11 - Putus Kontrak

56 17 9
                                    

• sebelas •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• sebelas •

"Halooo webtoonist honeybee, mulai rajin kesini yaa.." sambut Haechan seperti biasa.

Yang ga biasa memang kehadiran Lia yang dulunya lebih memilih rapat secara online daripada harus mondar-mandir kalau tidak urgen, tapi kali ini rasanya sangat muak kalau harus berada lama di dalam studio. Tentu ketika sedang bersama Soobin, lebih canggung tanpa sapa.

"Ga harus saya jawab kan??"

"Yaaa maunya sih di jawab tapi yaudahh."

Mood Lia sedang tidak dalam kondisi yang baik, meski biasanya juga selalu cuek tapi kali ini seperti lebih buruk. Dan tidak mungkin Lia melampiaskan pada orang yang tidak tahu menahu, lebih baik diam pikirnya.

"Aku kira kamu gabakal minta Ningning lagi karna Soobin lebih cekatan," celetuk Haechan tidak menyerah memancing Lia untuk berbicara.

"Hmm..."

"Ada masalah sama Soobin?" Tebaknya acak.

"Bukan urusan kamu," ucap Lia to the point. Entah kenapa Haechan masih nekat untuk mengajaknya berbincang padahal wajah Lia juga tidak menampakkan raut senang.

Haechan berjalan mundur menatap Lia, "urusan aku dong, kamu tau kan mengumpulkan keluhan webtoonist itu salah satu job---"

Lia mendorong Haechan agar menepi lalu meninggalkan orang itu diluar ruangan, entah kenapa semakin Haechan mencoba akrab pasti Lia hanya akan merasa dikasihani. Padahal ia cukup mandiri tanpa bantuan orang lain yang tidak terikat kesepakatan kerja dengannya, tapi cowo itu sangat memaksa untuk selalu berdiri disebelahnya.

Meski sedikit merasa jahat tapi Lia tetap memilih duduk dengan santai dan mendengarkan ucapan dari atasan, tipis melirik Ningning yang sepertinya sudah mampu membagi waktu sehingga kembali cepat dari cuti panjang. Walaupun Lia merasa 1 orang sudah cukup.

"Pertanyaan," sahut Lia. "Apa berarti bayaran saya berkurang kalau punya 2 editor?" Tanya Lia santai.

Memang benar kan yang lebih penting dari deadline adalah kesuburan isi rekening.

Pak Changmin menghela nafas pelan, "ada kinerja ada apresiasi dan imbalan, saya berharap peringkat kamu naik setelah punya 2 editor."

Kali ini Ningning yang mengangkat tangan, "kalau saya minta komputer baru boleh ga pak???" Tanya gadis itu.

"Boleh tapi pakai gaji kamu sendiri atau utang ke Lia dan Soobin, untuk pertanyaan lanjutan saya sarankan untuk di diskusikan mandiri pada tim dulu karna setelah ini saya ada meeting lain, sekian," tutup Pak Changmin.

Lullaby 🌠  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang