lelah

8 1 0
                                    

"bi,Kenya ada dirumah"kaki yang dibalut dengan high heels itu menapaki lantai marmer yang jelas akan menimbulkan suara ketuka .

"ada nya,"jawab bi asi seadanya.
"sekarang dimana dia?"
"ada dikamar nya nya."

wanita parubaya itu langsung melenggang pergi menuju pintu kamar milik putri tunggal nya.

cklek..

pada saat pintu terbuka ia bisa langsung melihat tubuh putrinya yang kini tengah berbaring diatas ranjang.

"Kenya,,"gadis cantik yang dipanggil langsung mengangkat kepala dan mengedarkan pandangannya untuk melihat orang yang telah memanggil nya, meskipun ia sudah memiliki jawaban pasti untuk itu.

alisnya terangkat sebelah seolah bertanya 'ada apa?' .

"ibu baru saja pulang dari rumah kakek dan nenek mu,hah"hembusan napas kecil wanita itu keluarkan secara Semar,seakan mencari keberanian untuk mengutarakan apa sebenarnya tujuan ia datang kekamar putri nya itu.

"mereka berniat menjodohkan mu dengan rekan bismi mereka"kepala itu kini menunduk dalam,jujur ia takut Untuk melihat tatapan kecewa dari manik indah anak nya,ia tau bahwasannya ia telah menjadi peran antagonis di kehidupan permata nya,ia tak ingin kembali menabur garam di luka hati Kenya,namun apa lah daya,kuasa orang tua nya jauh lebih besar di bandingkan dengan ia.

hening berhasil mengisi waktu antara ibu dan anak itu selama beberapa menit.

"kenapa?"pertanyaan lirih terlontar dari bibir mungil gadis cantik di hadapan nya,saat hal itu menyapa rungunya ia mencoba untuk memberanikan diri menatap putri semata wayangnya.

mereka masih saling memaku satu sama lain,hening, sunyi,namun sesak .

"selama ini gue g pernah mencoba untuk ngusik kehidupan Lo dan keluarga Lo itu,gue cukup sadar diri,gue sadar kalau gue itu g pernah diharapkan untuk hadir ditengah tengah Meraka,mangkannya gue g pernah nuntut lebih.
tapi kenapa,kenpa Lo dan keluarga Lo itu yang malah jadi g tau diri?!!,
mereka g punya hak apa apa atas hidup gue,apa lagi masalah pasangan,masalah hati,,,harusnya Lo tau kalau perasaan itu g bisa di paksa,harusnya Lo bisa angkat tangan Lo dan bilang ke mereka kalau gue bukan hak mereka!!mereka g bisa ambil keputusan apa apa tanpa persetujuan gue!!kenapa sih Lo g bisa ngerti perasaan gue!!oh iya gue lupa jangan kan untuk ngerti MENCOBA MENGERTI aja belum pernah Lo lakuin kan.
makin ragu gue kalau gue emang beneran anak Lo,hahaha"kekehan sinis diakhir kaliamat Kenya bak belati tajam yang telah menggores persaan nya.

tidak,ia tidak menyalahkan apa yang Kenya ungkapkan,disini ia hanya sedang merutuki ke tidak becusannya dalam menjadi seorang ibu.

"maaf,,"air mata nya tak dapat ia tahan lagi, sungguh ia tak tau harus berbuat apa untuk menembus kesalahan nya pada Kenya.

"untuk?,kalau Lo lupa dosa Lo banyak  sama gue.dan ungkapan maaf Lo ini untuk dosa yang mana?"raut wajah datar dan mulut pedas Kenya bukan lah kombinasi yang baik untuk dilihat atau pun dirasakan.

sunyi masih mengisi hingga 10 menit berlalu.

"kok diam?,bingung ya lo,atau udah lupa?perlu gue ingetin lagi apa aja dosa Lo ke gue?"tangtangan dari Kenya masih jua tak berbalas,sosok didepannya ini masih betah untuk tetap membisu.

"kalau emang g ada yang perlu diomongin lagi mending Lo keluar"mendengar kalimat usiran dari kennya,sara memilih untuk undur diri.

cklek,,

pintu itu kini kembali tertutup,

"hiks,,hiks,,gue capek sebenernya."pada dasarnya wanita itu memang perasa,ia pandai untuk menutupi tapi belum tentu pandai untuk menghadapi.

"gue g pernah minta apa apa dari dunia hiks,cukup dulu gue minta ayah gue hadir di dahadapan gue ,dan ternyata hal sepela kayak gitu aja g bisa di kabulin,gue udah g percaya lagi sama dunia hiks."badannya meringkuk di bawah ranjang,ia bawa kepalanya diantara kutuk nya yang tertekuk.

"tapi kenapa dunia masih tetep jahat sama gue??!!harusnya dunia ini tau kalau gue g punya sandaran,gue itu rapuh hiks.harusnya dia tau kalau gue g sekuat yang terlihat hiks,,kenapa ?!!!aaaaaa"

kreckk,

bingkai foto yang ada di meja balas nya ia banting dengan kuat,ia ingin meluap kan emosinya,ia ingin berbagi perasaan nya,ia ingin mencari tempat untuk bersandar,tetapi ia bingung ,siapa orang yang bisa di percaya untuk itu semua?.

mata nya beralih pada serpihan kaca di bawah kakinya.

"kalau gue coba buat pindah dunia g apa apa kan ya?,g ada yang bakal ngerasa kehilangan kalau gue pergi,g ada juga yang bakal nangisin gue di dekat pusara gue nanti"senyum yang menyimpan makna sedih,putus asa,kecewa mulai terukir di bibir tipisnya.

"gue g akan nyakitin siapa siapa kalau gue milih untuk berakhir."

tangannya terjulur untuk menggapai salah satu pecahan kaca di bawahnya.

"dunia akan baik baik aja tanpa gue"

ia dapatkan bokongnya siatas ranjang,serpihan kaca kini telat berada pada pergelangan tangan bagian bawahnya.

"dadada,sampai jumpa untuk siapa pun yang berharap kalau gue masih bisa bertahan"kini kaca tajam itu sudah menyentuh permukaan kulitnya.

BRAKKK

BRUK
"maaf nak,,maaf hiks."kaca yang ia genggam jatuh ke lantai,tubuhnya menegang meredakan ada yang mendekap nya begitu erat.rasanya hangat,rungu dan mulutnya seakan tak berfungsi seperti seharusnya.
yang ia dapat rasakan saat ini hanya lah rasa hangat dari pelukan orang di hadapannya itu.

"Kenya jangan kayak gini ya sayang,hiks maafin ibu ya,Kenya jawab ibu nak hiks,sayang jangan diam aja hiks"lehernya terasa basah,rungu nya juga mulai kembali berfungsi seperti biasa.

perlahan ia tolegkan kepalanya kesumber Isak tangis yang sudah memenuhi kamarnya.

"ibu mohon nak jangan pergi ya ,
ibu janji hiks,ibu janji bakal usahain yang terbaik kali ini hiks,kasih ibu kesempatan sekali lagi sayang hiks ya nak ya hiks hiks"ia tak tau harus merespon seperti kejadian yang saat ini menimpanya.

kedua pipinya kini di rangkul,diarahkan wajahnya untuk menghadap ke arah wajah penuh derai air mata ibunya.

"nak ibu mohon hiks sekaliiii aja"ibu nya kembali memohon,hatinya sedikit goyah karna usaha yang di lakukan dari tadi.

"Kenya takut Bu,,,Kenya takut kalau dunia cuman main main sama hidup Kenya"tatapan nya ia bawa untuk menatap mata basah dihadapannya ini.

"ibu yang bakal ngelawan dunia kalau itu bener bener terjadi,kamu percayakan?"ibu nya masih terus berusaha meyakinkan.

seperti tak ada salahnya memberikan kesempatan bagi dunia untuk menunjukkan surga nya,
meskipun hati yang tersusun tak lagi untuh,tetapi sedikanya mereka masih bisa saling merekat.

anggukan ia jadikan sebagai jawaban atas segala penawaran ibu nya tadi.
rubah nya kini kembali merasa hangat,ia kembali di dekap erat.

stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang