CHAPTER 1

155 9 0
                                    

" Menjadi seorang laki-laki itu harus bertanggung jawab, gak boleh lepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Menjadi seorang laki-laki itu harus bertanggung jawab, gak boleh lepas. kalo bisa lepas itu artinya laki- laki itu, emang gak waras. "

-Bapak Junaidi untuk ke7 putra disaat sedang, menonton tv di ruang tamu.

●●●●

Mungkin dipagi hari dirumah keluarga Junaidi memang selalu ramai apalagi Aksara yang sudah memulai keributan dengan mengerjai Jelo dengan menguncinya dikamar mandi sehingga saat ini anak itu sedang berteriak-teriak meminta tolong ke orang yang diluar sambil menggedor pintu kamar mandi.

" Bang Aksara, aku tahu itu abang!Buka Bang! " teriak Jelo seperti sebuah permohonan sedangkan, Aksara sedang cekikikan di luar didepan pintu kamar mandi.

" BANG!BANG AKSARA!BUKAAAAA!!! "

Radja keluar dari kamarnya. Dia terbangun dengan suara kegaduhaan yang terjadi diluar. Ternyata dugaannya benar kalo Aksara sedang melakukan aksinya. Padahal hari ini Radja berangkat siang jadi, dia bisa tidur dulu sebelum berangkat kerja namun, Aksara dengan kejahilaannya mengganggu kenyamanannya saat sedang tidur.

" Ra, Adek kamu dia apain? " tanya Radja dengan wajah yang masih suntuk. Aksara malah cengengesan.

" Ngunci adek, Bang. " jawab Aksara tanpa dosa. Tidak peduli kalo Jelo sudah berteriak sekeras tenaga namun, Aksara bukan tipe abang yang bisa dengan mudah membuka pintu kamar mandi sebelum adeknya benar-benar nangis.

" Aish...Aksara, kamu ini! " kesal sekaligus gemas dari Radja. Sudah biasa namun, terkadang kesal juga.

" Cepat buka pintunya!Adek kamu pasti mau berangkat sekolah nanti kesiangan, "titah Radja dan Aksara langsung patuh karna kalo melawan Bang Radja pasti ujung-ujung uang jajannya dipotong.

Cklek!

Pintu terbuka lalu tampil wajah berantakan Jelo. Anak itu sudah menangis dengan wajah frustasi dan Aksara dia langsung menertawakan Jelo karna mukanya yang hancur akibat menangis. Padahal Jelo sudah kelas 1 SMA tapi, anak itu masih suka menangis jika terjadi sesuatu.

" Abang..." rengek Jelo yang langsung menatap tajam Aksara. Cowo yang kini memakai kaos polos dan kolor hitam itu berhenti tertawa lalu merangkul Jelo membawa anak itu keluar dari kamar mandi.

" Lepasin. Bang Aksara mah ngeselin, " ketus Jelo sambil menyingkirkan tangan Aksara.

Diruang makan anak-anak ibu sudah berkumpul hanya saja ibu sudah pergi ke pasar jadi, ada anak-anaknya. Sebelum pergi ibu menyiapkan sarapan untuk ke enam putranya karna satu putranya jauh merantau dikota orang.

MAHEN DAN 6 SAUDARANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang