Seorang Putra

79 3 0
                                    

🌵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌵

Apakah artinya sebuah hubungan?

Mengapa harus bermuara pada pernikahan?

Sepenting itukah sampai semua orang menyarankan Miara untuk membicarakan kelanjutan hubungan romansanya dengan Gaara?

Memangnya kenapa kalau ia tidak ingin membawa pergi kemana-mana? Apakah ada yang salah jika hubungan mereka tetap seperti biasa?

Jika hanya untuk alasan keturunan, Miara rasa tidak perlu sampai memaksakan pernikahan yang belum mereka rencanakan. Lagi pula Gaara masih terlalu muda untuk pensiun. Ia masih sanggup untuk memerintah sampai sepuluh bahkan lima belas tahun kedepan. Jadi untuk apa sebetulnya?

Miara tidak bisa memikirkan jawaban apapun untuk masalah yang mengganggu pikirannya. Mungkin memang sebaiknya dia bicarakan dengan Gaara setelah pria itu kembali. Meminta pendapatnya baru Miara bisa menentukan jawaban yang paling masuk akal.

Pengalihan yang paling tepat saat banyak pikiran adalah berendam di pemandian air panas, namun Gaara tidak mengizinkan Miara berendam di pemandian karena alasan keamanan. Bukan tentang musuh yang mungkin membahayakan nyawanya, Gaara tahu betul Miara bisa menjaga diri, sekalipun bukan seorang shinobi Miara punya pengetahuan dasar bela diri, itu sudah cukup untuk menjaganya. Keamanan yang menjadi sumber kecemasan Gaara adalah mata mata pria hidung belang yang mengintip dari sela dinding perbatasan. Bagi Gaara itu jauh lebih mengerikan. Ditambah lagi wanita satu ini menolak tinggal di Sunagakure dengan alasan penekanan kebebasan. Tidak bisa disalahkan mengingat Gaara merupakan putra bungsu dari Sandaime Kazekage yang tidak menerima cukup kasih sayang darinya. Kanji cinta pada dahi kiri cukup menjadi bukti bahwa Gaara mungkin menjadi seseorang yang posesif. Lagi lagi Miara tidak bisa menyalahkan. Tidak salah luka masa kecil menjadi penyebab pembentukan karakter.

Mengingat tentang Gaara, Miara penasaran apa yang sedang dikerjakannya. Setelah ini mungkin ia bisa berkunjung. Tapi memang harus menenangkan kepalanya yang panas.

Miara membuka pintu kamar mandinya untuk menyiapkan air. Ia bersyukur dengan perkembangan teknologi yang sudah membantunya menyiapkan air panas tanpa perlu merebus berulang-ulang untuk mendapatkannya. Ia hanya perlu menambahkan aromaterapi dan air mandinya sudah siap untuk digunakan. Miara ingat ia punya satu wangi kamelia segar yang diberikan oleh Hinata terakhir kali mereka bertemu. Rasanya Miara rindu dengan wanita itu, terakhir kali ia berkunjung Hinata sedang mengandung untuk kedua kalinya. Pasti anak itu sudah besar sekarang begitu juga dengan Boruto. Anak laki-laki berambut pirang bermata biru terang, persis seperti Naruto. Dia memang klona dari ayahnya, mereka benar-benar mirip, kecuali jumlah kumis di pipinya.

"Harum. Seperti yang diharapkan dari seorang Hinata. Aku mungkin harus meminta rekomendasi lainnya." Tangan Miara menyapu-nyapu lembut air dalam bak mandinya agar cairan pengharum yang sebelumnya dituangkan menyebar.

Miara membiarkan air yang tergenang tetap jernih didalam bak mandinya. Kebetulan sabun yang biasa dia gunakan untuk membuat busa sedang habis, belum sempat membeli lagi. Dan karena hanya ada dia disini, mungkin tidak masalah berendam dalam air yang jernih.

Infiltrate the Kazekages's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang