sebelum baca, follow akun ini dulu!
ini cerita BxB!
homophobic silahkan skip dan baca cerita ku yang lain.
✥✥✥
tentang seorang gadis yang memiliki sifat lugu nan polos namun sebenarnya sangat manipulatif yang bertransmigrasi ke raga seorang pria...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek
Pintu ruang rawat Ray terbuka menampilkan Malvin yang sedang menatap sekeliling mencari keberadaan sang putra.
Tadi ia lama mencari makan dikarenakan ramainya para pembeli yang mengharuskan nya mau tak mau harus mengantri lama.
Malvin bingung karena tak mendapati keberadaan sang putra, dengan khawatir dia memeriksa ke seluruh penjuru kamar hingga terakhir kamar mandi.
Dia ingat terakhir kali dirinya meninggalkan sang putra di dalam sana, tangannya perlahan membuka knop pintu kamar mandi.
Matanya seketika membola saat melihat sang putra terduduk lemas dengan posisi terduduk diatas kloset dengan hidung mimisan.
"Astaga Ray!!"
Dengan panik Malvin membopong tubuh anaknya yang mungil.
Menidurkan Ray diatas bed hospital lalu segera menekan tombol nurse call, setelah berbicara lewat nurse call dengan nada panik Malvin duduk disamping bed hospital Ray dengan menatapnya khawatir.
Ceklek
"Permisi tuan, saya akan memeriksa pasien terlebih dahulu"
Setelahnya dokter yang datang bersama suster itu mulai melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan untuk memastikan kondisi Ray dengan si suster yang membersihkan darah Ray.
"Sudah semua sus?" Tanya dokter.
"Sudah dok"
Sang dokter berjalan mendekati Malvin.
"Pasien tidak apa apa tuan, tadi merupakan hal wajar karena ingatan lama pasien mulai bermunculan" Jelas sang dokter dan diangguki suster dalam diam.
"Lalu kapankah anak saya akan sadar?" Tanya Malvin.
"Memungkinkan pasien akan segera sadar tuan. Dalam tiga hari kemudian, pasien juga sudah boleh pulang" Jelas dokter.
"Hm terimakasih"
Setelah berucap seperti itu, sang dokter pamit diikuti si suster keluar dari ruang Ray dirawat.
"Kapan kamu bangun Ray" Ujar Malvin menatap Ray sendu.
Dia mendudukkan diri disamping bed hospital.
Sementara dialam bawah sadar.
"Lo apa apaan sih" Marah Lyona yang kini menjadi Ray pada jiwa asli Ray yang saat ini ada di depannya.
"Gantiin gue" Ujarnya singkat dan dingin.
Karena sejatinya seorang Fasya Raydar Pradipta merupakan orang yang dingin dan tak tersentuh semenjak kematian sang mommy.
"Gak gak, enak aja. Gue tuh masih sayang kehidupan gue, ngapain juga gue kudu gantiin lo disini mana gue ga kenal mereka lagi" Tolak Lyona mentah mentah.
"Gaada cara lain selain bikin ingatan di kehidupan lama lo ilang, lo bakal gue kasih ingatan gue sebelumnya. Tapi yang bakal lo inget adalah gue yang polos dan manja, bukan gue yang sekarang" Putus Ray.
"Gak ya anj- ARGHH"
Pandangan Lyona menggelap, sebelum itu dia melihat seorang Ray tersenyum lalu perlahan semua gelap.
"Kau akan menjadi Ray yang baru, semoga mereka menyukaimu" Gumam Ray lalu perlahan menghilang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.