Day Two

62 4 2
                                    

"Ada berapa tersangka?" Tanya Yue

Aleon mengambil berkas dari tangan polisi penyidik. Yue sedikit mengintip saat suaminya membuka lembaran kertas.

"3?" Tanya Yue lagi

"Iya Bu. Suami barunya, pembantu rumah tangga dan supir" Jawab polisi penyidik

"Saat waktu pembunuhan hanya ada 3 orang ini di dalam rumah. Bagaimana kejadiannya?" Ucap Aleon

"Di perkirakan, korban dibunuh pada pukul 02.00 malam dan ditemukan pada pukul 06.00 oleh pembantu rumah tangga"

"Pada saat itu, dimana suaminya?"

"Itu pak..."

Aleon menatap bawahannya. "Ada masalah?"

"Mereka pisah kamar"

"Pisah kamar? Bukankah mereka pengantin baru?"

"Mereka berdua dipaksa menikah"

"Tidak! Elly dan Tron sudah pacaran selama 5 tahun!" Balas Yue

"Itu benar. Tapi korban mengandung bayi 3 Minggu sebelum pernikahan, korban dan suaminya bertengkar karena masalah bayi ini. Tron tidak mempercayai itu adalah bayinya karena belum pernah menyentuh Elly sekalipun walau sudah 5 tahun berpacaran"

"Imannya sangat kuat"

Aleon mengangguk. "Tron mempunyai agama, itu sebabnya ia tidak melakukan hal buruk tapi kita juga tidak bisa langsung menyimpulkan"

Yue mengangguk. "Apa aku boleh melihat hasil otopsi nya?"

Polisi penyidik menggeleng. "Maaf nona, kami tidak bisa melakukan itu karena nona bukan keluarga korban"

"Tapi aku temannya! Bagaim-"

"Sayang cukup. Biar aku yang urus" Henti Aleon

"Tapi Elly temanku!"

"Ini pembunuhan. Kau tahu hukumnya bukan?"

Yue terdiam. "Baiklah, beritahu aku hasilnya"

Aleon mengangguk. "Ya, pulanglah duluan"

.

.

Aleon melihat mayat di depannya. Tepat pada dada kiri, terpampang bekas tusukan pisau berukuran 20cm.

Aleon memakai sarung tangannya dan melihat belakang kepala korban, terdapat luka memar disana.

"Luka memar... Apa korban dipukul dengan sesuatu yang keras? Seperti tongkat bisbol atau kayu?" Tanya Aleon

"Benar pak. Sebelum ditusuk, korban dipukul dengan tongkat bisbol"

Aleon kembali melihat memar di leher korban, ia merenggut. "Cekikan?" Gumamnya

Seorang polisi datang dengan membawa sebuah barang bukti. "Pak, ini yang anda minta"

Aleon berbalik, lalu melihat beberapa barang. Pisau yang dijadikan alat pembunuhan tersangka, tongkat bisbol dan taser gun.

"Apa tertinggal sidik jari tersangka?"

"Tidak ada"

"Pisau dapur ini terdapat di kamar pengantin wanita?"

"Iya pak"

"Hadiah pernikahan. Bagaimana situasi TKP saat korban ditemukan?"

"Berantakan. Beberapa hadiah pernikahan tercecer dan rusak" Jawab penyidik sambil menyodorkan sebuah foto TKP

"Pengantin wanita sedang membuka hadiah pernikahan. Dan pisau dapur ini termasuk"

"Haruskah saya melarang siapapun masuk ke TKP selain anda?"

"Ya, kecuali petugas forensik"

"Baik"

"Aku harus menemui Tron"

.

.

Aleon memberikan foto korban pada Tron.

"Aku pikir kau ingin melihat hasil karya barumu" Ucap Aleon

Tron menutup matanya sejenak. "Tidak Al, bukan aku"

"Kau bisa membuktikan nya?"

"Kita sama-sama seorang jaksa hukum. Aku tidak akan pernah melakukan itu"

"Maka dari itu, aku ingin kejujuran mu Tron"

"Aleon, kita sudah berteman sejak lama. Kau tahu aku dan aku tahu kau. Demi tuhan dan hukum, aku tidak akan pernah melakukan itu. Aku mencintai Elly!"

"Kandungan Elly, bisa kau jelaskan?"

"1 Minggu sebelum pernikahan, Elly mendatangiku. Ia menangis dan mengatakan ia sedang mengandung. Aku tidak pernah menyentuhnya selain berpegangan tangan. Kami bertengkar saat itu...

... Elly mengatakan padaku bahwa ia berhubungan dengan pria lain tapi pria itu kabur jadi aku memilih untuk bertanggungjawab"

"Kau tahu siapa pria itu?"

Tron menggeleng. "Percaya padaku dan cari ia"

Aleon terbangun dari duduknya, ia mengacak-acak rambut dengan kacau. Tatapannya melihat Tron.

"Baiklah, aku akan mempercayai mu"

.

.

Setelah mengunjungi Tron, Aleon duduk berhadapan dengan seorang wanita paruh baya di depannya.

"Vcyra, 65 tahun, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah Tron selama 10 tahun. Benar?" Selidik Aleon

"Benar pak"

"Apa yang anda lakukan saat hari pernikahan dan waktu kejadian?"

"Pada hari pernikahan, saya membantu ibu mempersiapkan segala hal, saya terus bersama ibu dan anda pasti sudah mendengar hal itu. Lalu, malam hari pukul 19.00 saya menyiapkan kamar untuk tuan Tron dan nona Elly...

... Pukul 20.00 saya menyiapkan makanan dan pergi ke kamar untuk merapihkan baju. Pukul 23.00, saya keluar untuk mengambil minum dan masuk kedalam kamar"

"Saat anda mengambil minum, ada hal yang aneh?"

"Tidak ada pak, sama seperti biasa. Tuan Tron sedang merokok di balkon sampai tengah malam dan masuk kedalam kamar"

"Bagaimana dengan korban?"

"Nona Elly sudah masuk sejak pukul 21.00 ke kamarnya"

"Anda yang pertama kali menemukan korban?"

"Ya. Setelah menyiapkan sarapan pagi, saya menyapu rumah dan saat melewati kamar nona Elly, saya menyium bau tak sedap di dalam kamar nona"

"Apa yang anda lakukan setelah itu?"

"Saya mengetuk pintu kamar nona sekitar 5 menit lamanya. Karena khawatir, saya mengambil kunci cadangan di kamar saya dan membuka kamar nona. Kamarnya berantakan dan genangan darah yang begitu banyak hampir memenuhi lantai kamar, saya berteriak dan tuan Thor menghampiri saya"

.

.

Aleon berjalan dengan para bawahannya sambil melihat beberapa lembar kertas.

"Bagaimana dengan rekaman CCTV?" Tanya Aleon

"Tidak ada CCTV di dalam rumah pak"

"Periksa CCTV yang berada di luar rumah sekali lagi, jangan melewatkan apapun!. Sekarang aku akan mengunjungi supir"

"Ada masalah tentang supir pak"

"Apa masalahnya?"

"Ia melakukan percobaan bunuh diri di dalam penjara dan sekarang dilarikan ke rumah sakit"



Bersambung...






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark knightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang