Mimikri

702 30 92
                                    

Steal a girl from the world,
and treat her like a queen.

Seorang detektif beserta tim dari kepolisian, sedang memeriksa sebuah rekaman cctv.

Dalam video tersebut tampak seorang pria dengan kumis dan jenggot agak lebat, sedang membayar belanjaan secara tunai. Sisi kanan dan kiri rambut di kepalanya dicukur tipis nyaris botak, tetapi rambut di tengah kepalanya dibiarkannya tumbuh dan di tata klimis ke belakang.

Disampingnya berdiri seorang wanita berpakaian seksi, sedang mengunyah permen karet.

"Hmm... aku tak yakin. Kurasa bukan dia," ujar detektif Steven White.

"Memang selama ini kita terkecoh, tetapi tinggi badan dan postur tubuhnya mirip dengan tersangka yang kita cari. Sebaiknya kita awasi dia," lanjutnya.

"Apa tidak sebaiknya kita coba tahan dia dan menginterogasinya? Semua daftar belanjaannya sesuai dengan kebutuhan korban," ujar Michael, polisi yang menangani kasus penculikan seorang gadis asal Indonesia.

"Menurutku justru kita harus mencari wanita ini. Kita bisa menggali informasi dari dia," saran Steven seraya menunjuk wanita berpakaian serba minim itu.

***


Di markas pengedar narkoba, para pengedar narkoba menyetorkan hasil penjualan obat-obatan pada atasannya.

Gabe memperhatikan penampilan Gregory kini berubah drastis, dibandingkan hari pertama pemuda itu bekerja.

Mulanya dia tak menyadari hal ini, tetapi jika diperhatikankan, Greg tampak berbeda. Dulu tak ada rambut sehelai pun di kepala Gregory, kecuali bulu mata. Tubuhnya tinggi tegap, penampilannya tampak dingin, dan mengintimidasi seperti pembunuh bayaran.

Dalam waktu tiga bulan, kini pemuda itu tampak agak berisi dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang di kepala dan di wajahnya.

"Hei, setelah kupikir-pikir penampilanmu sangat berbeda dengan hari pertama kau mulai kerja. Kau terlihat lebih makmur," komentar Gabe, pria berbadan agak gemuk, berkumis, dan berjanggut tipis. Rambutnya yang agak gondrong dikuncir rapi kebelakang.

Gregory, Pemuda yang di maksud hanya merespon dengan anggukkan.

"Kudengar kau pergi dengan Candy di luar lokasi transaksi, apakah kalian berkencan?" Gregory mengabaikan pertanyaan Gabriel.

Lanjut, Gabe mencoba mengajaknya bicara lagi. "Kau bisa meniduri Candy jika mau, semua orang melakukannya karena dia juga bekerja untuk bos kita, kau bisa mendapat diskon," tambah Gabe.

"Terima kasih sarannya," tanggap Greg tak peduli.

Gabe berusaha untuk tidak membenci juniornya ini. Namun, sikapnya yang dingin dan tertutup membuatnya jengkel.

"Sebaiknya kau bersikap lebih manis anak baru, atau kau akan celaka," ancam Gabe.

Lalu ia memegang jaket Gregory dan mendengus remeh, "Aku tahu kau belajar banyak dariku," sindir pria keturunan latin itu sambil mengedipkan sebelah matanya. Dalam hati ia mentertawai pilihan busana pemuda itu.

***

Usai menyetorkan hasil penjualan narkoba, Gregory Wolf mendatangi sebuah apartemen kumuh pinggir kota. Ia hendak menemui Candy, wanita tuna susila yang selalu ia ajak belanja.

"Hai, Candy," sapa Greg pada wanita seksi itu di apartemen wanita itu.

"Hai Greg. Ayo masuk!" ajak Candy.

Kemudian di dalam, Greg tanpa basa basi menyerahkan sebuah bungkusan.

"Sebaiknya kau jangan merekomendasikan sesuatu yang kau inginkan. Aku bukan belanja untukmu," ujar Greg.

Dark Pink FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang