SATU

25 7 1
                                    

••••

Pinter, kaya dan sukses.

Mungkin bukan cuman Rayyan doang yang ingin seperti itu, tapi semua orang, semua orang pengen menjadi pinter, kaya dan sukses.

Namun bagaimana Rayyan yang bodoh ini harus memaksakan diri buat menjadi orang yang cerdas?

Setiap malam Rayyan menangis karena melihat soal-soal mtk yang akan Rayyan pelajarin. Kelemahan Rayyan hanya di mtk, selebihnya di pelajaran lainnya dia tidak begitu kesulitan bahkan dia menyukai pelajaran sosiologi dan pkn karena dia suka berdebat.

Karena Rayyan ingin menjadi jaksa.

Mata Rayyan tuh minus tapi dia tidak mau berkacamata,  tapi untungnya dia tidak seperti orang-orang kalau tidak kelihatan mata nya harus di sipitin dulu.

Disekolah jika guru sedang menjelaskan materi di papan tulis Rayyan hanya pura-pura paham saja padahal asli nya dia tidak kelihatan tapi walaupun dia seperti itu telinganya berfungsi untuk mendengarkan penjelasan dari gurunya kecuali pelajaran mtk karena kalian tau sendiri kan gimana cara penjelasan guru matematika?.

tuk

Tiba-tiba sebuah spidol di lemparkan ke arah Rayyan yang sedang tidur di kelas.

"Rayyan!apa yang kamu ketahui tentang penjelasan bapa tadi?"

"Anjing!" Rayyan mengumpat saat bapa guru itu menyuruh nya maju kedepan untuk mengisi soal-soal mtk itu.

Bagaimana guru itu tidak marah toh?dia sedang menjelaskan tentang dimensi tiga sedangkan Rayyan dengan enak nya tidur di jam pelajaran nya, ntar disuruh malah ga bisa kadang jadi guru itu melelahkan apa lagi ketemu siswa seperti modelan Rayyan, bilangnya pengen sukses tapi belajar saja tidak mau.

Sebelum maju kedepan Rayyan pura-pura buka buku dulu pura-pura sedang membaca padahal dia sedang membisikkan sesuatu ke teman temannya.

"itu jawaban nya apa cok, demi allah gue ga paham, tuh juga rumusnya apaan sih huruf mana bisa di tambah anjir" bisik Rayyan ke temannya yang sedang melihat kedepan sambil tersenyum manis ke arah papan tulis.

Tanpa menoleh ke Rayyan temannya itu berbicara dengan pelan dengan raut wajah yang belum di gantikan. masih tersenyum.

"Ini mtk men ga ada yang mustahil di mtk bahkan a+b aja ada hasilnya, udah sana mending lo kedepan dulu bisa ga bisanya urusan belakang" Edo nama lelaki itu adalah Edo, cowo yang tersenyum ke arah papan tulis itu mengatakan dengan sangat pelan ke Rayyan.

"Ck" Rayyan berdecak, langkah nya memaju kedepan dia melihat bapa pri yang sedang melihatnya juga.

"silakan diisi Rayyan" Bapa pri menyodorkan spidol ke Rayyan

Rayyan mengambil spidol itu dari pak pri dia menoleh menghadap ke arah papan tulis dia membaca soal yang ada dipapam tulis seketika dia meneguk air liur nya sendiri.

'berapa jarak B ke DF=BQ....?'

oh astaga

bro?apa nya yang harus di hitung? bahkan sebuah kotak pun harus di hitung, itu cuman kotak pak kenapa harus di jawab dengan muter-muter padahal masih ada penggaris buat ngitungin kotak ga jelas itu.

Pelajaran tuh emang aneh padahal ada cara mudah kenapa mesti pake cara yang ribet?

Rayyan hanya bisa memaki bapa itu di dalam hati karena dia tidak berani untuk memakinya secara langsung.

Dia membasahi bibir nya dengan lidah dan menoleh ke pak pri.

"Saya ga bisa pak"

"Duduk!"

Rayyan kembali ke tempat duduknya dengan raut malu.

"MANGKANYA KALIAN TUH DENGERIN DAN PERHATIIN KALAU SAYA SEDANG MENJELASKAN"

"NEGARA INI MEMBUTUHKAN KALIAN!KARENA KALIAN INI LAH YANG AKAN CALON MEMIMPIN NEGARA INI! GIMANA MAU MAJU NEGARA KITA KALAU KALIAN MASIH SEPERTI INI!"

"Apa susah nya ha cuman dengerin dan perhatiin jika saya sedang menjelaskan?kalian ngeluh pengen jadi polisi, tni, dokter, guru, presiden dan pilot tapi buat perhatiin saya yang sedang ngejelasin saja kalian tidak mau!bagaimana mau jadi seperti itu kalau ini saja kalian tidak nurut!"

"Bahkan pas saya sedang menjelaskan saja ada yang tidur, ada yang main hp, ada yang mengobrol, ada yang melamun, jadi kalian itu mau nya gimana ha?!!"

bapa pri melihat anak muridnya yang sedang menunduk dengan diam.

"Kalian itu tanggung jawab kami, jika kalian gagal kami juga merasa gagal menjadi guru!!."

"kalian itu harapan semua orang nak, kalian sudah kelas 3 SMA bukan waktunya lagi buat main-main, masa depan kalian sekarang sudah dekat di hadapan kalian, jadi bapak tolong harap dengan serius sama pelajaran di sekolah."

kelas tiba-tiba hening tidak lama kemudian suara Rayyan memecahkan keheningan tersebut.

"Pak"

Pak pri menoleh ke Rayyan.

"Kadang sekali penjelasan tidak membuat kami langsung memahaminya"

Semua orang langsung menoleh ke Rayyan. Dalam hati semua orang mengumpat ke Rayyan yang berani sekali berkata seperti itu ke pak pri

Anjing sih Rayyan ga ada takut-takut nya

"Kami disekolahkan agar menjadi pintar yang berarti agar hal yang tidak diketahui menjadi tahu, bukannya wajar jika kami tidak memahami apa yang bapak jelasin?"

Edo menyenggol tangan Rayyan dengan panik."Rayyan anjing apa yang lo lakuin anjing!" bisik Edo

Pak pri menjawab dengan biasa."Kalau begitu kenapa kalian tidak menanyakannya?"

"Boro-boro mau nanya lagi, ngomong kek gitu tadi aja bapak langsung marah marah ga jelas" jawab Rayyan dengan memutar kan mata malasnya.

Rayyan melanjutkan perkataannya."Seharusnya bapak bilang ke kami 'ga paham di bagian mana' bukan malah langsung marah ga jelas gitu, bukannya malah nurut yang ada kami jadi takut dan stres gara-gara di paksain buat jadi bisa"

Setelah mengatakan itu tidak lama bell istirahat berbunyi semua murid bernafas lega saat aura mencengkamkan itu menghilang. Bapak pri tanpa ada perkataan langsung meninggalkan kelas.

Rayyan tiba-tiba mengusap kasar permukaan wajah nya.

"Anjing! ngomong apa sih gue tadi!bego lo Ray! gimana kalau nanti nilai mtk lo tambah jelek?!" Rayyan berbicara ke dirinya sendiri dengan frustasi

"Tapi lo keren sih berani banget bilang kek gitu ke pak pri" ucap salah satu murid di kelas itu.

Edo yang melihat Rayyan menyesal dengan cepat merangkul nya." udah jangan di pikirin, ayo ke kantin gue traktir."

••••

Next?

Maaf kalau ada kata-kata typo, mohon di koreksi.

banyak yang komen cepet up.

Life In The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang