"Hari itu, kau mendengarnya?" Tanya Gavendra, dia masih dibayangi oleh kata-kata yang Hara kembalikan padanya, kata-kata yang sama seperti yang dia ucapkan pada hari dimana Hara menghilang beberapa tahun lalu.
"Hm... aku mendengar semuanya," jawab Hara.
Gavendra terdiam, dia mengerti sekarang mengapa dulu Hara memilih pergi tanpa mengabarinya.
"Semuanya?" Gavendra mencoba memastikan.
"Semua, aku bahkan masih mengingat dengan jelas setiap kata yang kau dan sahabat-sahabatmu itu ucapakan. Kau mau mendengarnya ulang?" Tantang Hara, dia mencoba bicara setenang mungkin meski nada suaranya masih terdengar jelas penuh emosi.
"Kenapa tidak bicara padaku terlebih dahulu, aku bisa menjelaskan semuanya. Kau pergi tanpa mendengarkan apapun dariku." Ucap Gavendra
"Bicara padamu? Hahah... apa yang harus ku dengar darimu?" Tawa Hara mengejek.
"Aku yang menjadi barang taruhan? Atau aku yang akan digilir bergantian bersama teman-temanmu saat prom night?" Lanjut Hara, kali ini dia mengatakannya dengan tajam, bahkan matanyabikut memanas dan berkaca-kaca sekarang.
"Aku punya alasan melakukan itu padamu, sungguh aku tidak pernah berniat sedikit pun untuk melibatkanmu dalam taruhan kami. A-aku-"
"Alasan? Alasan apa? Villa mewah di pulau pribadi milik salah satu sahabatmu? Itu alasanmu kan? Sebenarnya mengapa kau terus memburuku seperti ini Gavendra. Bukankah seharusnya kita sudah selesai sejak aku pergi 7 tahun yang lalu?" Marah Hara dengan nafas yang memburu.
"Tidak! Ku mohon dengarkan aku du-"
"Ah apa taruhanmu belum selesai? Kau butuh aku untuk melanjutkannya? Ah... benar, aku belum menyelesaikan taruhanmu dan belum mendapatkan hadiahnya." Hara menutup mulutnya pura-pura terkejut.
"Hara please! Deng-"
"Kau menginginkan hadiahnya? Apa yang mereka tawarkan? Hanya sebuah Villa?
Akan ku berikan padamu, kau mau berapa? Satu? Dua? Tiga? Lima? Sepuluh? Ah tidak- atau kau mau pulau pribadinya sekalian? Aku cukup mampu membayar kerugianmu bahkan lebih banyak." Lagi, Hara memotong perkataan Gavendra.
"AKU TIDAK MEMBUTUHKAN ITU SEMUA!!! SIALAN! AKU MEMBUTUHKANMU HARA, AKU MEMBUTUHKANMU!!!" teriak Gavendra kehilangan kendali lagi. Kesabarannya terus diuji, Hara bahkan tidak memberinya kesempatan untuk bicara dan menjelaskan apapun.
"Ah... kau membutuhkanku. Aku mengerti, harga dirimu pasti terluka karena aku pergi begitu saja saat itu. Kalau begitu ayo lakukan, masih ada dua kali lagi bukan? Ayo lakukan dua kali lagi lalu panggil teman-temanmu untuk menikmati tubuhku, aku akan melayani kalian dengan baik." Ucap Hara memberikan senyum termanisnya, membuat emosi Gavendra semakin tak terkendali.
"PERSETAN!!" Gavendra menghempas tubuh Hara kedinding hingga tubuh hara terbentur dengan keras dan membuatnya meringis kesakitan.
"BERHENTI BICARA SIALAN!" Gavendra mencengkram kuat kedua lengan Hara, sepertinya lengan gadis itu akan berbekas setelah ini.
"Ah... aku lupa, sejak dulu kau memang lebih suka mendengarku mendesah dibandingkan bicara." Balas Hara semakin menantang.
"Kali ini kau ingin aku mendesah dimana? Di atasmu, atau di bawahmu?" Goda Hara menggigit bibir bawahnya yang sexy.
"HENTIKAN HARA!," gertak Gavendra dengan kedua rahang yang terkatup rapat.
"Apa yang hentikan? Bukankah kau menyukainya, aku menyerahkan tubuhku padamu. Ayo nikmati," ucap Hara terus memancing Gavendra.
"KU BILANG HENTIKAN!" segah Gavendra memukul dinding disamping Hara dengan kuat hingga buku-buku jarinya mengeluarkan darah.
Hara jelas terperanjat terkejut karena kepalan tangan Gavendra terpat berada di sisi kepalanya.
"Sudah ku bilang untuk berhenti bukan, sampai kapan kau akan memancing emosiku? Aku hanya ingin bicara, bicara dengan benar." Kata Gavendra melemah, kepalanya jatuh di bahu kanan Hara, bersandar disana. Matanya terasa perih dan mulai memerah.
Hara tak bergeming sedikitpun. Tidak membalas, tidak juga menolak, dia hanya diam. Membiarkan Gavendra disana.
*****
Sebagian teks dihapus.
lanjutannya ada di Fizzo ya.
Buat kalian yang mau baca lanjutannya bisa ke Fizzo, di Fizzo judulnya beda, tapi ceritanya tetap cerita yang sama. udh masuk season dua.
penulis: darksecret
judul: Playing Hard.
ig: darksecret_123
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing Hard (Explicit Content)
ChickLitWarning!!! Cerita mengandung konten 21+ Anak dibawah umur munduuuurrr!!! "Gav... akuh.. mhh," "Tahan shh... jangan keluar sebelum ku suruh, or you'll get the punishment!" Ancam Gavendra. Tubuhnya terus menghentak makin kuat dan dalam, menumbuk titi...