Stranger To Me

1.2K 104 21
                                    

⚠️ Agegap

Kedua mata Kai menatap lekat - lekat lelaki yang berdiri di depannya itu, memperhatikan outfits yang dipakai oleh lelaki itu yang berasal dari brands ternama.

"Like what you see, Hm?" Ucap lelaki itu yang menyadari bahwa Kai sedang menatapnya dengan seksama.

Kai menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa malunya, lelaki itu tertawa kecil.

"A-apakah Kau hendak meminta tagihan coffee shop yang tadi Kau bayarkan? Kau masih menyimpan bill nya? Aku akan membayarnya." Ucap Kai.

"Tidak, Aku tidak butuh uangmu." Ucapnya. Mungkin tagihan kopi itu tidak seberapa bagi lelaki itu, namun mendengar ucapan lelaki itu membuat harga diri Kai seperti terendahkan.

"Aku tidak biasa menerima kebaikan dari orang yang tidak kukenal, Aku akan membayarnya, Tuan." Ucap Kai, merogoh dompet yang ada di saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang kertas dan menyodorkannya pada lelaki itu. Lelaki itu hanya menatap tangan Kai yang terulur di depannya.

"Anggap saja tagihan tadi aku menlaktirmu sebagai perkenalan, Aku Choi Soobin." Ucapnya.

"Aku tidak ingin berhutang budi padamu, tolong terimalah uangnya. Aku harus segera pulang." Ucap Kai tidak mempedulikan ucapan Soobin.

"Aku akan mengantarmu." Ucap Soobin.

Kedua mata Kai membulat kaget, Ia heran apa yang membuat orang ini percaya diri bahwa Kai akan mau diantar oleh orang yang tidak Ia kenal. Di jaman seperti ini, seseorang bisa saja mati terbunuh karena terlalu percaya pada orang yang baru dikenalnya.

"Terimakasih atas tawarannya, tapi aku akan pulang sendiri." Ucap Kai.

"Jadi Kau adalah tipe yang sulit untuk didapatkan. I like that." Ucap lelaki itu berbisik sembari tersenyum, Soobin merasa bahwa dirinya tertantang.

"Jika Kau tidak mau menerima uang ini, ku harap Kau tidak memintaku untuk membalasnya kemudian hari. Permisi Tuan." Ucap Kai sembari melangkah pergi.

Baru saja kakinya melangkah, Ia merasakan ada seseorang yang mencengkram lengannya.

"Aku tidak akan melakukan itu jika aku jadi Kau, apakah Kau lebih menyukai jika aku melakukan keributan disini?" Ucapnya mengancam Kai untuk tidak melangkah lebih jauh lagi.

Kai mulai merasa takut dengan sikap agresif Soobin.

"Tolong lepaskan. Atau aku akan berteriak."

"Maka berteriaklah, jika Kau menginginkan terjadi keributan yang tidak perlu."

Kai menggigit bibir bawahnya karena kesal, Ia tidak menyukai jika dirinya harus menjadi pusat perhatian orang banyak. Ia membiarkan Soobin menarik tubuhnya dan berjalan menuju mobil sedan hitam yang terparkir tidak jauh dari coffee shop, Kai berharap bahwa Soobin bukanlah seorang psikopat gila.

Sesaat Ia masuk ke dalam mobil itu, indera penciumannya disapa oleh wangi harum parfum mahal yang terasa memabukkan. Kai sedikit menjauh, menempelkan tubuh bagian sampingnya pada pintu disebelahnya saat melihat Soobin masuk kedalam mobil dan duduk disebelah Kai.

"Hey, relax. I wont bite. " Ucap Soobin tersenyum miring yang melihat Kai duduk cukup jauh darinya. Hal yang dilakukan Soobin membuat Kai terguncang. Ia menarik tubuh Kai hingga Kai duduk dipangkuannya.

Merasa tidak nyaman, Kai hendak bangkit namun Soobin menahannya dengan melingkarkan satu lengannya di pinggang Kai. Soobin meminta supir untuk menjalankan mobil itu.

His ~Sookai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang