Jay membuka laptopnya, lalu ia membuka whatsapp yang di hubungkan dengan handphone Heesung
Karin
Kamu harus tanggung jawab Hee.
Lo serius itu anak gue?
Hee..
Kamu jahat, kamu rusak aku semaumu, terus kamu pergi gitu aja---------
Heesung masuk dengan mengendap-endap. Namun sialnya, ia menemukan Jay yang sedang di dapur
"Abang" suara dingin itu menggetarkan Heesung
"Iya?"
"Darimana aja lo?" tanya Jay
"Gue bisa bilangin Mami loh"
"Abang darimana?" sial, Rea turun
"Gak kemana-mana, lupa waktu aja, maaf ya" kata Heesung lalu ke atas
"Bang, gak biasanya Abang kayak gini" kata Rea. Jay mengedikkan bahunya
"Gak tau, udah sana tidur aja Teh, good night" Heesung naik dengan terburu-buru. Namun suara adiknya menghentikan suaranya
"Abang, jangan kira kita berdua enggak tau apa yang Abang lakuin" kata Rea tajam. Jay menunjukan bukti di handphonenya
"Teteh tolong, jawab jujur" lanjut Rea dengan menatap tajam
"Abang sama aja kayak Papi" ucap Rea dengan nada amarah yang meletup-letup
"Sama egoisnya, sama enggak bertanggung jawabnya" kata Rea. Heesung menatap Rea sedalam-dalamnya
"Oh God.." Rea bersuara dengan lirih
"Mami ngajarin kita buat tanggung jawab"
"Dan ini hasilnya?" tanya Rea dengan nada tidak percaya. Tangannya terangkat hingga menampar Heesung
"Sadar bang, ini bukan cuma soal tanggung jawab sebagai kewajiban, ini juga sebagai buktiin Abang tuh anaknya Mami Wendy, Abang kita" lanjut Rea. Ia membayangkan wajah letih Wendy setelah bekerja
"Tapi Rea sadar juga, ini bukan urusan Rea, ini urusannya Abang sama Teh Karin" lanjut Rea
"Rea naik ya" izinnya dengan wajah lelah. Setelah sampai di kamarnya, Rea bersandar ke dinding, ia terduduk dan memeluk kakinya erat-erat, ia benci keadaan ini
Bulan di langit, menjadi saksi bisu tentang semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Sagara
أدب الهواةKeluarga yang awalnya bersatu dengan harmonis akhirnya menjadi terpecah belah karena suatu kesalahan duniawi revisi 02.05.2023 - 11.05.2023