Selesai berdoa, Jisoo menatap Suaminya itu. Ia mengambil tangan Taehyung dan meletakkan diatas perutnya untuk Taehyung elus.
Jisoo tersenyum menatap Taehyung yang tengah memandang kearah perutnya itu.
"Aku sangat bahagia, Taehyung."
Taehyung perlahan menarik tangannya dari perut Jisoo. Pria itu terlihat memikirkan sesuatu.
"Ada apa, Taehyung?"
Taehyung menatap lekat kedua mata Jisoo.
"Jisooyaa,"
"Iya?"
"Saat kita menghadiri undangan Seokjin, apa kau menemuinya dan pergi kesuatu ruangan bersamanya? Apa yang kau lakukan dengannya diruangan itu? Aku mohon jawab dengan jujur."
"Kau melihatku?"
"Seseorang memberitahukanku."
"Aku memang menemui Seokjin, untuk mengatakan bahwa aku hanya mencintaimu Taehyung. Dan aku meminta padanya untuk melupakanku. Hanya itu, kami tidak melakukan apapun."
"Benarkah?"
"Iya."
Tapi Taehyung masih merasa mengganjal dihatinya.
"Kau tahu kan selama ini dokter mengatakan bahwa aku sedikit bermasalah untuk memiliki keturunan. Dan sekarang, kau tengah mengandung. Apa itu benar anakku..?"
Jisoo sangat terkejut, ia tidak percaya Taehyung akan berkata seperti itu padanya. Ia mundur satu langkah dari hadapan Taehyung dengan airmata yang terjatuh dari pelupuknya. Ia memegangi dadanya yang terasa amat sakit usai mendengar ucapan suaminya itu.
"Maksudmu aku melakukan sesuatu dengannya sehingga aku bisa hamil sekarang? Begitu, Taehyung..?"
Taehyung hanya terdiam.
"Aku pikir kau sudah mengenalku dengan baik. Tapi ternyata aku salah, bahkan kau tega berpikiran seperti itu tentangku."Lanjut Jisoo dengan begitu kecewa pada Taehyung.
"Kau diam-diam pergi dan masuk keruangan itu bersamanya, kau bersama pria lain didalam ruangan tertutup dan hanya kalian berdua. Bagaimana aku tidak-"
"Aku akan pergi." Potong Jisoo. Ia hendak pergi dari hadapan Taehyung, tapi Taehyung menahan tangan Jisoo.
"Lepaskan aku,"
"Tetap disini. Kau hanya perlu menjawabku dengan jujur, bukannya malah melarikan diri."
Jisoo menghapus airmatanya, lalu menatap Taehyung.
"Untuk apa aku disini jika suamiku sudah tidak percaya padaku?" Jisoo melepaskan tangan Taehyung darinya, lalu ia pergi dari sana.
"Jisooyaa!"
Taehyung keluar mengejar Jisoo, tapi Jisoo sudah pergi menaiki taksi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jisoo tidak bisa menahan tangisnya didalam taksi yang ia tumpangi itu. Saat ditengah perjalanan, taksinya mogok didekat halte. Akhirnya Jisoo turun dan menunggu taksi lain atau bus di halte itu. Ia duduk disana, tidak ada satu orang pun dihalte itu sehingga Jisoo bisa meluapkan tangisnya.
"Seokjin-ah, bukankah itu Jisoo..?" Ucap Suzy pada Seokjin, Suzy tidak sengaja melihat Jisoo. Mereka tengah berada didalam mobil menuju kantor. Seokjin pun melihat kearah Jisoo.
"Hentikan mobilnya,"
Seokjin turun dari mobilnya dan menghampiri Jisoo.
"Jisooyaa?" Seokjin sudah berdiri dihadapan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Любовные романыTerinspirasi film Dhadkan versi VSOO ft Seokjin. Cover edit by me.