01.SAKALA BHUMI NUSANTARA.

9 2 0
                                    

Assalamualaikum❤💛💚💙🧡🤎🤍🖤😜

••••••••••

Sedari tadi laki-laki berperawakan itu menjadi perhatian kelas 12 Mipa 1.

Menjadi perhatian orang orang banyak sudah hal biasa bagi remaja laki-laki tersebut.

Termasuk halnya terlambat dan sekarang ia menjadi perhatian seantero kelas karena dirinya terlambat dan terlambat lagi.

Sedari tadi juga mulut bu lusi mengomel tiada henti dan habis habisan di depan laki-laki nakal itu.

Sedangkan laki-laki yang sedang di ceramahin ini hanya diam dan cuek saja dengan omelan bu lusi, bagi dirinya itu juga hal yang sangat sangat biasa.

"Kamu tau saka ini jam berapa?!" Tanya bu lusi dengan nada yang kalem namun tegas, laki-laki berperawakan itu hanya berdehem sebagai jawaban.

Bu lusi menggelengkan kepalanya. prustasi.

"Kamu ini sudah kelas 12, sebentar lagi ujian! Kalo kayak gini kamu ga akan bisa lulus nak!" Omel bu lusi panjang lebar kali ini nadanya sangat sangar, "istighfar nak, tobat!."

"Astaghfirullahalazim, tobat." Ucap laki-laki itu dengan tampang cuek, "sudah, buk."

Gelak tawa memenuhi ruang kelas itu, karena halnya ucap laki-laki tersebut. Di tertawakan oleh siswa-siswi 12 Mipa 1 yang sekitaran ada 30-an lebih di dalamnya.

Bu lusi menghela napas pasrah, ini hal yang biasa baginya.

Sepasang mata bu lusi menatap penampilan siswa laki-laki di depannya ini dari ujung kepala hingga ke bawah.

Seragam putih tanpa atribut yang di keluarkan dari celana abu abu, kancing baju yang hanya di pasang setengah sehingga menampakkan dada bidang laki-laki itu, tidak adanya sabuk dan juga tidak memakai almet sekolah.

Sebelah tangan bu lusi terangkat ke udara lalu memegang kepala laki-laki itu, bisa terlihat bahwa potongan rambut yang rapih dan tidak panjang namun itu bukanlah potongan rambut anak sekolah.

Di mana-mana anak sekolah memangkas rambutnya dengan gaya arbri atau dengan potongan pendek di atas tidak boleh lebih dari 2cm lalu kanan kiri harus sekitar 1cm rambut.

Tidak seperti laki-laki perawakan ini yang memotong rambutnya dengan gaya Undercut dimana panjang di atas lalu pendek kanan kiri dan lebih parahnya ada siring di samping kelapa laki-laki itu.

Bu lusi semangkin geram, "apa gunanya rambut di siring siring gini nak?."

"Untuk kencing kutu buk." Lagi dan lagi satu kelas tertawa namun kali ini sedikit pelan karna ketakutan akan bu lusi.

"Jangan menjawab kamu!." Hardik bu lusi.

"Tadi ibu bertanya lalu---."

"Jangan kurang ajar kamu saka!." Bu lysa memotong ucapan laki-laki yang sering disapa saka itu.

Saka memutar bola matanya dengan sangat tidak sopan.

"Ibu ga mau tau ini terakhir kalinya kamu terlambat, jangan seenaknya saja mentang mentang nilai kamu bagus, kamu pintar dan seenaknya saja kamu berbuat!."

"Ngerti kamu saka?!." Tanya bu lusi tegas, menyebut nama lengkap laki-laki berperawakan itu.

"Ngerti buk" Jawab saka malas.

"Sudah, duduk ke kursi-mu."

Saka tak mendengar ucapan wanita parubaya itu ia hanya fokus berjalan ke mejanya yang terletak di paling belakang pojok dekat jendela.

Saka duduk, lalu satu tangannya meraba masuk kedalam saku celana abu abu yang tengah di pakai.

Tangannya mengambil sebuah benda kotak kecil lalu membuka kotak itu dan mengambil sebatang rokok.

🍑🍒

Saat ini siswa-siswi 12 Mipa 1 tengah fokus memperhatikan materi yang di sampaikan bu lusi di papan tulis.

Bau tembakau itu sangat lah menyengat dan begitu mengganggu bagi siswa-siswi di ruang tersebut.

Hidung bu lusi sangatlah sensitif akan bau nikotin itu.

Bu lusi yang tengah menulis sesuatu di papan tulis pun membalikan badannya, se perdetik itu juga mata guru matematika tersebut melotot sempurna.

Bu lusi meninju papan tulis dengan badan yang condong kearah manusia yang sudah dari pagi tadi membuatnya banyak istighfar.

"SAKALA BHUMI NUSANTARA!."

"Hah?, iya bu?!." Jawab saka santai. Dengan gaya yang santai juga seperti akan di pantai

Bu lusi berjalan ke arah meja laki-laki yang sudah membuatnya emosi. Murid murid 12 mipa 1 asyik diam menonton.

"Kenapa kamu merokok di kelas?!."

"Hah?, Kenapa emangnya buk." Bukannya menjawab ia malah bertanya balik.

EsMOSI bu lusi bertambah menjadi level tertinggi. Sudah tak terkontrol lagi.

Jemari saka mengambil satu pak rokok di atas meja yang terletak tak terlalu jauh dari tangannya, rokok itu terlihat mahal, laki-laki itu tersenyum tipis, lalu... "Mau buk?, gratis!."

.
.

Dia saka, bernama lengkap SAKALA BHUMI NUSANTARA, di sekolah dirinya punya julukan si biang kerok, namun. Teman-teman-nya menjuluki ia dengan sebutan "MANUSIA BERHATI MALAIKAT", sedangkan dengan dirinya sendiri ia tidak tahu menyebutnya dengan sebutan apa.

Siapa sangka saka yang sering membuat onar di sekolahnya dan tidak takut akan siapa pun bisa menjadi penakut jika dirumah, dan siapa sangka juga saka modelan yang sangar ini dapat menjadi bayikk jika bersama 'bunanya'.

Ia memang nakal namun saka sangat pintar.

Tidak hanya itu bunda saka selalu mengajarkan dirinya untuk MEMULIAKAN wanita bagaikan RATU sebagaimana yang sudah di anjurkan dalam islam dan di jelaskan dalam al-quran.

TBC

Tolong tandai jika ada typo.

Hana dan Lauhul MahfudzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang