1

13.8K 701 17
                                    

Pagi yang tampak cerah. Langit biru terbentang luas di angkasa. Awan putih hilir mudik, berganti posisi menurut porosnya. Sinar mentari belum begitu menyengat. Atmosfirnya pagi itu terasa sejuk dan menenangkan. Sungguh suasana yang indah untuk memulai hari yang indah.

Prilly baru saja tiba di sekolahnya. Terpampang jelas 'SMA KARYA BANGSA'. Mesti SMA swasta, sekolah ini mampu melahirkan insan-insan cendikia. Jadi, Prilly tak begitu malu ataupun takut kala diterima disekolah swasta seperti sekolah ini.

Prilly dengan girangnya berjalan masuk ke dalam sekolah. Sudah banyak siswa yang datang ke sekolah. Ada yang tengah bergosip, ada yang sedang membaca buku, ada yang sedang bercanda ria. Sungguh awal hari yang indah.

Prilly tiba didepan kelasnya. 12 IPS 1. Namun, saat Prilly ingin menapakkan kakiknya di kelasnya, ada sebuah tangan yang mencengkram pergelangan tangan kanannya, membuatnya berhenti melangkah lalu membalikkan badannya. Melihat siapa sosok yang sudah menahan langkahnya.

"Ikut aku!" Perintahnya tegas dan dingin.

"Rafi? Sayang kita mau kemana sih?" Tanya Prilly kala Rafi, kekasihnya menariknya.

Rafi sama sekali tak menjawab pertanyaan dari Prilly. Membuat Prilly mengerucutkan bibirnya kesal.

***
"Sayang, kita ngapain disini?" Tanya Prilly.

Rafi membawa Prilly ke belakang gedung sekolahan mereka. Sesampainya disana,Rafi menghempaskan tangan Prilly kemudian menatap Prilly dengan amat tajam.

"Sayang, kok kamu natap aku kayak gitu sih?"tanya Prilly sekali lagi.

Rafi menarik nafasnya dan menghelanya dengan amat kasar

"Kita putus!" Desis Rafi tegas dan dingin.

Mendengar pernyataan Rafi, membuat Prilly membelalakkan matanya. Apa maksudnya?

"Putus?! Maksud kamu apa sayang? Aku salah apa sama kamu?" Tanya Prilly dengan nada bergetar. Seperti menahan tangisnya.

"Iya kita putus"

"Tapi kenapa? Kita udah pacaran selama 2 tahun dan kamu semudah itu bilang kata putus? Aku sayang sama kamu Rafi. Aku cinta sama kamu. Aku gak mau hidup tanpa kamu. Please Rafi, kalo memang diantara kita ada masalah, kita selesaikan baik-baik. Aku gak mau putus sama kamu" gumam Prilly dengan air mata yang sudah mulai berjatuhan membasahi pipinya.

Rafi menatap Prilly dalam dan amat tajam. Kemudian ia kembali menghela nafasnya kasar.

"Aku udah bosen sama kamu. Aku juga males sama sikap kamu yang manja. Sikap kamu yang selalu cemburuan. Kamu juga bukan wanita yang begitu modis. Aku gak suka semua yang ada dalam diri kamu"

Seketika mata Prilly kembali membelalak. Air matanya makin deras bercucuran.

"Apa? Tega kamu Rafi. Kamu dulu pernah bilang sama aku, kamu akan terima aku apa adanya. Tapi apa? Kamu penipu Rafi. Penipu!" Teriak Prilly geram dibalik isakannya.

"Ya itu aku yang dulu. Bukan aku yang sekarang. Dan mulai saat ini, kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi. Inget itu!" Desis Rafi tajam lalu berjalan meninggalkan Prilly sendirian di belakang gedung sekolah.

"Rafi!!!" Panggil Prilly berjerit dibalik tangisnya hingga ia duduk berlutut. Menangis sejadi-jadinya.

***
Prilly berjalan lunglai menuju kelasnya. Kepalanya menunduk. Badannya sedikit membungkuk.

"Prilly?" Panggil Fira, sahabat Prilly yang sudah berdiri didepan kelas menantikan Prilly.

Prilly hanya diam dan masih menundukkan kepalanya.

ITU AKU DULUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang