EP. 6

399 40 1
                                    

Nunggu momen Jake—y/n kan? Sabar ya😁pantau aja terus...

Bagi readers yang belum follow akun ku, silahkan difollow dulu. Kalo mau minta follback silahkan DM...

Keep going yeorobun^^

****

Panas terik matahari begitu menyengat hampir membakar kulit. Dua insan manusia yang sedang menjalani hukumannya siang itu tampak ogah-ogahan. Ya siapa sih yang mau dapat hukuman?

Jake tidak henti-henti melirik arloji dipergelangan tangannya.

Membersihkan lapangan outdoor membuat dia kesal bukan main. Lantas dia membanting sapu lidi yang sedari tadi dia pegang.

Malesin banget! Umpatnya.

Dia bahkan tidak peduli kehadiran Taehyun di sana. Jake melongos begitu saja. Sudah panas, capek, kesal, lapar pula. Cukup sudah mood nya jadi berantakan. Belum lagi dia merasa sedikit bersalah pada seseorang.

Taehyun berteriak kesal melihat kepergian Jake begitu saja.

Awas lo jake!

Begitu katanya.

Jake mengambil benda persegi didalam saku celana nya yang bergetar, ada telepon masuk dan itu dari Jay.

"Cepetan! Udah lumutan gue di sini nungguin lo!" Jay mendengus.

"Otw!" Jake tidak punya tenaga untuk sekedar membantah.

Setiba nya Jake ditempat pertemuannya. Kini cowok berdarah aussie itu mengambil tempat duduk tanpa perlu menyapa.

"Ngapain lagi sih tuh curut!"

Jake yang lelah dia hanya diam. Dia pun membaringkan kepalanya di atas meja dengan lengan sebagai bantalan.

"Mentang-mentang kita gak ada urusan lagi sama mereka, sekarang mereka malah cari gara-gara lagi!"

"Udah abain aja!" Sunghoon menyahut cepat.

"Apa lo bilang? Abain gitu aja? Gak bisa gitu dong Hoon! Gue diemin—maksud gue, kita diemin kelakuan mereka akhir-akhir ini. See, mereka pikir kita takut? Big no! Kita harus kasih pelajaran sama genk anak esok hari yang sok jagoan itu!" sanggah Jay dengan kesal. Hidungnya kembang kempis saking kesalnya ia.

"Kan kita udah damai dari dulu. Gak perlu diperbesar masalahnya." ujar Sunghoon mencoba membujuk. Cowok itu hanya tidak ingin ada perkelahian berkelanjutan antara mereka dengan genk yang bernama 'Esok Hari' itu.

Sunghoon itu pecinta kedamaian. Dia tidak akan membiarkan teman-temannya dalam bahaya dengan menantang anak-anak genk seperti itu.

Sunghoon melirik Jake yang kini goleran, capek banget dia keliatannya. Melihat itu, Sunghoon jadi kasihan.

"Jake jangan tidur dulu. Gih ini dimakan." Sunghoon meletakkan seporsi nasi goreng dihadapan Jake. Jake hanya membalas dengan gumaman.

"Kalo lo mati. Ntar gue sama Jay yang pertama kali dinterogasi sama polisi. Belom lagi ntar nyokap lo ngamuk." Sunghoon niatnya cuma bercanda. Tidak ada yang tertawa sebab candaan itu seperti ancaman dari malaikat maut. Jake langsung memakan nasi gorengnya tanpa banyak protes.

"Btw, kata nya lo ngelukain cewek? Sekarang gimana sama tuh cewek?" tanya Jay.

Sunghoon langsung mengambil buku yang terbaring estetik di atas meja. Sebab pembahasan mereka sudah sedikit menyimpang ke ranah cewek. Dan Sunghoon sungguh malas sekali mendengarnya. Dari pada mendengar hal yang tidak berfaedah dia lebih memilih membaca buku saja.

Husband Series Jake | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang