7. Penyesalan

74 3 8
                                    

4 tahun yang lalu

"Hee" panggil temannya. Heesung yang masih berumur 14 tahun menoleh

"Kenapa?" tanyanya. Temannya memberikan tiket konser girlband kesukaan mereka. Heesung berbinar-binar matanya

"Ikut enggak?" tanya temannya. Heesung mengangguk

"Kapan?" tanya Heesung

"Pulang sekolah" kata temannya

"Tapi, aku belum ijin Mami sama Papi"

"Alah, gausah, nanti pulang sebelum jam 8 aja, bilang aja ada bimbel" kata temannya. Heesung mengangguk tanpa ragu

"Oke!"

---------

"Dadah!!" 

Heesung segera masuk rumah menyelinap dan ia malah bertemu Papinya

"Halo Pih" kata Heesung. Suho malah mendengus

"Darimana saja kamu?"

"Bimbel" kata Heesung ragu, Suho menggeleng

"Masuk kamar kamu, besok tidak usah keluar rumah sekalian" kata Suho, Heesung kaget, pasalnya, besok itu dia sudah ada janji kerja kelompok. Heesung manut saja dan naik ke atas dan saat pertengahan, ia mendengar suara pecahan kaca

"GARA-GARA LO NGGAK BECUS NGAJAR DIA!" seru Suho dengan amarah

"Suho, dia anak kamu, ini resikonya" ucap Wendy lirih

"SIAPA SURUH?! DARI DULU GUA EMANG ENGGAK MAU PUNYA ISTRI KAYAK LO, DAN ANAK KAYAK DIA" balas Suho dengan amarah lagi

Pecahan kembali terdengar. Heesung segera berlari ke kamar dan masuk kamarnya

"Jay!! Aku takut, Mami sama Papi berantem" kata Heesung sambil memeluk kakinya di pojok kamar. Jay keluar kamar lalu kembali lagi

"Abang, Jay juga takut, hiks, Mami sama Papi marah-marah" tangis Jay yang baru berumur 13 

"Teteh Rea udah tidur?" tanya Heesung, Jay menggeleng. Heesung menarik tangan Jay

"Ayo!"

"Kemana?"

"Ke tempat Teteh sama Adek, Hee takut, pengen sama Teteh aja" kata Heesung. Mereka pun berlari ke tempat Riki dan Rea. Rea yang masih terbangun kaget mendengar mereka masuk kamar

"Abang kok belum tidur?" tanya Rea yang masih berumur 10 tahun

"Teteh, Mami sama Papi berantem, Jay sama Hee takut" jelas Hee. Rea menangis ketakutan

"HUAAA RE JUGA TAKUTTT" tangis Rea. Jay dan Hee panik menenangkan Rea yang menangis, Riki pun juga terbangun

"ABANGG, TETEH KENAPAHH?" tanya Riki kecil yang masih berumur 9. Heesung yang frustasi pun ikut menangis. Jay juga menangis

"HUAAAA MAMI SAMA PAPI BERANTEM, MAU BUNUH-BUNUHANNN" 

---------

Rea yang sedang memasak terkejut mendengar pertanyaan adiknya

"..gimana?"

"Teteh pernah pengen punya Papi baru nggak?" tanya Riki. Rea agak sedikit terkejut. Bisakah anak berumur 13 melontarkan pertanyaan seperti itu? Namun, Rea mencoba bertindak biasa saja

"Gak pernah sih, karena kita kan kadang masih ke rumah Papi buat main, gak apa-apa sedikit repot karena punya orang tua yang kepisah, yang penting kan masih bisa ketemu Papi" jelas Rea sambil memasukkan bahan-bahan masakannya lalu menutup pancinya dengan penutup

"Memang kenapa dek?" tanya Rea lalu duduk disebelah Riki 

"Teteh tau kan, Adek gak pernah ngerasain Papi kayak Papinya temen-temen. Adek gak pernah ngerasain yang namanya dipeluk Papi, disemangatin Papi, di beliin macem-macem sama Papi"

"Bukannya Adek gak bersyukur sama yang Adek jalanin saat ini, tapi Adek pengen satu kesempatan aja buat bisa peluk seseorang yang Adek panggil Papi"

"Tapi Teh, yang kita jalanin ini indah kan? Adek bersyukur banget punya Abang-abang, Kakak-kakak dan Teteh yang selalu support Adek, oh iya, jangan lupa Mami" 

Rumah SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang