejak kemarin malam.
"belum" jawab Arjun, sebenarnya dia tidak merasa lapar sama sekali tapi bagaimana dengan aron, katanya Aron tidak merasa lapar tapi ia harus tetap mengisi perutnya ,walaupun hanya sedikit.
"Gue bawa makanan dari rumah,kalian makan ya, makanannya gue taruh di atas meja tadi"ucap sabiru, menunjuk meja yang berada tepat di depan adam duduk,setelah menerima hadiah dari afsar ,adam langsung memutuskan untuk duduk di sofa coklat yang berada tidak jauh dari brangkar yang di tempati afsar saat ini.
"iya bakal kita makan,tapi nanti aja"Jawab Arjuna singkat,pandangannya sama sekali tidak beralih dari wajah afsar yang saat ini terlihat begitu pucat,Bahakan bibir pink cerinya kini berubah menjadi pucat kebiruan.
"bang gak nawarin gue makanann?"ucap afsar sedikit kesal, sedikit memajukan bibir mungilnya.
"Afsar,lo masih sakit bukan,lo harus makan makanan dari rumah sakit dulu,nanti kalau Lo udah sembuh bakal gue buatin makanan yang lo mau,apapun itu"Ucap sabiru,menatap adik bungsunya satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐅𝐒𝐀𝐑 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐄𝐏𝐔𝐋𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 [𝙾𝙽 𝙶𝙾𝙸𝙽𝙶]
General Fiction"Bahkan di saat aku berucap maaf atas kesalahan yang tak ku perbuat,mereka masih setia untuk membenci." Hal yang paling menyakitkan bukanlah perasaan yang tak terbalaskan,bukan pula patah hati sebab diduakan,hal yang paling menyakitkan adalah disaat...