⿻⃕ 卍 04. Gomennasai ☁︎︎.⋆

144 5 1
                                    

Angst Week Day 04
Unspoken Words
Shinichiro × Readers
Tokyo Revengers
©Ken Wakui

Embusan angin menerpa surai (y/hc) yang lembut, berterbangan sampai sedikit menghalangi pandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Embusan angin menerpa surai (y/hc) yang lembut, berterbangan sampai sedikit menghalangi pandangan. Tiba-tiba sebuah tangan meraih surainya, lalu menyelipkannya ke telinga si gadis.

"Nanti rambutmu ikut termakan," ucap laki-laki itu disertai kekehan kecil, namanya Sano Shinichiro.

(Y/n) ikut terkekeh, kemudian menyentuh lembut tangan Shinichiro yang menyelipkan rambutnya, sembari menatap hangat mata sang kekasih.

"Aku mau ke toilet dulu sebentar," ucap (y/n).

Shinichiro mengangguk, kemudian berkata, "Setelah itu mau berkeliling ke mana lagi?"

"Mmmn ...." (Y/n) tampak berpikir. "Ke mana saja asal bersamamu," sambungnya disertai senyum manis, membuat pemuda berusia 23 tahun itu semakin jatuh hati kepadanya.

Grekk!

(Y/n) menggeser kursinya, kemudian berdiri dan pergi ke toilet. Hari ini ia sangat senang karena hari ini, tetepatnya hari kamis, tanggal 14 Agustus 2003, pukul 03.15 PM, ia akan menghabiskan waktunya bersama kekasihnya, yakni Shinichiro.

Beberapa menit kemudian (y/n) kembali dari toilet, namun ...

"Aku mencintaimu, Shinichiro-kun." Seorang wanita yang tidak ia kenal tengah memeluk Shinichiro dengan erat.

"Shinichiro-kun!" pekik (y/n) sembari menghampiri Shinichiro.

"(Y/n)-chan?!" Shinichiro sedikit terkejut dengan kedatangan (y/n), kemudian ia mendorong dan melepas paksa pelukan dari wanita yang bahkan tidak ia kenal.

"I-ini tidak, seperti yang kau pikirkan, (y/n)-chan! Aku d-"

"Honey, kenapa aku didorong? Aku hampir jatuh loh, kalau anak kita kenapa-napa gimana?"

Bukan hanya (y/n), Shinichiro juga turut membelalakkan matanya ketika wanita itu berkata demikian sambil mengekus perutnya yang masih rata.

"Shinichiro-kun!" (Y/n) menatap tidak percaya dan penuh kecewa ke arah Shinichiro.

"Apa? Tapi (y/n)-chan, aku tidak ...." Shinichiro berusaha menjelaskan, kemudian ia beralih pada wanita yang mengaku tengah mengandung anaknya. "Hei, apa-apaan kau? Aku bahkan tidak, mengenalmu, apa maksudmu 'anak kita'? Jangan mengada-ngada, sialan!"

"Ah, kau jangan pura-pura lupa begitu, honey~ pasti karena ada perempuan kampungan itu iya kan?" ucap wanita tak dikenal itu.

Sakit ... perih ... dan sesak. Itu yang dirasakan (y/n). Memang bukan Shinichiro yang mengatakannya, tapi tetap saja pernyataan wanita itu membuat hatinya terluka dan mulai meragukan Shinichiro.

Shinichiro memang tidak mengaku, tapi bagaimana jika itu memang benar? Tidak ada yang tahu, bukan?

"Aku mau pulang!" ketus (y/n). Ia berjalan dengan cepat.

⿻⃕ 卍Pungut Project || Angst Week☁︎︎.⋆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang