Angst Week Day 03
Farewell
Sakuma Rei × Readers
Ensemble Stars
©Cacalia Studio
©Happy Elements K.K.Rembulan yang menemaninya, wanita berambut sebahu itu menatap ke luar jendela. Menghitung ada berapa banyak bintang pada malam ini.
Wanita itu, sebut saja (y/n), ia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya dengan kasar. Kemudian matanya melirik ke arah kalender mini yang terpajang di meja nakas di samping tempat tidurnya. Kalender itu menunjukkan tanggal hari ini, 9 September.
Tepat di tanggal yang sama satu tahun lalu, di sanalah cerita ini dimulai.
•
"Pfftt ... benarkah?" ucap (y/n) yang serang berbincang hangat dengan seseorang di seberang telepon.
"Ahaha! Hentikan! Nanti ngantukku hilang karena kebanyakan tertawa."
Ia sedang menelepon kekasihnya, Sakuma Rei. Karena Rei adalah anak pertama dari keluarga Sakuma, ia diminta ayahnya untuk ikut ke Tiongkok, katanya untuk lebih mempelajari bisnis keluarga.
"Ah, iya! Kau akan pulang besok?" tanya (y/n) saat tawanya sudah mereda.
"Iya. Pesawat dari sini berangkat pukul 8 pagi, mungkin aku akan sampai sekitar tengah hari. Nanti akan ku hubungi jika sudah sampai bandara."
(Y/n) mengangguk seolah Rei dapat melihatnya. "Ayahmu pulang juga?"
"Tidak, hanya aku. Ayahku masih ada urusan di sini. Oh iya, ajak Ritsu juga ya, aku punya oleh-oleh untuk kalian berdua." Rei terkekeh di seberang sana. Ritsu adalah adik laki-lakinya Rei, dia cukup akrab dengan (y/n).
"Tentu! Ah, apa aku boleh mengajak Ogami-kun, dan anggota Undead yang lainnya?" Undead adalah unit idol yang di mana Rei merupakan leadernya. Undead terdiri dari 4 anggota termasuk Rei di dalamnya.
"Boleh saja jika mereka mau."
"Tentu mereka mau! Kita sudah lama tidak bertemu, aku sangat merindukanmu, mereka juga pasti, merindukanmu."
"Aku juga merindukanmu, (y/n)-chan." Berbagi rindu melaui nirkabel. Sudah hampir 2 bulan Rei di luar negeri. Bukan hanya (y/n), tapi ritsu dan teman-temannya yang lain pun merindukan pemuda vampir itu.
"Time to sleep, baby."
"Aah, tapi aku masih ingin mendengar suaramuuu~"
Rei terkekeh mendengar suara manja yang (y/n) buat, jika saja saat ini mereka sedang berhadapan langsung, rasanya ingin sekali ia mencubit pipi (y/n).
"Sudah malam, (y/n)-chan. Jangan begadang, nanti kau kurang tidur, itu tidak baik untuk kesehatanmu."
"Kau juga. Good night, my dear."
KAMU SEDANG MEMBACA
⿻⃕ 卍Pungut Project || Angst Week☁︎︎.⋆
FanfictionSebuah kisah tak selalu berakhir dengan bahagia. Terkadang sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Kemungkinan terburuk yang tak pernah kau bayangkan mungkin saja terjadi ... menghancurkan semua anganmu. . . . Pungut Project...