Pdf redy bisa wa +62 822-1377-8824 (Free Cerpen)
Ebook bisa ke playstore buku https://play.google.com/store/books/details?id=q5Q6DwAAQBAJ
Bisa di baca di Kbm app dan Karyakarsa Aqiladyna.
***
Menjelang tengah malam orin sudah bersiap siap meninggalkan rumah kontrakkannya rencananya ia akan ke Palu, saudara terjauh dari ibunya ada di sana walau Orin ragu mereka akan membantu kesulitan Orin yang penting ia harus pergi dari kota ini, sebelum semua terlambat dan Rava semakin menyakitinya, Orin menyeret koper kecilnya keluar dari kamar menuju pintu utama saat ia membuka pintu nya, kedua matanya terbelalak menatap Rava yang sudah berdiri di hadapannya, tatapan Rava sangat tajam seakan ingin membunuh nya, Rava mengawasi koper yang berada di samping Orin.
"Mau kemana tengah malam begini?" Tanya Rava.
Lidah Orin kelu, ia tidak mampu menjawab pertanyaan Rava.
"Kau ingin lari dariku?" Geram Rava.
"Biarkan aku pergi." Jawab Orin meneteskan air matanya.
"Wow...hebat sekali setelah kau berhasil menghancurkan aku, kau seenaknya pergi dariku."
"Aku tidak pernah menghancurkan siapapun."
"Persetan dengan kau Orin!" Rava mencengkram lengan Orin menyeretnya menuju mobilnya.
"Lepaskan aku!" Teriak Orin.
Rava tidak peduli ia mendorong masuk Orin ke dalam mobilnya setelahnya ia menyusul duduk di kursi kemudinya membawa Orin pergi ke suatu tempat.
Tidak hentinya Orin menangis, rencana apa lagi yang Rava susun untuk menyakitinya, Orin tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam fikiran Rava, bukan kah dengan dia pergi dari hidup Rava membuat Rava tidak terbebani dan Rava bisa hidup bahagia dengan Adara.
"Aku tidak bisa di bodohi Orin, kau ingin pergi dari ku tapi setelahnya kau akan datang lagi membawa bayimu ke hadapan Adara memutar balikan fakta agar Adara kelak membenciku, itu kan rencanamu." Kata Rava kesal sambil menyetir dengan kecepatan tinggi.
"Dari mana asal fikiran konyol mu itu Rava, kau salah menilai ku." Protes Orin tidak terima.
"Aku yang salah menilai mu, ku fikir kamu sahabat yang baik, nyatanya kau membiarkan semua itu terjadi, kau membiarkan aku malam itu menyentuhmu tanpa pengaman kau menjebak ku Orin." Geram Rava.
Tangisan Orin semakin pecah, berulang kali Orin menyangkal tapi Rava sama sekali tidak mau mempercayainya bahkan aneh nya Rava tega memperkosanya berulang kali.
"Kenapa kau mengulanginya, yang kau sendiri membenci menyentuhku?" Tanya Orin tersendat.
"Karena aku akan menghancurkanmu seperti yang kau lakukan padaku." Sahut Rava menyeramkan.
Orin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia pun sama sekali tidak membalas ucapan Rava, ia sudah hancur sejak malam itu.
Rava sekilas melirik pada Orin, ia tidak akan membiarkan Orin pergi darinya, dengan menahan Orin tetap bersama nya, setiap harinya memantau kegiatan wanita ini setidaknya Rava tidak perlu khawatir dengan hubungannya bersama Adara, Orin tidak akan bisa menghancurkannya.
Perjalan terasa sangat panjang hingga Orin tertidur kelelah sejak dari tadi menangis tiada henti, setidaknya ia berharap Tuhan mendengar doanya, Orin tidak ingin terbangun lagi, melihat dan menjalani kenyataan hidup yang sangat pahit.
............
"Orin bangun! sesorang menguncang bahunya hingga Orin terjaga, ia mengucek matanya menatap Rava yang berdiri membuka lebar pintu mobil, kembali pada kenyataan dan Tuhan tidak mendengar doanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri simpanan
RomanceRomance ~ Tidak pernah Orin harapkan harus terjebak pernikahan dengan tunangan sahabat nya sendiri hanya karena sebuah kesalahan satu malam yang Orin pun tidak sadari harus di limpahkan kepadanya.