DUA

13 4 1
                                        

•••••

Sebenarnya Edo sama Rayyan tidak begitu akrab karena waktu kelas 11 kemarin Edo dan Rayyan tidak satu kelas, semua kelas 12 di acak mangkanya sekarang murid yang ada di ips 1 ada di ips 2 begitupun sebaliknya.

Bagi Rayyan masa yang paling indah itu pas jaman SMP karena semua circle nya ada disitu, semenjak mau masuk SMA mereka semua pisah kecuali sama satu orang yaitu Viki teman Rayyan dari kelas 1 SMP sampe sekarang 3 SMA bahkan dulu mereka sekelas mulu tapi semenjak naik kelas 12 Rayyan dan Viki terpisah. Rayyan ips 1 Viki ips 2.

Tapi walaupun mereka tidak sekelas lagi Rayyan dan Viki selalu ke kantin bareng, bahkan Rayyan istirahat di kelas Viki, mungkin karena Rayyan tidak begitu akrab sama manusia-manusia di kelasnya jadi dia ke kelas Viki buat istirahat bersama.

"Do gue bareng Viki lo ga bareng Tedy sama Andre?" tanya Rayyan saat sudah dekat di kelas Viki

"Bareng sih mereka juga udah nungguin di kantin"

"oh yaudah kalau gitu gue ke tempat Viki dulu ya"

"Yoi sana" Sebelum meninggalkan Rayyan, Edo sempat memberikan tos an ke Rayyan dan di sambut baik sama Rayyan.

"Lama banget lo Ray" Ucap Viki tiba-tiba di samping Rayyan. Saat Viki ingin keluar kelas dia tidak sengaja melihat temannya itu sedang bertos an sama Edo.

Rayyan berjalan terlebih dahulu dari Viki yang sedang berada di belakang nya.
"Ya lo pikir sendiri lah ngentod, lo kira kelas lo ama kelas gue ga jauh ha?"

Viki sontak yang mendengar itu langsung menyiku perut Rayyan, pelan tapi sakit.

"Anjeng, biasa aja lo!"

"aw, lo sih" ucap Rayyan sambil memegangi perutnya

"Lo mau beli apa?" tanya Viki saat mereka telah sampai di kantin

"Gue mau somay dengan roti bakar, lo?"

"Samain aja deh"

••••

"Buk somay nya 5 ribu ya jadiin 2 porsi tapi yang satunya gausah pake kacang terus yang satunya lagi pake tapi jangan pedas ya buk"

"Loh kenapa?kenapa yang satunya ga pake kacang Ray?"

Rayyan menoleh ke jajan samping melihat Viki yang sedang memesankan roti panggang.

"Mukanya sensitif buk, kalo makan kacang bisa hancur mukanya karena jerawat" beritahu Rayyan sedikit berbisik

"Ah gitu yuda yang ini ibuk lainin" ucap Ibu penjual kantin itu sambil memberikan 2 porsi somay ke Rayyan.

"Makasih ya buk"

"Iya sama sama atuh" jawab Ibu kantin sambil tersenyum

"Woi viki! lama banget sih"  Rayyan berteriak karena tidak bisa mendekati Viki. Kantin begitu ramai sehingga Rayyan kesulitan mendekati Viki

Viki menoleh ke Rayyan sebentar terus melanjutkan memanggang rotinya kembali. Viki emang seperti itu dia ingin melakukannya sendiri tidak mau di bantuin ibu kantin .

"sabar anjeng lagi di bakar ini"

"Mau rasa apa lo ray?" Viki sedikit berteriak bertanya ke Rayyan agar Rayyan bisa mendengarkannya

"Srikaya aja" Jawab Rayyan ikutan teriak

Tidak lama pun pesanan mereka selesai, Rayyan dan Viki dengan cepat ke kelas Viki karena mengejar waktu karena jam istirahat di sekolahan ini sangat cepat sekali hanya 20 menit kalau ga salah sih soalnya waktu kelas 10 kemarin istirahat nya cuman 20 menit.

Saat sampai di kelas Viki dan Rayyan duduk di belakang sekali hanya berdua.

"Ray gue ikut les komputer" Ucap Viki tiba-tiba

Rayyan melambat kan pergerakan makannya terus tidak lama melanjutkan kegiatan makanannya dengan cepat.

"Oh ya?dimana Ki?"

"Di deket rumah Sakit Sriwijaya" ucap Viki

"Gila cok cape banget gue pulang sekolah langsung les" lanjut Viki sambil menatap Rayyan dengan raut kepedasan.

Viki mengambil buku untuk mengipasin wajahnya yang berkeringat karena pedas.

"Ngentodddd pedes banget."

Rayyan mengambil tissu yang ada di dekatnya, dia membersihkan mulut nya yang ada kotoran bekas kacang somay.

"Ki" panggil Rayyan

Viki mengerakkan kepala nya ke atas tanda jika dia menunggu kalimat berikut nya yang akan Rayyan katakan.

"em berapa harga les nya?" tanya Rayyan sambil menatap Viki

"2 bulan 900 ribu Ray, kenapa?mau join juga?" balas viki sambil membuka coklat yang dia bawa dari rumah.

Rayyan terdiam sesaat, 900 ribu 2 bulan?jika dia ingin ikut dapat dari mana dia uang segitu bahkan uang jajan sekolahnya aja cuman 15rb.

Rayyan membuka hp nya sambil melihat-lihat ig.

"Tapi ki kok lo ambil les komputer aja?"

"Iya, soalnya tamat sekolah ini gue mau langsung kerja di perusahaan keluarga gue terus nanti baru nyambung kuliah"

"ah gitu bagus deh lo udah ada rencana ya buat nanti"

Viki tertawa renyah"gara-gara abang sepupu gue sih mangkanya gue disuruh ngikutin dia tapi gue juga mau, lumayan bro gajinya"

tettttttttt

Suara bell mengakhiri topik pembicaraan mereka, Rayyan keluar dari kelas Viki sambil membuang sampahnya, diperjalanan dia memikirkan ucapan mereka tadi.

Sebenarnya umur Rayyan termasuk masih muda di antara mereka-mereka. Rayyan kelahiran 2006 sedangkan Viki 2005 bahkan di setiap pertemanan mereka Rayyan yang paling muda.

Dulu Rayyan mempunyai rencana, dia tamat sekolah umurnya tidak sampe 17 tahun oleh karena itu Rayyan ingin bekerja dulu sampe umurnya 18 tahun setelah 18 tahun dia akan melanjutkan kuliahnya.

Tetapi Rayyan pernah dengar seseorang berkata seperti ini 'jika udah dapat kerjaan maka orang tersebut udah ga mikirin lagi kuliah' Rayyan hanya takut nanti dia nyaman sama pekerjaan nya dan tidak melanjutkan kuliahnya.

Impian Rayyan hanya ingin kuliah, itu saja.

••••

Sekarang memasukin pelajaran geografi, bu ani adalah nama guru yang mengajarkan pelajaran geografi. Bu ani menyuruh kami mengisi 5 soal tidak boleh menyontek. Kelas kami duduk nya perkelompok, satu kelompok isinya orang tujuh.

Rayyan sekelompok dengan anak-anak pintar tetapi Rayyan tidak begitu akrab dengan mereka, ditambah Rayyan lagi ada masalah sama satu orang disitu.

Jam geografi mau selesai sedangkan Rayyan baru terjawab 1 soal----Desta tiba-tiba menyodorkan hp nya ke Bagus, Bagus bisa di bilang bukan siswa yang cerdas saat Rayyan mengintip ternyata mereka semua telah selesai dan Desta tadi sedang mengasih jawaban ke Bagus, Rayyan yang kebetulan duduk di samping Bagus berbisik pelan ingin melihat akan tetapi Bagus menggeleng kan kepalanya pertanda jika tidak ingin melihatin, disitu rasanya Rayyan ingin menangis kenapa semua orang jahat?padahal mereka satu kelompok tapi kenapa mereka jahat?Rayyan tau ini semua ulah Desta. Rayyan bahkan ingin pindah sekolah atau pindah kelas karena dia benar-benar tidak tahan sama mereka bahkan waktu itu dia sering nemenin mereka ke toilet tetapi pas Rayyan kebelet buang air kecil dan minta temenin mereka, mereka semua tidak ada yang mau.

Rayyan pura-pura menguap seperti orang mengantuk agar tidak ketauan kalau dia sedang menahan nangis.

Sakit men, bener-bener sakit banget hatinya, coba kalian pikir satu kelompok loh satu kelompok tapi tega banget ngejahatin Rayyan.

mungkin ini yang di namakan karma?

•••

wkkw maaf kalau masih berantakan nulis nya ya.

25 komentar aku update

terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life In The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang