🅞🅝🅔

28 4 4
                                    

🇵 🇷 🇪 🇸 🇪 🇳 🇹 

🇾 🇴 🇺 

🇳 🇴 🇹 

🇭 🇺 🇲 🇦 🇳 

🪐

"MARI ANGKAT TANGAN KALIAN" Teriak kencang Dheno, semakin membuat ramai acara tersebut.

Dheno pria berumur dua puluh tahunan itu, ikut meramaikan acara di panti jompo, dia berlenggang kesana dan kemari, mengikuti alunan musik daerah untuk para emak-emak.

🎶Balenggang pata pata

Ngana pegoyang pica pica

Ngana pebody poco poco

Cuma ngana yang kita cinta

Cuma ngana yang kita sayang

Cuma ngana suka bikin pusing

Balenggang pata pata

Ngana pegoyang pica pica

Ngana pebody poco poco🎶

Dheno senang sekali bisa bergoyang dengan para lansia disana, apalagi dia juga ikut merasakan beragam makanan yang tersaji disana, "tarik, mang" Dheno asik mengoda kakek yang berjoget lincah.

Dengan kue yang sekarang setengah masuk di mulutnya, Dheno kembali ke dalam barisan, untuk ikut bergoyang bersama.

tit tit tit.

Saat sedang asyiknya, jam milik Dheno berbunyi, dan seketika itu juga dia langsung bergegas pergi dari tempat itu. Berlari cepat mencari lokasi yang tidak ada ada siapapun, Dheno menjetikkan jarinya, dan wushh.

Dia berteleportasi—hilang dari tempat tadi—dan dalam sekejap dia berada di tempat lain.

Sampainya disana, suara jeritan, dari seorang ibu terdengar kencang. Melihat pisau milik perampok hampir mengenai leher putri kecilnya, tepat sebelum anak itu terluka, Dheno beruntung, masih sempat melindunginya.

Semua yang disana semakin heboh melihat kejadian itu, entah angin dariman datang, menghempaskan pisau jatuh menjauh dari si perampok, membuat polisi disana mendapatkan celah, untuk menangkap si perampok, dan membuat semuanya berucap rasa syukur.

"Jadi lo telat lagi" Ujarnya, sembari memegangi pundak Dheno.

"UWAA!" Dheno kaget dengan kehadiran Shelva yang tiba-tiba, "Lo tuh bisa gak sih, kalo dateng pake aba-aba, jangan bikin kaget gitu dong"

"Ribet banget sih lo, bilang aja, lo mau kabur, takut gue omelin" ketus Shelva menanggapi tingkah Dheno yang terus saja membuat dia naik darah karena ulahnya.

"Ya... bener juga sih itu, gue emang mau kabur niatnya"

Shelva memijati keningnya yang pusing, "Dhen, harus gue bilang berapa kali lagi sih, tolong jangan ceroboh terus, mungkin sekarang lo masih bisa ngelindungin manusia tadi, tapi besok, dikit lagi aja lo telat, elo bakal kehilangan satu nyawa manusia"

You Not Human? || PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang