Happy reading
Pagi sudah datang lagi, kapal juga sudah berhenti berlayar sejak tadi malam. Karena merlyn lagi lagi bangun pagi dari teman temannya, dia memutuskan untuk keluar,hendak berdiri merlyn memperhatikan nonik yang tidur sangat tidak bagus untuk dilihat, tapi apa boleh buat merlyn juga sudah memperbaiki posisi tidurnya tapi tetap saja akan kembali seperti semula, sama saja seperti molla, mengingat tadi malam merlyn tidak menyangka nonik, mirsa dan molla akan secepat itu akrab. Udara di luar seperti biasa, dinginnya. Merlyn kira sepi ternyata para prajurit sedang berkumpul di bawah menghidupkan api di tengah tengah mereka. Melanjutkan kembali berjalan menuju dapur, saat di dapur merlyn melihat seorang prajurit sedang membuat sesuatu.
"Kau membuat apa?"
Prajurit itu kaget, membalikkan badannya ke belakang." Kau. Ya ampun, aku terkejut"
"Maaf"
"Aku membuat minuman" merlyn mengagukkan mengerti, mungkin mereka terbiasa membuat minuman secara ganti - gantian, karena merlyn memperhatikan itu.
"oh iya mumpung kau disini aku minta tolong buatkan obat untuk salah satu teman ku dia sakit" suara prajurit itu lagi menatap merlyn.
Merlyn membuka keranjang yang dia taruh daun obat yang dia ambil di perjalanan menuju pasar kemarin, karena sepanjang jalan banyak sekali di tumbuhi daun tersebut. Itulah tujuan merlyn berjalan paling belakang agar memetik daun itu.
Mengambil dua lembar daun mencucinya dan merebuskannya, menunggu air rebusan tersebut mendidih.
Merlyn ikut mengantarkan minuman obat yang dibuatnya. "Dia disini bersama kalian? Kenapa tidak di dalam kalau sedang sakit?".
"Kami sudah capek mengingatkannya, dia tidak peduli mungkin sakitnya hanya demam"
Merlyn memperhatikan laki laki-laki itu dia melamun melihat laut, setelah sampai merlyn memberikan obat yang dia buat ke laki laki itu.
"Ini obat agar kau lebih enakan". Lalu merlyn berbalik kembali menuju dapur tapi salah satu prajurit menahan nya untuk bergabung duduk menyaksikan matahari terbit.
Warna langit begitu cantik saat perlahan lahan muncul, memalingkan wajahnya meme perhatian para prajurit yang melihat ke depan.
"Kau lihat lah dia, dia selalu tersenyum jika fajar datang dan karena dia juga kami suka begini walaupun sebagai dari kami juga ada yang di dalam" Perkataan prajurit yang disamping nya membuat merlyn menoleh ke arah pria itu memang dia tersenyum.
"Apakah setiap pagi kalian berkumpul disini? "
"Tidak juga, jika badai datang kami tidak turun, oh iya dari beberapa kami nanti tidak ikut termasuk aku dan mungkin kalian juga para pelayan wanita"
Merlyn mengangkuk paham." Berapa hari kita akan tinggal di sini? "
"Mungkin tiga hari"
Merlyn merenung jika tiga hari persediaan makanan tinggal untuk hari ini saja jadi untuk hari berikutnya mereka harus apa?
"Aku memang ditugaskan menjaga kapal, untuk makan kami akan memancing ikan atau berburu. Jadi kita tidak akan kelaparan lagian juga ada kalian pelayan wanita pasti kami makan enak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Hair Queen
FantasyMerlyn hanya seorang gadis desa yang namanya tiba tiba dikenal seantero negeri karena pangeran kerajaan bersemi yang menginap diruhmahnya. Lalu pangeran Utara mengetahui bentuk perlindungan dirinya yang di berikan oleh ibunya. Suatu hari dia memutu...